Begini Aturan dan Syarat Pemberian MPASI Premium Menurut WHO
Pemberian MPASI disesuaikan dengan kebutuhan dan metode yang tepat dengan usia anak
28 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
MPASI dikenal sebagai makanan pendamping ASI yang dapat diberikan saat anak berusia enam bulan untuk menambah asupan kebutuhan gizi yang baik guna mendukung tumbuh kembangnya termasuk kecerdasan anak.
Badan kesehatan dunia, WHO memberikan rekomendasi terhadap pemberian makan pada bayi dan anak, yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan otak, sistem imun, dan pencernaannya.
Namun dalam menyiapkan MPASI sesuai standar WHO, terdapat syarat dan aturan pemberian MPASI sesuai dengan usia anak. Aturan ini juga penting agar anak mendapatkan MPASI yang sesuai kebutuhan dengan metode yang tepat untuk usianya.
Berikut ini Popmama.com akan membahas aturan dan syarat MPASI menurut WHO selengkapnya berdasarkan informasi dari dr. Sylvia Haryeny, IBCLC, Konsultan dan Konselor Laktasi Brawijaya Hospital Antasari, pada kegiatan Kuliah WhatsApp Popmama Parenting Academy 2020. Yuk simak informasinya berikut ini!
1. Rekomendasi WHO yang terdiri dari empat bagian sesuai usia anak
Sebelum membahas tentang MPASI Premium, Mama perlu mengetahui rekomendasi WHO terhadap pemberian makan pada bayi dan anak, rekomendasi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan otak anak, sistem imun, dan pencernaannya.
“Rekomendasi ini terdiri dari empat bagian, yang mana rentang usia rekomendasi adalah sejak lahir hingga usia anak dua tahun,” ujar dr. Sylvia
- Pertama yang bisa dilakukan supaya pertumbuhan otak anak kelak akan optimal adalah dengan inisiasi menyusu dini pada waktu minimal satu jam segera setelah lahir
- Kedua bayi disusui eksklusif selama enam bulan
- Ketiga dilanjutkan dengan pemberian MPASI yang adekuat, tepat, atau aman
- Keempat menyusui dilakukan sampai usia anak dua tahun atau lebih
2. MPASI premium merupakan MPASI dengan standar WHO yang diolah dengan makanan berkualitas
MPASI premium merupakan pemberian MPASI yang sesuai dengan standar WHO yang diolah dengan makanan yang berkualitas. Terdapat dua macam jenis makanan pendamping, yaitu makanan keluarga dan makanan yang disiapkan untuk kondisi tertentu.
“Ada dua macam makanan pendamping, yaitu makanan keluarga biasa yang dimodifikasi agar mudah dimakan dan memberikan nutrisi yang cukup. Kemudian makanan yang disiapkan pada kondisi-kondisi tertentu. Misalnya untuk bayi prematur dan berbagai kondisi kesehatan bayi,” menurut dr. Sylvia
Terdapat poin penting yang harus Mama ingat yaitu MPASI Premium adalah MPASI yang merupakan makanan keluarga. Jadi bukan makanan instan atau pabrikan. Maka, makanan yang diberikan pada bayi usia enam bulan, dan selanjutnya itu adalah makanan yang akan dimakan oleh keluarga.
3. Syarat untuk menyiapkan MPASI Premium sesuai dengan rekomendasi WHO
Terdapat beberapa syarat untuk menyiapkan MPASI Premium, yaitu tepat waktu, adekuat atau tepat, aman dan higenis, serta diberikan secara responsif.
Tepat waktu: Mama dapat memberikan MPASI ketika ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi setelah enam bulan
Adekuat atau tepat: MPASI yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan energi, protein, dan mikronutrien anak
Aman dan higenis: Proses persiapan dan pembuatan MPASI menggunakan cara, bahan, dan alat yang aman dan higienis
Diberikan secara responsif: MPASI diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal lapar atau kenyang dari anak.
