Jenis Keju yang Boleh dan Tidak Boleh Diberikan untuk MPASI
Tidak semua keju bisa dijadikan MPASI lho, Ma
23 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pencernaan bayi masih belum bisa mencerna makanan yang beragam seperti orang dewasa. Beberapa makanan dapat menyebabkan masalah pada kesehatan bayi seperti alergi dan diare. Oleh karena itu, orangtua harus berhati-hati dan bijak dalam memilih makanan MPASI (Makanan Pendamping ASI) untuk si Kecil.
Salah satu yang menjadi pertanyaan banyak orangtua adalah bolehkah keju diberikan untuk bayi? Keju baik dikonsumsi karena terbuat dari susu yang mengandung kalsium tinggi. Selama tidak memiliki alergi susu, keju aman untuk diberikan dan menjadi MPASI bayi.
Namun, Mama perlu garis bawahi bahwa tidak semua jenis keju aman diberikan untuk bayi. Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum jenis keju yang boleh dan tidak boleh diberikan untuk MPASI.
1. Pilihlah keju yang sudah dipasteurisasi
Pada saat pertama kali memberikan keju untuk bayi, pastikan keju yang digunakan sudah melalui proses pasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses pemanasan pada suhu 60 - 100 derajat celcius yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme seperti kuman dan bakteri. Keju yang sudah melalui proses pasteurisasi biasanya terdapat label pada kemasannya. Contoh keju yang sudah dipasteurisasi adalah keju cheddar dan krim keju.
Keju yang tidak melalui proses pasteurisasi berpotensi terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes yang dapat menyebabkan infeksi serius pada bayi. Gejala yang muncul dapat berupa demam tinggi, diare, dan nafsu makan berkurang.
Editors' Pick
2. Berikan keju yang bertekstur lembut
Keju yang dapat diberikan untuk bayi adalah keju yang bertekstur lembut agar dapat dikunyah dan dicerna dengan baik. Selain itu, apabila memberikan keju yang bertekstur keras dan kasar bisa menyebabkan bayi tersedak. Contoh keju yang bertekstur lembut adalah keju ricotta, cottage, cheddar, dan mozarella.