7 Hal yang Bisa Menandakan Hubungan Papa dan si Bayi Kurang Harmonis
Ya, kadang Papa kurang peka terhadap kebutuhan si Bayi. Mungkin karena bingung ya?
29 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Papa dan Mama memang memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda terkait urusan keluarga dan rumah tangga. Berbeda dari Mama yang secara naluri mengurus anak, Papa lebih punya naluri untuk bekerja di luar untuk mencari nafkah yang menunjang kehidupan keluarga.
Namun, sadarkah Mama? Kesibukan dalam mencari nafkah dapat membangun potensi di mana hubungan Papa menjadi terlalu jauh dari si Kecil. Dilansir dari laman babygaga, berikut adalah 7 tanda yang mengindikasikan Papa kurang peka terhadap si Bayi dan harus segera diperbaiki keadaannya.
1. Papa tidak peka saat Si Kecil menangis
Tahukah Mama? Tangisan bayi merupakan cara si Kecil berkomunikasi dalam mengutarakan keinginannya sekaligus keresahannya terhadap sesuatu. Terkadang, ia menangis karena lapar, popok yang perlu diganti ataupun merasa sakit pada bagian tubuh.
Tentu, sebagaimana diungkapkan pada WhatToExpect, hanya orangtua yang memiliki hubungan dekat dengan si Kecil saja yang dapat peka terhadap maksud dibalik tangisannya. Jadi, kalau Papa tidak mengerti, hal ini menandakan ia terlalu jauh dari anaknya.
Hal ini dapat terlihat dari gerak kikuk Papa saat mencoba menangani si Kecil yang terus menerus menangis. Dalam kebingungannya, Papa dapat memperlihatkan sikap frustasi hingga akhirnya mengalihkan si Kecil kepada Mama begitu saja.
2. Papa tidak tahu Si Kecil lapar
Sebagaimana Papa tidak peka dengan maksud dibalik tangisan si Kecil, Papa-pun juga tidak akan mengerti tanda-tanda anaknya merasa lapar.
Sebagaimana disebutkan pada KellyMom, gerak-gerik tubuh yang mengindikasikan si Kecil merasalapar dapat ditunjukkan dengan cara memain-mainkan bibir, menjilat permukaan bibir dengan lidah, hingga mengisap bibir, tangan atau benda-benda di sekitarnya.
Sebagai orangtua, hal tersebut tentulah merupakan hal umum yang dimana respon seperti memberi makan atau camilan sehat sebaiknya menjadi tanda dari sikap yang memahami. Jadi, kalau Papa tidak melakukannya, hal ini mengindikasikan dirinya sudah terlalu jauh dari si Kecil.
Editors' Pick
3. Si Kecil menangis saat Papa menyentuhnya
Pada poin sebelumnya, kami telah menjelaskan mengenai maksud dibalik tangisan si Kecil. Namun, coba Mama perhatikan dan pastikan, apakah kehadiran Papa menjadi salah satu alasan mengapa ia yang masih bayi tahu-tahu menangis?
Hal ini dapat terlihat dari bagaimana si Kecil menangis keras saat Papa berada di sekitarnya dan bahkan menyentuhnya untuk memberi rasa kasih sayang. Bukannya perasaan bahagia, tetapi rasa takut dan enggan yang malah ditunjukkan si Kecil melalui tangisan.
Mengapa bisa begitu? Menurut Babycenter, fenomena tidak lazim tersebut dipicu karena kehadiran Papa yang terbilang sangat jarang. Alhasil, si Kecil tidak menyadari bahwa Papa adalah orangtuanya dan merasa asing padanya.
4. Papa tidak memahami karakter Si Kecil
Tanda Papa tidak dekat anaknya adalah ia tidak memahami karakter dan kesukaan si Kecil.
Sebagai contoh, Papa tidak tahu proses tumbuh kembang si Kecil, Papa tidak tahu makanan yang disukainya dan tidak disukainya, Papa juga tidak memahami hal-hal yang bisa membuatnya tertawa maupun menangis.
5. Papa tidak mengetahui perlengkapan bayi
Sebagaimana Papa tidak memahami karakter ai Kecil, Papa-pun pada akhirnya jadi tidak mengerti hal-hal terkait perlengkapan bayi yang dibutuhkan olehnya. Hal ini dapat terlihat dari bagaimana Papa menunjukkan gerak-gerik bingung saat membantu Mama.
Mulai dari membantu Mama menyiapkan makanan untuk si Kecil hingga menolong Mama dalam mengganti pakaian. Sebagai tambahan, besar kemungkinan Papa sering kali salah membeli perlengkapan bayi meskipun Mama telah menjelaskannya secara detil.
6. Tidak tahu rutintas mengurus bayi
Ketidakpahaman Papa terhadap si Kecil turut terlihat dari sikap yang tidak tahu menahu mengenai rutinitas mengurus bayi. Hal ini dapat terlihat dari kehadiran Papa di rumah saat tidak bekerja dan aktivitasnya yang mencoba membantu mengurus anak.
Dalam perihal ini, Papa tidak tahu kapan harus makan, kapan harus tidur siang dan tidur malam hingga kapan pakaian si Kecil sebaiknya diganti. Tentu, semuanya itu merupakan hal-hal mendasar dari aktivitas mengurus anak yang seharusnya dipahami Papa.
Nah, bagaimana Ma? Apakah Papa memperlihatkan tanda-tanda sebagaimana disebutkan di atas? Jika ya, Mama sebaiknya membangun komunikasi pada Papa untuk mendorongnya mau memberikan waktu bersama si Kecil di tengah kesibukannya.
7. Cara menggendong Papa membuat bayi tidak nyaman
Tanda tak dekat lainnya adalah perasaan tidak nyaman dan risih pada si Kecil saat ia hanya berdua dengan Papa.
Hal tersebut dikarenakan cara Papa menggendong si Kecil dirasanya tidak nyaman. Alhasil, ia akan menunjukkan gerak-gerik yang ingin keluar dari gendongan atau dekapan Papa hingga akhirnya merengek dalam tangisan.
Berbicara mengenai cara menggendong yang tidak nyaman, hal ini dapat terlihat dari bagaimana Papa tidak mengerti cara menggendong yang disukai anaknya.
Kalau semua tanda itu ada, artinya sudah saatnya Papa belajar mengenal si Bayi lebih jauh. Hubungan harmonis antara Papa dan anak-anaknya akan berdampak positif untuk perkembangan mereka kelak.
Yuk, mulai sebelum terlambat!