Aktivitas ringan pada bayi dibutuhkan untuk melatih kemampuan motorik dan sensoriknya. Semakin bertambahnya usia, bayi akan semakin aktif dan bersemangat dengan aktivitas ringan yang menyenangkan, salah satunya adalah senam.
Para orangtua harus bisa mengkreasikan aktivitas atau gerakan senam tersebut agar bayi tidak mudah merasa bosan atau lelah. Selain berguna untuk memperkuat otot bayi, senam tersebut bisa merangsang perkembangan otak serta memperkuat ikatan antara anak dengan orangtua.
Kali ini, Popmama.com telah merangkum informasi mengenai gerakan senam ringan untuk bayi 0 – 12 bulan yang bisa Mama lakukan bersama si Kecil.
Gerakan Senam Ringan untuk Bayi 0 – 12 Bulan
Ada beberapa gerakan senam yang bisa Mama dan si Kecil lakukan dengan mudah dan aman, seperti:
1. Menggenggam jari
unsplash/liv bruce
Gerakan ini bisa dipraktikkan ketika bayi masih di usia awal kelahiran dan belum mampu melakukan banyak gerakan. Menggenggam jari juga bisa memperkuat otot-otot di jari, lengan, dan bahu bayi serta membiasakan mereka untuk menggenggam sesuatu dengan kuat.
Caranya pun cukup mudah. Mama hanya perlu menyodorkan jari telunjuk untuk digenggam oleh bayi dengan kuat. Lakukan gerakan ini secara berkala agar otot bayi semakin terlatih dan terbiasa.
2. Tummy time
freepik/drazen zigic
Gerakan ini menjadi yang termudah untuk dilakukan pada si Kecil dan bermanfaat untuk memperkuat otot-otot di area leher, bahu, lengan, dan punggung. Mama bisa mempraktikan tummy time sejak awal bayi pulang ke rumah pascapersalinan.
Durasi dari tummy time ini berlangsung selama 3 – 5 menit dan Mama bisa melakukannya beberapa kali dalam sehari. Namun, Mama bisa menambahkan durasinya ketika bayi sudah mulai terbiasa dengan tummy time. Caranya pun cukup mudah, yaitu:
Letakkan bayi secara tengkurap di atas permukaan yang lembut dan rata seperti karpet, selimut, handuk, atau matras.
Latihlah bayi untuk mau mengangkat kepalanya, melihat sekeliling, dan menggapai barang-barang.
Mama juga bisa duduk atau tidur dengan posisi serupa lalu bermain dengan si Kecil seperti bernyanyi, bercanda, atau membuat mimik wajah yang lucu.
Berilah mainan di sekelilingnya. agar mereka berusaha untuk menggapainya dengan merangkak.
3. Football hold
pixabay/omarmedinafilms
Serupa dengan tummy time, tetapi pada gerakan ini, bayi diletakkan di lengan mama dengan posisi tengkurap atau mengadap ke bawah.
Pastikan lengan mama bisa melindungi perut dan dada bayi agar aman. Gerakan ini berguna untuk memperkuat otot leher mereka.
Editors' Pick
4. Bicycling
freepik/pch.vector
Gerakan ini ampuh untuk mengatasi perut kembung pada bayi sebagai salah satu penyebab ketidaknyamanan si Kecil.
Manfaat lain dari bicycling adalah memperkuat otot kaki, perut, pinggul, dan lutut serta melatih fleksibilitas bayi. Langkah-langkahnya pun mudah, seperti:
Baringkan bayi pada posisi telentang di permukaan yang empuk dan nyaman.
Angkat dan tekuk kaki bayi, lalu gerakkan seperti sedang mengayuh sepeda.
Lakukan selama tiga hingga lima kali putaran, beri jeda sebentar, lalu gerakkan kembali.
Jika bayi sudah tidak merasa tertarik, sudahi gerakan tersebut.
5. Happy baby
freepik/bristekjegor
Gerakan ini dilakukan sendiri oleh si Kecil dalam posisi telentang. Mereka akan menggapai dan menggenggam erat kedua kakinya lalu menggoyangkannya.
Happy baby sangat baik untuk melatih otot pinggul dan tangannya.
6. Baby sit-up
freepik
Gerakan ini mirip dengan sit-up yang biasa dilakukan oleh orang dewasa dan ampuh untuk melatih kekuatan otot punggung, perut, dan leher bayi. Mama bisa mulai melakukan baby sit-up ketika bayi menginjak usia enam minggu.
Baringkan bayi dalam posisi telentang dan berhadapan dengan Mama.
Biarkan bayi menggenggam ibu jari mama dengan kuat dan pastikan tangan mama menggenggam pergelangan tangan bayi dengan kuat.
Tarik tangan bayi dan angkat tubuh bayi secara perlahan.
Baringkan kembali tubuh bayi secara perlahan dan lindungi bagian kepala belakangnya dengan tangan mama.
Lakukan gerakan yang sama beberapa kali.
7. Mountain climbing
pixabay/kbt1016
Gerakan ini cocok untuk diterapkan pada bayi yang sudah mahir merangkak.
Sesuai dengan namanya, Mama bisa menempatkan bantal sebagai “bukit” yang bisa dilewati oleh bayi. Kombinasikan dengan mainan di depannya agar bayi lebih semangat untuk mendaki bukit tersebut.
8. Walking
freepik
Bayi yang telah memasuki usia enam bulan biasanya mulai belajar berdiri dengan berpegangan pada benda-benda di sekitarnya. Tahap tersebut menjadi waktu yang tepat untuk para orangtua melatihnya berdiri dan berjalan, agar otot kakinya kuat dan terbiasa.
Mama bisa memegang jari tangannya sambil menuntut bayi untuk melangkah ke depan secara perlahan. Tetapkan durasi yang tidak terlalu lama agar bayi tidak merasa lelah.
9. Cruising
Pexels/polesie toys
Pada usia 9 hingga 10 bulan, bayi mengalami kemajuan signifikan dengan berjalan sambil berpegangan pada barang-barang di sekitarnya. Biarkan bayi memegang satu tangan mama, dan tangan lainnya berpegangan pada barang agar mereka merasa lebih percaya diri dan belajar untuk melakukannya sendiri.
Pada tahap ini, penting untuk para orangtua menghindari penggunaan baby walker karena berpotensi membahayakan bayi. Sebaiknya beri mereka jumper atau mainan lainnya yang membuat mereka berjalan dengan lebih mudah dan aman.
10. Dancing
Pexels/Анастасия Триббиани
Bayi yang sudah kokoh untuk berdiri atau berjalan biasanya akan senang diajak berdansa dengan musik dan gerakan yang menyenangkan. Mama bisa mencobanya dengan si Kecil agar otot kaki dan pijakan mereka semakin kuat.
Itulah informasi mengenai gerakan senam ringan untuk bayi 0 – 12 bulan yang bisa Mama praktikkan dengan si Kecil. Gerakan-gerakan tersebut memiliki banyak kegunaan untuk kebugaran fisik bayi. Pastikan untuk selalu mengawasi bayi agar tidak membahayakan keselamatannya.