5 Tanda Tahi Lalat Bayi Harus Diperiksa ke Dokter
Kenal tanda tahi lalat berbahaya dengan petunjuk ABCDE, Ma
13 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian besar bayi yang lahir memiliki tahi lalat. Tahi lalat cenderung tumbuh secara bertahap, berbarengan dengan tumbuh kembang si Kecil. Umumnya, warna tahi lalat akan berubah menjadi gelap karena terpapar sinar matahari.
Memiliki 10 hingga 40 tahi lalat merupakan hal yang normal. Namun, tahi lalat juga bisa menyebabkan kanker kulit. Salah satunya menjadi melanoma, yaitu jenis kanker kulit yang paling mematikan dan bisa menyebar dengan cepat.
Faktanya, melanoma jarang terjadi pada anak kecil. Meskipun begitu, ada kalanya tahi lalat harus diperiksakan ke dokter kulit untuk memastikan apakah tahi lalat si Kecil berbahaya atau tidak.
Adapun tanda-tanda tahi lalat yang bisa menyebabkan kanker kulit atau melanoma dapat dideteksi melalui petunjuk ABCDE.
Berikut Popmama.com telah merangkum 5 tanda tahi lalat bayi harus diperiksa ke dokter yang dikutip dari situs resmi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Yuk, simak bersama, Ma!
1. A = Asymmetry (Asimetri)
Tahi lalat normal bentuknya simetris antara sisi satu dengan sisi lainnya, Ma. Jika salah satu sisi tahi lalat si Kecil berbentuk tidak beraturan dan ukuran lebih besar dari sisi lainnya, maka sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter.
Tahi lalat berbentuk tidak beraturan dan ukuran lebih besar dari sisi lainnya terjadi karena pertumbuhan sel di sisi tersebut lebih cepat. Sel kanker cenderung bertumbuh lebih cepat dari sel normal.
Editors' Pick
2. B = Border (Pinggiran)
Tahi lalat yang berpotensi menjadi melanoma memiliki tepian tidak teratur, bergerigi, ada lekukan atau berbentuk seperti kubah. Sedangkan tahi lalat non-kanker biasanya memiliki batasan yang jelas, dari bentuk maupun warna sehingga dapat dibedakan antara tahi lalat dengan bagian kulit lain.
3. C = Color (Warna)
Apabila warna tahi lalat sama rata secara menyeluruh, menandakan tahi lalat si Kecil merupakan normal dan tidak berbahaya, Ma.
Yang perlu diwaspadai apabila warna pada tahi lalat beraneka ragam dalam satu area seperti putih, merah, dan keabuan, hal tersebut bisa menandakan kanker kulit.
Melanoma akan menimbulkan warna yang berbeda dan tidak satu jenis warna saja. Contohnya bagian tengah bewarna merah muda dan pinggirannya lebih gelap, atau sebaliknya.
4. D = Diameter (Ukuran garis tengah)
Pertumbuhan melanoma biasanya berdiameter lebih dari 6 mm, yaitu sebesar diameter pensil ukuran standar dan akan terus membesar.
Sedangkan tahi lalat yang normal akan berukuran sama dan tidak berubah seiring pertumbuhan si Kecil. Meskipun begitu, sebagian melanoma masih ada yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.
Oleh karena itu, untuk memastikannya, Mama bisa berkonsultasi dengan dokter kulit.
5. Evolving (Mengalami perubahan)
Seiring berjalannya waktu, melanoma akan mengubah karakteristik bentuk tahi lalat seperti ukuran, bentuk, dan warna. Tidak seperti tahi lalat yang normal, melanoma akan tumbuh dan berubah seiring pertumbuhan bayi.
Jika si Kecil memiliki tahi lalat yang terus membesar, perhatikan tanda-tanda perubahannya, Ma. Apabila terlihat sangat berbeda dengan tahi lalat lainnya segera hubungi dokter kulit untuk diperiksa secara mendalam.
Apabila Mama melihat si Kecil memiliki salah satu tanda-tanda di atas. Segera pergi ke dokter kulit untuk dievaluasi secara detail guna menghindari masalah kesehatan lainnya.
Nah, itu tadi pembahasa soal tanda tahi lalat bayi harus diperiksa ke dokter. Semoga informasinya bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- Ada Berbagai Bentuknya, Ketahui 4 Jenis Tahi Lalat Bawaan pada Bayi
- Ma, Inilah Alasan Pentingnya Memerhatikan Tahi Lalat pada Bayi
- Ini Tanda Lahir Bayi yang Berbahaya, Mama Perlu Tahu!