Kapan Boleh Memberikan Seafood sebagai MPASI Bayi?
Contoh seafood adalah ikan, cumi, udang, dan kepiting
13 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat bayi memasuki usia enam bulan dan mulai mengonsumsi MPASI, Mama akan bersemangat untuk mencoba berbagai resep makanan. Tujuannya adalah meningkatkan selera makan si Kecil sehingga kebutuhan nutrisi bayi bisa terpenuhi dan menunjang tumbuh kembangnya.
Salah satu resep makanan yang mungkin ingin diolah adalah seafood. Seafood adalah makanan laut yang mengandung tinggi nutrisi seperti omega-3, vitamin D, protein, dan vitamin B kompleks. Contoh seafood adalah ikan, cumi, udang, dan kepiting.
Untuk orang dewasa, mereka disarankan mengonsumsi seafood dua kali dalam seminggu. Namun, bolehkah bayi mengonsumsi seafood? Kapan bayi boleh diperkenalkan dengan berbagai olahan seafood?
Simak yuk penjelasan yang dirangkum Popmama.com terkait waktu yang tepat memberikan seafooduntuk bayi seperti di bawah ini.
Seafood Bisa Diberikan sejak Bayi Usia 9 Bulan
Dilansir dari Mom Junction, Mama bisa memberikan seafood setelah bayi bisa mengonsumsi makanan padat. Dokter umumnya akan mengizinkan Mama untuk memberikan seafood sebagai MPASI saat usia si Kecil sudah menginjak sembilan bulan. Dokter juga bisa mengizinkan lebih awal jika bayi tidak memiliki keturunan alergi dari orangtuanya.
Namun, ada pula bayi yang baru diperbolehkan mengonsumsi seafood ketika usianya mencapai satu tahun. Sebab, di usia tersebut, sistem kekebalan tubuh bayi sudah berkembang dan risiko alergi akibat seafood juga berkurang.
Editors' Pick
Seafood Baik untuk Perkembangan Otak
Seperti dijelaskan di atas, seafood adalah salah satu makanan yang mengandung tinggi nutrisi untuk menunjang tumbuh kembang bayi. Mengolah seafood sebagai MPASI sangat baik untuk bayi karena seafood mengandung asam lemak omega-3.
Kandungan tersebut bisa meningkatkan perkembangan otak bayi sekaligus meningkatkan kekebalan tubuhnya. Oleh karena itu, bayi yang rutin mengonsumsi seafood tidak mudah sakit meski beraktivitas seharian. Selain itu, seafood juga sumber DHA yang baik dan mengandung asam lemak omega-3 esensial.
Seafood Baik untuk Kesehatan Kulit
Manfaat lainnya dari seafood adalah merawat kesehatan kulit bayi. Dilansir dari penelitian Archives of Disease in Childhood, bayi yang rutin mengonsumsi seafood sejak usia di bawah sembilan bulan, memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami eksim.
Kulit bayi juga lebih sehat apabila rutin makan seafood. Beberapa jenis ikan yang aman untuk diberikan kepada bayi adalah kerang, lobster budidaya, ikan salmon, dan ikan kod. Jenis makanan tersebut tergolong makanan yang mudah dicerna oleh bayi.
Gejala Alergi setelah Makan Seafood
Apabila Mama merasa sudah siap memberikan seafood sebagai MPASI, jangan lupa untuk memantau reaksi tubuh bayi. Gejala alergi biasanya terlihat dalam hitungan menit atau jam setelah si Kecil makan seafood.
Gejala alergi yang mungkin timbul di antaranya:
- Gatal-gatal di tubuh,
- bengkak pada bibir dan wajah,
- hidung tersumbat,
- diare,
- dan muntah.
Segera hentikan pemberian seafood apabila muncul tanda-tanda seperti itu. Gejala alergi umumnya bisa sembuh dengan sendirinya setelah si Kecil minum ASI atau mengonsumsi makanan bergizi. Apabila tidak sembuh dalam beberapa hari, jangan ragu untuk membawa si Kecil ke dokter.
Cara Mengolah Seafood untuk Bayi
Mama bisa memberikan seafood sekitar 6-7 ons per minggu agar tidak menimbulkan alergi. Sebaiknya hindari memberikan jenis seafood seperti kakap merah, kerapu, atau ikan todak karena makanan tersebut mengandung tinggi merkuri. Apabila makanan tersebut dikonsumsi oleh bayi, dikhawatirkan bisa menimbulkan alergi.
Pastikan juga seafood telah diolah hingga matang sempurna. Jangan memberikan seafood mentah atau setengah matang kepada bayi karena makanan mentah mengandung bakteri yang bisa menyebabkan muntah dan diare. Jangan lupa juga untuk membersihkan seafood hingga bersih sebelum dimasak.
Perlu diingat bahwa sistem pencernaan bayi di bawah satu tahun masih belum bisa bekerja secara optimal seperti sistem pencernaan orang dewasa. Oleh karena itu, Mama perlu berhati-hati setiap kali memberikan makanan.
Itulah beberapa manfaat dan informasi singkat seputar waktu yang tepat memberikan seafood untuk bayi. Terpenting adalah Mama konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum memberikan seafood untuk bayi. Jangan sampai bayi mengalami alergi karena Mama terlalu cepat memberikan seafood sebagai MPASI.
Baca juga:
- Tidak Kalah dengan Salmon, Ini 6 Manfaat Ikan Kembung untuk Bayi
- 5 Resep MPASI Salmon untuk Bayi 7 Bulan, Coba Yuk Ma!
- Tak Kalah Bergizi! Ini 6 Jenis Ikan Pengganti Salmon untuk MPASI Bayi