Kisah Haru Bayi Raska yang Berjuang Hidup dengan Nasogastric Tube
Mengenal Nasogastric Tube (NGT) yang dipasang di bayi Raska dan bagaimana perjuangan hidupnya
4 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi bernama Raskas Syawalangit sempat menjadi perbincangan banyak mama di berbagai media sosial, terutama di Instagram. Kisah haru Baby Askara ini dibagikan oleh sang Mama, Acha Marsyamshiani.
Cerita Baby Raska harus mengenakan Nasogastric Tube sesaat sejak ia lahir. Diceritakan oleh Acha, bahwa putra pertamanya tersebut terlalu lama mengejan ketika akan melahirkan. Padahal dirinya sudah pembukaan lengkap dan berusaha mengejan. Namun, anaknya yang dipanggil Raska itu ternyata terlilit tali pusar.
“Saat lahir Raska terlalu lama di jalan lahir (sudah pembukaan lengkap dan ngeden nggak keluar) ternyata Raska terlilit tali pusar di kaki dua kali,” tulis Acha di akun Instagramnya pada 18 September 2019.
Ketika lahir pada 10 Juni 2019, karena kesulitan lahir maka jalan vacuum lahir dipilih dokter rumah sakit tempat Acha lahir. Namun, anaknya itu tidak langsung menangis. Badannya lemas, pucat dan langsung dilarikan ke ruangan NICU untuk diberi pertolongan.
Mama satu anak mengungkapkan bahwa sedih melihat Raska saat itu terbaring lemah dengan banyak alat di tubuhnya. Hingga saat itu, Raska harus berjuang hidup setiap hari dengan Nasogastric Tube (NGT).
Seperti apa kisah bayi Askara Langit ini dan bagaimana NGT ini dipasangkan ke bayi? Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkapnya.
1. Acha sempat bolak-balik RS karena NGT Raska copot
Perjalanan panjang baby Raska menggunakan NGT masih berlanjut hingga ia berusia hampir setahun. Tepatnya pada bulan April 2020 kemarin Acha membagikan momen yang cukup membuat dirinya sebagai Mama khawatir dengan anaknya itu.
Ia harus melihat NGT berulang kali dimasukkan karena kerap copot. Bahkan dalam seminggu, ia harus bolak-balik rumah sakit untuk memasang NGT ini.
“Harus dilakukan karena kalau tidak nanti (Raska) nggak bisa minum susu, (jadi) mau nggak mau harus tega. Kita tega bukan nggak sayang tapi untuk perkembangan dia biar lebih baik lagi,” jelas Acha.
Editors' Pick
2. Baby Raska lepas NGT setelah setahun lebih pakai
Setelah setahun perjuangan menggunakan NGT, pada Juli 2020 lalu bayi Raska menjalani operasi untuk pelepasan selang yang menjadi sumber penyaluran makanannya selama ini. Acha, menjelaskan keputusan tersebut diambil karena NGT tidak baik untuk tumbuh kembang Raska ke depan.
Mengingat anaknya tersebut sudah memakai NGT selama 13 bulan di mana adanya selang ini meningkatkan berbagi risiko. Acha dan sang Suami pun memilih untuk melakukan tindakan Percutaneous endoscopic gastrostomy (PEG) bersamaan dengan pelepasan NGT.
“Kalau dilihat kondisi Raska ini salah satu yang terbaik untuk tumbuh kembangnya. Pemasangan PEG dilakukan dengan kondisi Raska dibius total di intubasi, sedangkan kondisi Raska lendirnya banyak banget,” jelas Acha.
Ia meyakinkan diri dan suami untuk mengganti NGT ke PEG selama 6 bulan sebelum operasi dilaksanakan. Mengingat tidak semua orangtua sanggup mengambil keputusan ini karena memiliki risiko terburuk yakni kehilangan putranya itu saat operasi berlangsung.
“Setelah setuju dan tandatangan surat, dokter nya bilang Ibu, Bapak silakan kalau mau berdoa dulu dan peluk cium anaknya,” hal ini membuat Acha sebagai Mama sempat menangis karena tidak tega dan takut terjadi apa-apa.