Kementerian Kesehatan sebelumnya telah mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran penyakit Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau yang lebih dikenal dengan istilah flu Singapura.
Flu Singapura bisa menyerang siapa saja, namun paling sering menyerang anak yang berusia kurang dari 5 tahun, termasuk bayi.
Agar tidak keliru, penting bagi orangtua untuk memahami perbedaan flu biasa dan flu Singapura.
Berikut Popmama.com rangkum perbedaan flu biasa dan flu Singapura pada bayi. Simak sampai tuntas, ya, Ma!
1. Perbedaan flu biasa dan flu Singapura
Freepik/freepik
Meski sama-sama disebut flu, flu biasa dan flu Singapura ada penyakit yang berbeda. Dalam segi pengertian, flu biasa adalah infeksi virus influenza yang sangat menular, yang menyerang saluran pernapasan dan paru-paru.
Meskipun sebagian besar flu biasa pada bayi bisa sembuh dalam kurang dari seminggu, namun dalam beberapa kasus, flu juga dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius seperti pneumonia.
Sementara itu, flu Singapura adalah infeksi virus yang menyebabkan lepuh merah yang menyakitkan di mulut dan tenggorokan, serta di tangan, kaki, dan area popok.
Sebagian besar flu Singapura disebabkan oleh virus bernama coxsackievirus. Penyakit flu Singapura biasanya tidak serius, tetapi bisa sangat menular.
Editors' Pick
2. Perbedaan gejala flu biasa dan flu Singapura pada bayi
Healthline.com
Agar bisa mengetahui perbedaannya, penting bagi orangtua mengetahui apa saja gejala flu biasa dan flu Singapura. Berikut adalah perbedaan flu biasa dan flu Singapura pada bayi:
Gejala Flu Biasa pada Bayi
Demam yang dapat mencapai 39,4° hingga 40,5°C
Batuk yang semakin parah
Sesak napas atau napas cepat
Hidung berair atau tersumbat
Tampak lelah dan rewel sepanjang hari
Diare dan muntah
Sulit untuk tidur
Kehilangan nafsu makan
Gejala Flu Singapura pada Bayi
Demam
Sering rewel
Tidur lebih lama dari biasanya
Terlihat kesakitan saat menelan
Kerap mengeluarkan liur
Nafsu makan menurun
Tampak lemas
Sariawan (timbul satu hingga dua hari setelah demam)
Ruam merah pada tangan, kaki, dan area popok
Ruam tampak melepuh dan berisi cairan
3. Perbedaan penyebab flu biasa dan flu Singapura pada bayi
Freepik/cookie_studio
Setelah mengetahui gejala flu biasa dan flu Singapura pada bayi, penting juga bagi orangtua untuk mengetahui penyebab dari keduanya.
Penyebab Flu Biasa pada Bayi
Penyebab paling umum dari gejala flu pada bayi adalah infeksi virus, termasuk respiratory syncytial virus (RSV), influenza (flu), rhinovirus, dan adenovirus.
Sebagian besar dari virus ini tidak menyebabkan penyakit serius. Namun, ada pula kondisi yang lebih serius yang dapat menyebabkan gejala flu seperti pneumonia.
Selain berbagai virus, flu pada bayi juga bisa disebabkan oleh paparan asap rokok, debu, atau cuaca dingin.
Penyebab Flu Singapura pada Bayi
Flu Singapura disebabkan oleh virus kelompok enterovirus, salah satunya adalah coxsackievirus A16.
Flu Singapura rentan menyerang bayi karena sistem kekebalan tubuh yang masih lemah, serta masih minim kebiasaan mencuci tangan.
Si Kecil dapat tertular flu Singapura jika bersentuhan dengan cairan dari penderita penyakit tersebut, seperti lendir hidung, air liur, cairan dari kulit, tinja, atau cairan yang keluar saat penderita bersin dan batuk.
Faktor lain yang juga turut berperan adalah cuaca. Beberapa penelitian yang dilakukan di Singapura, Hong Kong, dan Jepang menemukan bahwa penyakit ini lebih mudah menular di tempat yang suhunya panas, kelembapannya tinggi, dan anginnya kencang.
4. Perbedaan perawatan flu biasa dan flu Singapura pada bayi
Freepik/lifeforstock
Kondisi flu biasa dan flu Singapura pada bayi memerlukan perawatan yang berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaan perawatan flu biasa dan flu Singapura pada bayi:
Perawatan Flu Biasa pada Bayi
Tidak ada perawatan khusus untuk mengobati flu, tetapi ada beberapa hal yang dapat Mama lakukan untuk membuat si Kecil merasa lebih nyaman.
Mama bisa mempertimbangkan penggunaan paracetamol atau ibuprofen untuk bayi berdasarkan anjuran dokter.
Selain itu, jika bayi sudah berusia enam bulan lebih, Mama bisa memberikan makanan yang dapat meredakan flu, seperti sup ayam yang bisa memastikan bayi mendapatkan cukup cairan.
Perawatan Flu Singapura pada Bayi
Umumnya, flu Singapura dapat sembuh sendiri dalam 7-10 hari. Meski demikian, dokter mungkin memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala agar bayi lebih nyaman dan tetap mau makan atau menyusu.
Mama juga bisa memberikan makanan lunak atau sup agar mudah ditelan. Selain itu, pastikan bayi mendapatkan istirahat yang cukup.
Jika diperlukan, oleskan krim antigatal pada kulit yang ruam. Pastikan krim yang digunakan aman untuk bayi.
5. Kapan harus membawa bayi ke dokter terkait flu biasa dan flu Singapura
Freepik/rawpixel.com
Ada beberapa kondisi pada bayi yang mengalami flu biasa yang perlu dikhawatirkan. Segera bawa si Kecil ke dokter jika gejala demam dan flu muncul kembali setelah hilang, tidak mengeluarkan air mata saat menangis, tidak buang air kecil selama 8 jam terakhir, serta tampak kesulitan bernapas.
Sementara itu, jika si Kecil mengalami flu Singapura, segera konsultasikan ke dokter jika ia mengalami sulit bernapas atau napas pendek, demam tinggi terus-menerus, sakit kepala dan sakit dada, serta flu Singapura tak kunjung membaik atau semakin parah.
Itulah informasi mengenai perbedaan flu biasa dan flu Singapura pada bayi. Jika masih ragu, jangan tunda untuk periksakan si Kecil ke dokter untuk mendapat pengobatan yang tepat.