Lakukan 4 Pertolongan Pertama Ini Jika Bayi Alami Sembelit
Mama perlu mengetahui terlebih dahulu penyebab sembelit agar lebih mudah menyembuhkannya.
28 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sembelit yang dialami bayi berusia 6-12 bulan adalah hal yang wajar, namun juga tak bisa dianggap remeh. Salah satu gejala si Kecil mengalami sembelit adalah bayi tidak buang air besar minimal tiga kali dalam seminggu, tinja keras dan kering, serta menangis saat buang air besar.
Gejala sembelit pada bayi lainnya adalah feses besar, muncul darah pada feses, dan bayi menjadi lebih cerewet bahkan muntah saat buang air besar.
Mama perlu mengetahui terlebih dahulu penyebab bayi sembelit agar lebih mudah untuk mengatasinya. Penyebab paling umum adalah bayi mengalami kekurangan cairan, berada dalam fase baru diperkenalkan dengan makanan padat, atau kandungan pada susu formula. Pasalnya, beberapa susu formula mengandung komposisi nutrisi yang susah untuk dicerna.
Setelah mengetahui penyebab sembelit, penanganan yang tepat bisa menyembuhkan sembelit pada bayi secara cepat. Berikut Popmama.comrekomendasikan empat pertolongan pertama untuk mengatasi bayi sembelit yang bisa Mama lakukan.
1. Berikan MPASI mengandung serat secukupnya
Bayi berusia 6-12 bulan tentu sudah dikenalkan makanan pendamping ASI atau MPASI. Pastikan bayi mengonsumsi makanan berserat untuk mengatasi sembelit. Perlu diingat, kebutuhan serat bayi berbeda dengan orang dewasa. Jangan memberikan makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran secara berlebihan karena justru dapat memperparah sembelit pada bayi.
Utamakan memberikan buah-buahan bertekstur lunak agar mudah dikunyah dan dicerna oleh bayi.
Editors' Pick
2. Ganti susu formula
Seperti dijelaskan sebelumnya, ada beberapa kandungan nutrisi dalam susu formula yang sulit dicerna oleh bayi sehingga menyebabkan tinja menjadi lebih keras. Selain kandungan nutrisi dalam susu formula, sembelit juga bisa disebabkan karena si Kecil memiliki alergi terhadap susu sapi.
Mama sebaiknya konsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk memastikan apakah harus mengganti produk susu formula atau mengubah takaran penyajian susu formula. Apabila Mama baru ingin memberikan susu formula kepada si Kecil, pastikan Mama berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk menemukan susu formula yang cocok.