Memiliki Sensasi Kriuk yang Nikmat, Bolehkah Bayi Makan Kerupuk?

Kerupuk bisa menjadi pelengkap nasi agar lebih nikmat, tapi apakah bayi boleh mengonsumsinya?

5 Juli 2024

Memiliki Sensasi Kriuk Nikmat, Bolehkah Bayi Makan Kerupuk
Pixabay/cegoh

Kerupuk merupakan salah satu makanan yang sangat digemari banyak orang. Kerupuk biasanya dimakan sebagai pendamping sepiring makanan dan bisa membuat nafsu makan meningkat.

Nah, saat Mama makan kerupuk, pernahkah si Kecil penasaran dan merengek ingin mencicipinya? Terlebih lagi, kerupuk memiliki suara ‘kriuk’ yang bisa menarik perhatian bayi.

Lantas, apakah boleh bayi makan kerupuk? Untuk menjawabnya, berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai bolehkah bayi makan kerupuk, yang bisa Mama simak di bawah ini.

1. Bolehkah bayi makan kerupuk?

1. Bolehkah bayi makan kerupuk
Freepik/freepik

Kerupuk memang menjadi salah satu makanan yang digemari anak-anak karena rasanya yang gurih. Selain itu, kerupuk juga dapat memberikan sensasi kriuk yang nagih saat mengunyahnya. 

Meski bisa menambah nafsu makan, namun kerupuk tidak disarankan untuk diberikan kepada anak-anak di bawah satu tahun, Ma. Jadi, walaupun si Kecil merengek ingin mencicipi kerupuk, alangkah baiknya untuk menunggu hingga si Kecil mencapai usia yang aman untuk mengonsumsinya.

Editors' Pick

2. Kerupuk tinggi kandungan garam yang kurang baik untuk bayi

2. Kerupuk tinggi kandungan garam kurang baik bayi
Freepik/wirestock

Salah satu alasan mengapa bayi di bawah satu tahun tidak disarankan makan kerupuk adalah karena kandungan garam yang tinggi. Banyak jenis kerupuk yang mengandung garam, serta bahan tambahan lain seperti penyedap rasa dan pengawet. 

Perlu diketahui bahwa bayi berusia di bawah satu tahun hanya membutuhkan sekitar 0,4 gr natrium atau 5-10% dari total kebutuhan energi harian. Apabila diberikan asupan garam yang berlebihan, maka dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal pada bayi.

3. Kerupuk memiliki nilai gizi yang rendah

3. Kerupuk memiliki nilai gizi rendah
Pixabay/Hans

Selain tinggi kandungan garam, kerupuk juga memiliki nilai gizi yang rendah. Jika si Kecil sering diberi kerupuk, maka porsi makan utamanya akan berkurang. 

Padahal, bayi membutuhkan asupan harian bernutrisi tinggi agar tumbuh kembangnya selalu optimal.

Jadi, jika bayi menolak MPASI yang Mama berikan, sebaiknya ganti dengan menu makanan sehat lainnya. Jangan menggantinya dengan kerupuk, karena jika bayi sudah mengenal kerupuk, ia justru bisa semakin menolak makanan sehat lainnya.

4. Kapan bayi boleh makan kerupuk?

4. Kapan bayi boleh makan kerupuk
Freepik/cookie_studio

Alangkah baiknya, bayi baru dikenalkan dengan kerupuk saat usianya sudah menginjak di atas satu tahun. 

Jika Mama ingin memperkenalkan kerupuk, pastikan juga untuk memilih jenis yang rendah garam dan tanpa bahan tambahan yang berbahaya. 

Selain itu, pastikan juga Mama memberikan kerupuk pada si Kecil hanya sebagai camilan yang dikonsumsi sesekali, bukan sebagai lauk utama.

5. Alternatif kerupuk yang lebih sehat untuk bayi

5. Alternatif kerupuk lebih sehat bayi
Freepik/valuavitaly

Mama bisa mengganti kerupuk dengan camilan renyah lainnya yang lebih sehat seperti rice cracker untuk bayi. Rice cracker adalah makanan atau biskuit renyah yang terbuat dari beras.

Selain harganya yang terjangkau, rice cracker juga merupakan camilan yang nikmat dan sehat sehingga lebih aman untuk si Kecil.

Demikian rangkuman mengenai bolehkah bayi makan kerupuk. Kesimpulannya, sebaiknya hindari memberikan kerupuk kepada bayi yang berusia di bawah satu tahun, ya, Ma. 

Semoga informasi di atas bisa menjawab pertanyaan Mama, ya!

Baca juga:

The Latest