Basah Terus, Ini 10 Fakta Tentang si Kecil yang Mengeces
Mitos bilang, bayi mengeces karena ngidam mama tidak terpenuhi. Benarkah?
1 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengeces adalah kejadian di mana si Kecil secara tiba-tiba dan spontan mengeluarkan air liur dari mulut. Kondisi mengeces ini adalah hal yang biasa, terutama bila ia hendak tumbuh gigi.
Tetapi, ada fakta-fakta lain mengenai si Kecil yang mengeces yang perlu Mama ketahui. Yuk, kita simak sama-sama.
1. Si Kecil mulai mengeces di usia 3 bulan
Ini dikarenakan kemampuan si Kecil untuk mengontrol gerakan otot mulut dan kemampuan menelan masih lemah. Mereka tidak dapat menahan air liur di dalam mulut. Di usia 3 bulan, kelenjar air liur sudah mulai produktif tetapi otot oromotor yang lain belum maksimal.
2. Mereka sedang asyik melakukan aktivitas
Si Kecil yang sedang belajar mengoperasikan mainan atau pun benda dengan 2 tangan bisa mengeces saat sedang melakukan aktivitas motorik ini. Ini terjadi karena otak mereka konsentrasi penuh pada tangan sehingga "melupakan" kontrol terhadap otot mulut.
3. Mengeces berhenti di usia 2 tahun
Mama jangan khawatir bila si Kecil suka mengeces. Menurut pakar, mengeces pada umumnya berhenti di usia 2 tahun.
Tetapi, bila si Kecil sudah berusia lebih dari 2 tahun dan masih mengeces dalam jumlah yang banyak, Mama bisa membawanya ke dokter spesialis tumbuh kembang anak.
4. Kondisi medis bisa memancing si Kecil untuk mengeces
Si Kecil yang lahir dengan memiliki kondisi medis tertentu seperti celebral palsy, memiliki kecenderungan untuk mengeces lebih sering dibanding dengan anak sebaya lainnya.
Beberapa kondisi medis lain memang melemahkan otot-otot mulut sehingga membuatnya tidak bisa mengontrol air liur keluar.
Editors' Pick
5. Kuantitas mengeces akan meningkat saat si Kecil sedang dalam proses tumbuh gigi
Hal ini disebabkan gigi si Kecil yang akan muncul ke permukaan gusi secara tidak langsung memicu produksi air liur yang lebih, sehingga mengakibatkan ia mengeces lebih banyak.
6. Mengeces menyebabkan iritasi kulit
Air liur yang mengalir keluar di sekitar bibir dan bagian bawah mulut bisa mengakibatkan iritasi di kulit si Kecil seperti kulit menjadi merah-merah dan gatal. Ini karena reaksi bakteri dari dalam rongga mulut dengan kulit yang sensitif.
7. Mengkonsumsi obat bisa memancing si Kecil untuk mengeces
Efek samping dari penggunaan obat tertentu bisa mengakibatkan produksi air liur berlebih dan menyebabkan si Kecil mengeces.
8. Makanan yang bersifat asam memicu keluarnya air liur
Mama perlu memperhatikan asupan gizi si Kecil dengan memastikan ia tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan (buah, permen, atau camilan) yang memiliki rasa asam. Rasa asam memicu kelenjar air liur bekerja sehingga menyebabkan produksi air liur berlebihan dan berpotensi menyebabkan ia mengeces.
Hmmm, sebenarnya, kalau melihat makanan asam, Mama juga bisa mengeces ya?
9. Gangguan tumbuh kembang membuat anak mengeces
Problem di area tumbuh kembang seperti tumbuh kembang terlambat dan dysphagia (kesulitan menelan) juga mempengaruhi frekuensi dan kuantitas mengeces si Kecil dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Mama bisa berkonsultasi dengan terapis atau dokter spesialis tumbuh kembang anak untuk membantunya dalam mengontrol gerakan mulut sehingga bisa mengurangi jumlah dan frekuensi dari mengeces.
10. Kesehatan gigi si Kecil berpengaruh pada frekuensi dan kuantitas mengeces
Mama, pastikan kesehatan gigi dan gusi si Kecil dengan membantunya untuk rajin sikat gigi atau membilas gusi dengan handuk bersih yang sudah dibilas dengan air hangat. Gigi yang lubang secara tidak langsung akan mengakibatkan ia mengeces.
Semoga bermanfaat, ya, Ma!