Bayi Selalu BAB setelah Makan, Benarkah Bikin Berat Badan Susah Naik?
Setiap habis makan si Kecil langsung BAB, apakah kebiasaan ini normal?
10 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua baru, Mama dan Papa mungkin akan menemukan banyak hal baru dari si Kecil. Salah satunya adalah ketika ia sudah memulai mengonsumsi makanan pendamping ASI atau MPASI.
Pada masa MPASI, Mama dan Papa mungkin melihat kebiasaan si Kecil yang selalu buang air besar setiap sehabis makan. Kebiasaan ini tentu membuat Mama dan Papa khawatir, apakah berpengaruh dengan berat badan si Kecil dan apakah hal ini normal atau tidak?
Untuk tahu jawabannya, di bawah ini Popmama.com telah merangkum soal bayi selalu BAB setelah makan, benarkah bikin berat badan susah naik?
Editors' Pick
Bayi Selalu BAB setelah Makan, Benarkah Bikin Berat Badan Susah Naik?
dr. Muzal Kadim, Sp.A (K) dalam artikel pada situs resmi IDAI menjelaskan bahwa sebenarnya makanan makanan yang dikonsumsi anak tidak langsung keluar, makanan dari mulut sampai ke anus membutuhkan waktu 3–4 jam.
Proses pencernaan makanan adalah makanan masuk ke mulut kemudian ke lambung, di lambung membutuhkan waktu untuk pengosongan sekitar 2 – 3 jam, sedangkan waktu yang dibutuhkan dari usus hingga ke anus 1 jam, jadi tidak mungkin makanan yang dimakan langsung dikeluarkan.
Sebetulnya makanan yang dikeluarkan adalah makanan yang dimakan 3 jam sebelumnya, hal ini disebabkan oleh refleks normal saat makan, yaitu refleks gastrokolika.
Jadi, apabila berat badan anak tidak naik, harus dicari penyebab lain yang mendasari. Karena BAB setelah makan tidak menyebabkan penurunan berat badan. Penurunan berat badan bukan didasari atas penyerapan makanan oleh usus.
Normalkah jika Bayi Selalu BAB setelah Makan?
Mama tidak perlu khawatir dengan kebiasaan yang satu ini, karena ternyata hal ini normal dialami si Kecil, Ma. Hal tersebut terjadi karena refleks gastrokolika yang masih kuat, seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Refleks gastrokolika adalah refleks tubuh di mana ketika lambung di isi, maka usus besar akan terangsang sehingga menimbulkan sensasi ingin buang air besar. Refleks gastrokolika inilah yang menyebabkan setelah anak makan, langsung BAB.
Menurut dr. Muzal Kadim yang perlu ditakutkan adalah pada anak yang mengalami konstipasi fungsional yang sudah lama, berbulan – bulan atau bertahun tahun, karena bisa menyebabkan refleks gastrokolika hilang disebabkan sering menahan proses defekasi.
Konstipasi sering disebabkan karena trauma. Trauma defekasi pada anak, disebabkan karena tinja yang keras, sehingga menyebabkan nyeri saat defekasi, dan menimbulkan trauma. Hal ini terjadi berulang, karena nyeri maka si anak menahan BAB sehinga proses penyerapan air di usus besar terjadi terus menerus menyebabkan tinja menjadi keras.
Kapan Harus Membawa si Kecil ke Dokter?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa frekuensi BAB yang sering, bahkan setiap sehabis makan bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.
Tapi jika ada perubahan mendadak pada pola buang air besar bayi dan fesesnya menjadi cair, alangkah baik periksakan bayi ke dokter. Buang air besar dengan feses yang cair bisa menjadi tanda adanya infeksi.
Selain itu, hubungi dokter jika si Kecil menunjukkan gejala di bawah ini:
Sering menarik kaki ke perut (pertanda bahwa perut bayi sakit)
Mengejan dengan keras saat buang air besar
Feses terlihat seperti kerikil kecil yang keras atau sangat berair
Bayi rewel dan mudah marah
Perut membuncit
Terdapat darah di feses bayi
Demikianlah penjelasan soal bayi selalu BAB setelah makan dan kaitannya dengan berat badan. Semoga informasi ini dapat membantu!
Baca juga:
- Berat Badan Jadi Faktor Terpenting untuk Otak, Mitos atau Fakta?
- Cegah Berat Badan Seret, Begini Cara Melatih Oromotor Bayi
- 15 Merek Susu Penambah Berat Badan Anak 6-12 Tahun