Editors' Pick
4. Pemberian MPASI yang tepat waktu setelah usia anak 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan energi bayi
Tepat waktu berarti Mama dapat memberikan MPASI setelah masa ASI eksklusif enam bulan. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan energi bayi yang meningkat, dan bukan menggantikan proses menyusui.
“Selama usia ASI ekslusif, artinya selama 6 bulan kehidupan bayi menyusui ASI dapat memenuhi seluruh kebutuhan kalori yang dibutuhkan, kemudian sejak usia enam bulan kebutuhan kalori bayi meningkat,” ujar dr. Sylvia
Setelah enam bulan pertama, komposisi atau kualitas ASI tetap sama namun bayi sudah memiliki kebutuhan energi yang bertambah, sehingga itulah fungsi MPASI untuk mendampingi pemenuhan kebutuhan kalori yang disertai pemberian ASI hingga usia anak dua tahun.
5. Cara mengenali kesiapan bayi yang sudah dapat diberikan MPASI
Agar Mama dapat mengetahui kapan anak mulai bisa diberikan MPASI Premium, Mama dapat memerhatikan tanda-tanda fisik yang mungkin sudah terlihat, seperti berikut ini:
Kontrol kepala: kepala tetap tegak dan stabil jika bayi didudukkan
Reflek tubuh: reflek menjulurkan lidah (extrusion reflex), serta reflek muntah (gag reflexnya) sudah melemah
Selera makan meningkat: anak tampak lapar bahkan dengan frekuensi menyusui 8-10 kali perhari
Tertarik atau ingin tahu apa yang Mama makan: dengan mulai menatap piring makanan atau mencoba meraih makanan yang sedang Mama suap
Tanda-tanda ini semua bisa dilihat ketika usia bayi sudah enam bulan. Jika memang usia anak belum sampai enam bulan namun tanda-tanda fisiknya mungkin sudah terlihat, maka sebaiknya ditunggu terlebih dahulu sampai usia enam bulan.
6. Poin penting yang perlu Mama ketahui sebelum memberikan atau memulai MPASI sesuai standar WHO
Terdapat poin penting agar Mama dapat memberikan atau memulai MPASI sesuai dengan standar WHO, yaitu sebagai berikut:
Usia: Perlu memerhatikan usia bayi yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu 6-9 bulan, 9-12 bulan, dan 12-24 bulan.
Frekuensi: yaitu frekuensi makan berapa kali dalam sehari sesuai dengan pembagian usia sebelumnya
Jumlah: jumlah makanan yang takaran porsinya disesuaikan dengan pembagian usia bayi
Tekstur makanan: bagaimana tekstur makanan sesuai dengan usianya
Variasi makanan: keberagaman makanannya, untuk semua kelompok usia sama yaitu variasinya disebut empat bintang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Sehingga dalam satu porsi makanan harus terdapat empat variasi tersebut.
Responsif/aktif: pemberian makan secara aktif atau responsif, yaitu Mama perlu mengetahui kapan waktu ketika anak lapar dan kenyang, sehingga Mama tidak berpatokan pada makanannya harus habis, atau tidak memberikan makanan pada jam-jam tertentu. Perlunya interaksi antara bayi dan Mama yang menyuapi anak.
Bersih: kebersihan tempat penyiapan MPASI, seperti tempat yang bersih, bahan yang bersih, alat yang bersih, yang menyiapkan juga bersih. Alat juga bisa dibagi menjadi alat untuk makanan mentah, alat untuk makanan matang, misal dari talenan, saringan, sehingga tidak tercampur.
Pada persiapan MPASI ini alat-alat yang diperlukan juga tidak sulit, biasanya hanya memerlukan pisau, talenan, saringan, ulekan, dan sendok. Tidak memerlukan alat elektronik khusus, sebab MPASI yang diproses adalah makanan yang hari itu juga dimakan oleh keluarga.
