Waspada Monkeypox pada Bayi, Ini Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air
Jangan sampai salah mengenali gejalanya, Ma
28 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama pasti sudah tidak asing dan bahkan cemas saat mendengar kabar soal Monkeypox. Monkeypox atau dikenal dengan cacar monyet baru-baru ini menjadi sorotan karena kasusnya mulai merebak di dunia.
Saat ini, Monkeypox sudah terdeteksi di Indonesia. Untuk berjaga-jaga, baiknya mengenali cacar monyet lebih lengkap, terutama perbedaannya dengan cacar air.
Orangtua perlu memahami perbedaan antara cacar monyet dan caacr air mengingat gejala awal dari kedua penyakit ini terbilang mirip.
Lantas, apa perbedaan cacar monyet dan cacar air? Ingin tahu jawaban pastinya, yuk simak informasi dari Popmama.com.
Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air
Meski secara visual penyakit cacar monyet dan cacar air terbilang mirip, ada beberapa perbedaan antara kedua penyakit tersebut yang harus Mama perhatikan.
Ini perbedaan cacar monyet dan cacar air yang harus Mama perhatikan:
1. Virus yang berbeda
Penyakit cacar monyet dan cacar air disebabkan oleh jenis virus yang berbeda. Cacar monyet disebabkan oleh monkeypox virus (MPV), sedangkan cacar air disebabkan oleh varicella-zoster virus (VZV).
Editors' Pick
2. Cara penularan
Dari segi penularannya, cacar monyet lebih sulit menular dibandingkan dengan cacar air.
Penyakit cacar monyet dapat ditularkan apabila seseorang bersentuhan dengan hewan, manusia, atau benda apapun yang sebelumnya telah terkontaminasi virus ini. Virus monkeypox ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui sel kulit yang rusak, saluran pernapasan, atau selaput lendir.
Sedangkan cacar air penularannya lebih mudah, yakni melalui kontak dengan droplet (batuk, bersin, dsb) orang yang terinfeksi varicella-zoster virus (VZV) dan masuk ke saluran pernapasan.
3. Perbedaan gejala cacar monyet dan cacar air
Dari segi gejala, sebenarnya cacar monyet memiliki kemiripan dengan cacar air, seperti:
Sakit kepala,
Lelah,
Ruam atau lenting berisi cairan,
Hilang selera makan.
Selain gejala yang disebutkan tadi, ada gejala lain yang cenderung lebih umum ditemukan pada penyakit cacar monyet, yakni pembengkakan kelenjar getah bening. Karena hal ini, kadang kala penyakit cacar air sulit dibedakan dengan cacar monyet.
Untuk itu, bila Mama mencurigai munculnya berbagai tanda tersebut, tidak perlu ragu untuk berkonsultasi ke dokter untuk memastikan benar atau tidaknya keluarga maupun si Bayi tertular virus monkeypox.
4. Perkembangan ruam
Kendati punya gejala awal yang cukup serupa, ada satu perbedaan utama yang bisa menjadi pembeda antara cacar monyet dan cacar air. Itu bisa dilihat dari perkembangan ruam yang diderita.
Pada monkeypox, titik-titik ruam muncul dan berkembang di waktu yang sama, sedangkan pada cacar air, titik-titik ruamnya tidak muncul secara bersamaan.
5. Masa inkubasi
Perbedaan yang terakhir yakni masa inkubasi. Masa inkubasi sendiri ialah rentang waktu dari terpaparnya virus hingga muncul gejala.
Nah, pada cacar monyet masa inkubasinya berkisar antara 5 hingga 21 hari. Sedangkan cacar air masa inkubasinya membutuhkan waktu 10 hingga 21 hari.
Tindakan Pencegahan Monkeypox
Kendati penyakit cacar monyet merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri, namun, kasus yang parah juga dapat mengancam keselamatan jiwa pengidapnya.
Maka itu, sebaiknya Mama melakukan tindakan pencegahan yang efektif agar terhindar dari monkeypox.
Agar terhindar dari cacar monyet, ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat Mama lakukan, antara lain:
Hindari kontak fisik dengan hewan yang berisiko menularkan penyakit cacar monyet. Seperti, monyet, tupai, dan tikus.
Rutin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Termasuk ketika keluar dari rumah, ingin bermain dengan bayi, sebelum menyusui, dan hal apapun yang membuat Mama harus kontak dengan si Kecil.
Menggunakan sarung tangan saat melakukan kontak langsung dengan penderita cacar monyet.
Konsumsi makanan penuh nutrisi untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Pastikan makanan yang dikonsumsi matang dengan sempurna, terutama makanan yang berasal dari hewani.
Istirahat yang cukup.
Itulah informasi mengenai perbedaan cacar monyet dan cacar air, serta tindakan pencegahannya. Jangan lupa untuk selalu menerapkan pola hidup sehat dan pola hidup bersih agar terhindar dari berbagai penyakit menular.
Baca juga:
- Apakah Ibu Hamil Berisiko Terkena Cacar Monyet?
- Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Terkait Virus Cacar Monyet
- WHO Sebut di RD Kongo Terdapat 1284 Kasus Suspek Cacar Monyet