Apakah Kepala Peang Bisa Kembali Normal?
Kepala peyang atau dalam istilah medis disebut sebagai flat head syndrome
31 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Struktur tulang pada bayi berusia di bawah satu tahun masih berada di tahap perkembangan dan penting untuk para orangtua memperhatikan hal ini.
Kepala peyang atau dalam istilah medis disebut sebagai flat head syndrome kerap kali menimpa bayi. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan tidur yang terlalu lama di salah satu posisi. Para orangtua akan melakukan berbagai cara untuk menghindari hal ini.
Namun jika sudah telanjur terjadi, apakah kepala peang bisa kembali normal? Kali ini, Popmama.com telah merangkum jawabannya untuk Mama.
Apakah Kepala Peang Bisa Kembali Normal?
Ya, kepala peang pada bayi bisa kembali normal seiring berjalannya waktu. Mama bisa mengatur kepala bayi untuk tidak menetap di satu posisi dalam waktu yang lama. Hal ini dilakukan karena tulang tengkorak bayi masih lembut dan belum menyatu dengan sempurna sehingga perlu dibantu dalam proses pembentukannya.
Selain itu, ketika menggendong si Kecil atau pada saat menyusui, sebaiknya gunakan lengan secara bergantian. Saat bayi sudah mulai pandai tengkurap dan merangkak, kepalanya yang peang secara alami kembali dalam bentuk yang normal karena bayi cenderung akan lebih aktif bergerak dibandingkan berdiam diri atau tertidur.
Kepala peang juga bisa terjadi sebelum bayi lahir. Kondisi ini disebabkan oleh posisi bayi yang terlalu sempit dan memiliki sedikit ruang gerak di dalam rahim. Kehamilan dengan kembar dua atau tiga bayi memiliki potensi terjadinya kepala peang.
Jenis-Jenis Kepala Peang pada Bayi
Terdapat tiga jenis kepala peang yang bisa dialami bayi, yaitu:
- Plagiocephaly. Pada kondisi ini, kepala bayi berbentuk asimetris karena menonjol di salah satu sisi dan terlihat seperti jajar genjang jika dilihat dari atas serta telinganya tidak sejajar. Dahi dan wajah mungkin sedikit menonjol di sisi yang datar.
- Bracycephaly. Kondisi ini yang paling umum terjadi yakni kepala bayi tampak lebih rata di area belakang dan jika dilihat dari depan akan terlihat melebar serta dahi menonjol keluar. Selain itu, jarak antara dahi dan belakang kepala lebih pendek.
- Dolicocephalyatau Scaphocephaly. Bayi yang mengalami dolicocephaly memiliki kepala yang berbentuk panjang dan melebar ke belakang. Selain karena kebiasaan tidur pada satu posisi, dolicocephaly juga bisa disebabkan oleh faktor genetik.