Kenali Bercak Putih atau Pityriasis Alba di Kulit Bayi, Berbahayakah?
Ketahui penyebab, gejala, dan pengobatannya yuk, Ma!
10 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki kulit yang sensitif, bayi memang sangat rentan terkena penyakit kulit. Mungkin Mama pernah melihat bercak berwarna putih atau merah pada kulit si Kecil? Bukan panu, mungkin ia terkena Pityriasis Alba, Ma!
Pityriasis Alba adalah penyakit kulit yang tidak menular dan bisa terjadi pada segala jenis usia, namun masalah kulit ini lebih umum terjadi pada usia anak-anak dan remaja. Penyakit ini biasanya muncul setelah anak terpapar sinar matahari tanpa menggunakan krim tabir surya atau ketika mereka sering mandi menggunakan air panas.
Setidaknya 5 persen anak-anak di seluruh dunia memiliki risiko dari permasalahan kulit ini. Letak bercak yang ditimbulkan akibat masalah kulit ini ternyata cukup bervariasi, umumnya terjadi di wajah, tetapi bisa pula di lengan bagian atas, leher, dada, dan punggung bagian belakang.
Sering terjadi pada anak-anak, membuat orangtua sering dibuat panik apakah permasalahan kulit ini berbahaya atau tidak. Untuk mengetahui lebih jelasnya, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa poin penting mengenai Pityriasis Alba. Disimak ya, Ma!
1. Apa itu Pityriasis Alba?
Pityriasis Alba adalah salah satu penyakit kulit yang bisa terjadi pada siapa saja, namun masalah kulit satu ini memang seringkali terjadi pada anak-anak. Biasanya si Kecil mengalami munculnya bercak noda yang bisa berwarna putih atau bahkan kemerahan, tekstur pada bercak biasanya akan terlihat kering dan bersisik.
Bercak Pityriasis Alba biasanya akan memudar seiring waktu atau setelah dioelskan dengan krim pelembab. Namun, bercak dari Pityriasis Alba seringkali meninggalkan bekas luka berwarna pucat setelahnya.
Mama tidak perlu khawatir, penyakit kulit ini tidak berbahaya dan tidak menular kok, Ma. Tetapi perlu Mama ketahui bahwa Pityriasis Alba memiliki dia varian, yaitu:
- Pityriasis Alba pigmenting, memiliki zona sentral seperti memar karena hiperpigmentasi (penggelapan kulit) dikelilingi oleh bagian hipopigmentasi, sedikit bersisik dengan bagian luar yang variatif, biasanya muncul pada wajah dan sering dikira infeksi dermatophyte (infeksi yang disebabkan oleh jamur).
- Pityriasis Alba Ekstensif, dibedakan dari bentuk klasik dengan luas dan simetris kulit, tidak memiliki fase peradangan awal, dan tanpa spongiosis (akumulasi cairan yang abnormal).
Pada ekstensif (meluas), bercak yang muncul tidak diiringi munculnya sisik, namun lebih tahan lama, tidak menunjukkan gejala, dan lebih sering terlihat pada batang tubuh serta jarang muncul pada bagian wajah.
Meskipun tidak berbahaya dan bisa memudar dengan sendirinya, tetap berikan krim pelembap agar kulit si Kecil tidak kering dan terhindar masalah kulit ini.
Editors' Pick
2. Penyebab Pityriasis Alba
Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab Pityriasis Alba. Namun, penyakit kulit ini diyakini berkaitan dengan kondisi kulit yang disebabkan oleh peradangan pada kulit.
Penyebab pasti Pityriasis Alba memang belum diketahui, tetapi Mama bisa mengetahui pemicu dari penyakit kulit ini diantaranya:
- Udara panas,
- kelembapan berlebihan,
- bahan kimia dari sabun atau deterjen berbau kuat,
- gesekan pada pakaian,
- polusi asap rokok,
- stres.
Setelah mengetahui hal tersebut, hal lain yang perlu Mama ketahui adalah bahwa anak lebih berisiko terkena Pityriasis Alba apabila mereka memiliki penyakit asma, inflamasi gatal pada kulit, alergi rihintis, dan kulit kering. Anak Mama mengalami hal seperti ini tidak, Ma?
3. Gejala Pityriasis Alba
Gejala Pityriasis Alba pada umumnya adalah muncul bercak noda berwarna putih atau merah yang berbentuk bulat tak beraturan pada kulit. Tekstur bercak biasanya kering dan bersisik. Umumnya bercak ini muncul pada wajah, lengan atas, leher, dada, hingga punggung belakang.
Setelah beberapa minggu atau seiring waktu, bercak tersebut bisa menudar dengan sendirinya dan berubah warna menjadi lebih pucat. Ada yang hilang total dalam beberapa bulan, namun ada juga yang masih bertahan di kulit selama beberapa tahun lamanya.
Penyakit ini akan muncul lebih parah ketika cuaca kering dan panas. Bercak yang sebelumnya merah akan berubah menjadi kecokelatan jika terkena panas.
Untuk membuatnya tetap lembab, jangan lupa berikannya krim pelembap ya, Ma!
4. Pengobatan yang tepat
Belum ada kejelasan pasti apa penyebab Pityriasis Alba membuat penyakit ini sedikit susah disembuhkan, namun terdapat beberapa pengobatan yang dapat membantu mengontrol gejalanya.
Konsultasikan pada dokter jika si Kecil mengalami Pityriasis Alba. Mama juga bisa menghindari hal-hal yang dapat memicu penyakit ini dan menggunakan obat sesuai resep yang diberikan dokter untuk mengontrol dan mengurangi gejala tersebut.
Bila anak Mama mengalami Pityriasis Alba, yang paling penting adalah tetap menjaga kelembapan kulitnya ya, Ma. Mama bisa lakukan hal berikut ini:
- Gunakan sabun, shampo, lotion dan salep yang mengandung pelembap untuk mengurangi peradangan, kemerahan, kulit kering, dan gatal-gatal.
- Gunakan pelembab atau salep dan krim bebas pewangi.
- Hindari paparan sinar matahari dan kenakan krim tabir surya.
- Pakai krim topikal dari dokter.
- Pakai krim steroid dan obat anti-inflamasi lainnya bisa dioleskan pada kulit.
Pityriasis Alba mungkin akan berlangsung lama dan membuat si Kecil merasa tidak nyaman karena rasa gatal yang meradang. Jika hal itu terjadi, Mama bisa melakukan konsultasi pada dokter yang lebih berpengalaman. Semoga bermanfaat ya, Ma!