Sering Dianggap Lucu, Ini 5 Dampak Negatif Bullying pada Bayi
Bayi sering diganggu untuk melihat tangisannya yang gemas? Tindakan itu termasuk bullying, lho!
4 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama melakukan atau melihat seseorang sengaja mengganggu bayi hanya untuk melihatnya menangis? Biasanya, tindakan ini dilakukan dengan alasan ingin melihat tangisan bayi yang lucu dan menggemaskan.
Mengganggu bayi seringkali dianggap lucu atau menghibur oleh beberapa orang, namun sebenarnya tindakan ini memiliki dampak yang sangat negatif pada perkembangan bayi. Tindakan ini, dalam banyak kasus, dapat dikategorikan sebagai bentuk bullying yang mungkin tidak disadari oleh pelaku.
Agar Mama lebih waspada dalam menjaga si Kecil, berikut Popmama.com rangkum 5 dampak negatif bullying pada bayi. Yuk, simak di bawah ini!
1. Menimbulkan trauma hingga dewasa
Sengaja membuat bayi menangis mungkin terlihat sepele bagi sebagian orang. Padahal, tindakan ini bisa membayangi si Kecil sampai dewasa nanti.
Tindakan mengganggu bayi dapat menyebabkan trauma secara psikologis. Bayi yang sering kali diperlakukan seperti ini memiliki kemungkinan besar untuk merasa tidak aman, cemas, dan tidak nyaman di sekitar orang lain.
Belum lagi jika ada tindakan fisik saat seseorang melakukan bullying kepada bayi. Meskipun tindakan fisik tersebut dianggap ringan, namun bisa berdampak pada trauma fisik pada bayi yang masih rentan.
Meskipun pada akhirnya luka fisik bisa lebih mudah sembuh dibandingkan psikis, tetapi tetap saja trauma itu akan membekas hingga dewasa nanti.
2. Menimbulkan sifat mudah marah
Bullying kepada bayi juga dapat menyebabkan bayi tersebut kelak akan memiliki sifat mudah marah.
Tindakan yang mengganggu secara berulang kali akan berdampak pada psikologis bayi dan memengaruhi emosinya. Salah satu reaksi yang mungkin muncul adalah kemarahan atau rasa dendam.
Editors' Pick
3. Kecerdasan emosi terganggu
Tindakan bullying pada bayi juga dapat berdampak pada perkembangan kecerdasan emosinya. Kecerdasan emosi sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk memahami, mengelola, dan mengenali emosi mereka sendiri serta emosi orang lain.
Tindakan tersebut dapat menyebabkan bayi kesulitan dalam mengendalikan emosi mereka dengan baik di masa depan. Selain itu, tindakan bullying juga dapat mengurangi kemampuan anak untuk berempati terhadap perasaan orang lain ketika dewasa nanti.
4. Tumbuh menjadi pribadi yang mudah insecure
Tahukah Mama bahwa rasa percaya diri sudah dapat dibentuk sejak bayi? Walaupun tampaknya bayi belum mengerti apapun yang Mama lakukan, namun ia sudah dapat menyerap stimulasi yang menunjukkan bahwa ia aman, dicintai, dan diterima oleh orang-orang di sekitarnya.
Sebaliknya, jika bayi mendapatkan bullying dan perlakuan yang tidak menyenangkan, maka dapat menurunkan rasa percaya diri mereka. Bayi mungkin tumbuh dengan rasa kurang berharga atau merasa bahwa ada sesuatu yang salah dengan mereka.
5. Memiliki trust issue kepada orang lain
Perlakuan tidak menyenangkan yang didapat sejak dini dapat memengaruhi cara anak memandang hubungan dengan orang-orang di sekitar mereka. Bullying dapat memicu perasaan trust issue atau ketidakpercayaan anak kepada orang lain.
Bahkan rasa trust issue juga bisa terjadi pada orangtuanya sendiri. Mereka mungkin akan merasa sulit untuk membangun hubungan yang sehat dengan orangtua, yang seharusnya memberikan perlindungan dan dukungan kepada anak.
Cara Melindungi Bayi dari Tindakan Bullying
Mengingat ada dampak serius dari tindak bullying, penting untuk orangtua meningkatkan kesadaran tentang masalah ini dan memastikan bahwa bayi merasa aman, dicintai, dan mendapat perhatian di lingkungan mereka. Hentikan tindakan mengganggu bayi hanya untuk melihat tangisannya yang lucu dan menggemaskan.
Jika bayi kerap mendapat tindakan ini dari orang lain, seperti saudara, tetangga, atau kerabat, ada beberapa hal yang bisa Mama lakukan untuk mencegah dan menghentikannya, di antaranya adalah:
Berikan pengawasan yang cermat terhadap siapa pun yang berinteraksi dengan si Kecil, termasuk tetangga, kerabat, dan saudara. Ketahui siapa yang berada di sekitar bayi dan pastikan bahwa si Kecil mendapatkan perlakuan yang baik.
Bersikap tegas dengan orang lain. Komunikasikan secara jelas bahwa Mama tidak ingin bayi mama diganggu hingga menangis karena bisa berdampak pada psikologisnya.
Meskipun bayi mungkin terlalu muda untuk memahami sepenuhnya, penting untuk mulai mengajarkan mereka tentang boundaries atau batasan sejak dini. Cara ini dapat membantu bayi tumbuh dengan pemahaman tentang perlindungan diri.
Perhatikan perubahan perilaku bayi. Jika Mama melihat tanda-tanda bahwa si Kecil sering terlihat cemas, takut, atau merasa tidak aman, periksa lebih lanjut dan cari tahu penyebabnya.
Demikian rangkuman mengenai 5 dampak negatif bullying pada bayi. Yuk, pastikan si Kecil berada di lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang agar ketika besar nanti tumbuh menjadi anak aktif dan percaya diri!
Baca juga:
- 7 Kegiatan Ini Bikin Bayi Jadi Lebih Percaya Diri
- Meningkatkan Percaya Diri, Ini 7 Tips Mendukung Bayi Bermain Mandiri
- Jenis-jenis Bullying pada Anak yang Penting Diketahui Orangtua