7. Aturan pemberian MPASI sesuai dengan usia anak
Setelah mengetahui syarat dan poin penting MPASI, Mama perlu mengetahui aturan pemberian MPASI sesuai usia anak. Aturan ini penting agar bayi yang mendapatkan MPASI sesuai dengan kebutuhannya, serta metode yang sesuai dengan tumbuh kembang anak, berikut panduannya:
0-6 bulan: pemberian asi secara eksklusif
6-9 bulan: makanan secara umum disaring
- Frekuensi makan: adalah 2 kali makanan utama dan 1-2 kali makanan selingan
- Jumlah: 1/3 mangkuk atau jumlah 125 ml
9-12 bulan: makanan secara umum dicincang,
- Frekuensi makannya adalah 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan
- Jumlah ½ mangkuk atau jumlah 250 ml
>12 bulan: makanan biasa atau makanan rumah yang dimasak bersamaan untuk anggota keluarga lain,
- Frekuensi 3-4 kali makanan utama dengan 2 kali makanan selingan.
- Jumlah 1 mangkuk atau satu piring makan anak, lauk disajikan secara terpisah tidak lagi dicampur
8. Pastikan Mama membuat MPASI sesuai dengan tekstur yang disarankan yaitu kental dan tidak encer
Pastikan Mama membuat MPASI sesuai dengan tekstur yang disarankan sesuai usia bayi, dengan porsi yang cukup. MPASI yang tepat, memiliki tekstur yang lebih kental dan tidak encer.
“Tekstur MPASI yang memberikan energi lebih banyak adalah yang lebih kental daripada MPASI yang terlalu encer,” menurut dr. Sylvia
Mama dapat melihatnya dari sendok yang dimiringkan, makanan dengan tekstur yang tepat adalah tidak langsung jatuh, namun jika makanan yang di atas sendok langsung meleleh atau tumpah ke bawah maka tekstur MPASI terlalu encer.
Sebab jika tekstur makanan yang terlalu encer artinya mengandung lebih banyak air, sementara air akan membuat anak lebih cepat kenyang namun tidak mempunyai nilai kalori sehingga tidak menghasilkan banyak energi.
9. Manfaat yang didapatkan anak jika diberikan MPASI Premium sesuai dengan standar WHO
Dengan memberikan MPASI sesuai dengan rekomendasi WHO ini, berarti sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang yang merupakan acuan bagaimana Mama perlu memenuhi kebutuhan makan anak yang bervariasi
“Bila bayi usia 6-24 tahun diberikan MPASI sesuai dengan rekomendasi WHO ini, maka ia sudah mampu makan atau mempunyai keterampilan makan, kecukupan makan, atau kecukupan zat gizi, agar anak tumbuh kembang secara seimbang,” ujar dr. Sylvia.
Ini juga merupakan sebuah keterampilan agar anak bisa makan dengan nyaman, aman, dan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini juga diharapkan anak tidak menjadi pemilih dalam mengonsumsi makanan.
Selain itu diharapkan jika anak telah berusia satu tahun, ia dapat makan bersama dengan anggota keluarganya di meja makan. Anak mampu mencerna makanan seperti orang dewasa, dan sudah memiliki keterampilan makan yang mirip dengan kemampuan makan keluarga.
Nah, itulah aturan dan syarat pemberian MPASI menurut WHO. Semoga Mama semakin memahami cara untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil, ya.
Untuk informasi kelas lainnya dalam rangkaian Popmama Parenting Academy 2020, Mama bisa mendapatkannya di media sosial @popmama.parenting.academy.
Baca juga:
- 10 Ide Menu MPASI Variatif untuk Bayi 6 Bulan
- Tak Kalah Bergizi! Ini 6 Jenis Ikan Pengganti Salmon untuk MPASI Bayi
- Bisa Ditambahkan pada MPASI, Ini 5 Manfaat Minyak Zaitun untuk Bayi