5 Fakta Seputar Skoliosis pada Bayi, Mama Wajib Tahu Lebih Awal
Skoliosis merupakan kondisi kelainan pada tulang belakang
13 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang dapat dialami oleh bayi, anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.
Penderita skoliosis memiliki lengkungan tulang belakang yang membentuk semacam huruf S atau C.
Hal ini dapat menyebabkan sakit punggung yang akut dan membatasi aktivitas yang dapat dilakukan penderitanya.
Namun, pada beberapa kasus, skolisis juga bisa terjadi pada bayi. Untuk itu, di bawah ini Popmama.com merangkum fakta skoliosis pada bayi. Jangan dilewatkan, ya, Ma!
1. Skoliosis pada bayi merupakan kondisi yang jarang terjadi
Skoliosis paling sering dialami oleh anak-anak di masa sebelum pubertas saat mengalami lonjakan pertumbuhan.
Hal ini juga bisa disebabkan karena kelainan pembentukan tulang dan postur tubuh yang salah dan kebiasaan buruk lainnya.
Sementara itu, skoliosis pada bayi merupakan kasus yang jarang terjadi, namun kemungkinannya tetap ada.
Skoliosis pada bayi 6 bulan hingga di bawah 2 tahun sering disebut juga infantile scoliosis, congenital scoliosis atau idiopathic scoliosis.
Editors' Pick
2. Skoliosis pada bayi diukur dari derajat lengkungan ulang belakang
Skoliosis pada anak yang lebih besar dapat diamati dari keluhan nyeri punggung bawah, punggung terasa kaku, hingga nyeri dan mati rasa pada kaki.
Sementara pada bayi dapat terlihat dari salah satu tulang belikat yang lebih menonjol, adanya tonjolan pada salah satu pinggul, dan salah satu bahu terlihat lebih tinggi.
Namun, karena bayi belum bisa berdiri dengan sempurna, pemeriksaan skoliosis secara akurat dapat dilakukan dengan melalui tes x-ray.
Selanjutnya derajat kelengkungan tulang belakang dapat diukur setelah pemeriksaan x-ray.