Mengenal Karotenemia, Penyebab Kulit Bayi Berubah Kekuningan
Apakah karotenemia sama dengan penyakit kuning?
10 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa bayi lahir dengan kondisi kulit kuning yang disebabkan tingginya kadar bilirubin. Mama pun tak bisa langsung membawa si Kecil pulang ke rumah karena bayi butuh dirawat terlebih dahulu di rumah sakit.
Sementara itu, bagi Mama yang melahirkan bayi dalam kondisi normal dan tidak mengalami penyakit kuning, Mama bisa langsung membawanya pulang. Ketika si Kecil berusia enam bulan, Mama mulai memberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Mama akan memberikan makanan-makanan bernutrisi untuk menunjang tumbuh kembang si Kecil.
Namun, ada kalanya kulit bayi tiba-tiba berubah menjadi kekuningan ketika mulai mengonsumsi MPASI. Kondisi itu biasa disebut karotenemia. Mengapa itu terjadi? Perlukah Mama membawa si Kecil ke dokter?
Berikut lima fakta seputar karotenemia yang dirangkum Popmama.com, salah satu penyebab kulit bayi berubah menjadi kekuningan.
1. Apa itu karotenemia?
Karotenemia menyerang bayi akibat kadar beta karoten yang berlebihan dalam darah. Karoten tersebut disimpan dalam lemak di bawah permukaan kulit si Kecil.
Oleh karena itu, karoten bisa menyebabkan kulit bayi berubah menjadi kekuningan. Bahkan beberapa bayi juga memiliki warna kulit kejinggaan hingga oranye.
Editors' Pick
2. Apa penyebab karotenemia?
Karotenemia menyerang bayi ketika si Kecil mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi karoten. Karoten mudah ditemukan pada buah-buahan atau sayuran yang berwarna kuning atau jingga seperti wortel, labu kuning, jagung, ubi, kuning telur, dan kacang-kacangan.
Bayi juga bisa mengalami karotenemia ketika berusia 0-6 bulan dan masih dalam masa menyusu. Hal ini disebabkan Mama terlalu banyak mengonsumsi makanan mengandung tinggi karoten dalam waktu yang lama.
Dalam beberapa kasus, karotenemia juga bisa menyerang bayi walaupun kadar karoten dalam darah tidak tinggi. Hal ini disebabkan kelainan genetik yang menyebabkan metabolisme senyawa karotenoid dalam tubuh si Kecil terganggu.
3. Gejala karotenemia
Salah satu gejala yang mudah diamati adalah perubahan warna kulit bayi menjadi kekuningan atau oranye. Perubahan warna kulit paling terlihat pada bagian tubuh yang sering berkeringat seperti ujung hidung, telapak tangan atau kaki, dan bibir. Perubahan warna kulit itu pun bisa menyebar ke seluruh tubuh secara bertahap.
Gejala karotenemia sangat mudah diamati pada bayi yang memiliki kulit putih. Sementara pada bayi berkulit lebih gelap, gejala karotenemia dapat diamati pada telapak tangan atau kaki.
4. Apa perbedaan karotenemia dan penyakit kuning?
Perlu diketahui bahwa penyakit kuning disebabkan oleh kadar bilirubin yang tinggi. Bilirubin adalah zat kuning yang diproduksi saat sel darah merah dipecah. Penyakit kuning biasanya terjadi saat organ hati belum bisa bekerja secara optimal.
Sedangkan karotenemia umumnya menyerang bayi berusia 6-18 bulan. Perubahan warna akibat karotenemia hanya terjadi pada kulit dan terkadang langit-langit mulut. Apabila perubahan warna juga terjadi pada mata maka itu menjadi salah satu tanda penyakit kuning. Artinya, jika bagian putih mata si Kecil berwarna kuning, itu menjadi tanda bayi terserang penyakit kuning.
5. Bagaimana penanganan karotenemia?
Karotenemia memang sering menyerang bayi, sehingga Mama tak perlu khawatir. Karotenemia pada bayi hanya bersifat sementara dan tidak memerlukan penanganan medis khusus.
Mama pun tak perlu membatasi pemberian makanan mengandung beta-karoten kepada bayi. Warna kuning pada kulit bayi akan menghilang dengan sendirinya seiring semakin banyaknya makanan yang dikonsumsi si Kecil.
Itulah penjelasan seputar karotenemia pada bayi yang menjadi salah satu penyebab warna kulit bayi berubah kekuningan. Apabila kulit si Kecil terlihat sangat kuning disertai gejala demam atau lemas, maka Mama harus segera membawa si Kecil ke dokter.
Baca juga :
- Wajib Tahu, Ini 5 Manfaat Labu Kuning untuk Ibu Menyusui
- Sumber Protein, Ini Dia 5 Manfaat Kuning Telur untuk Kesehatan
- Jangan Anggap Sepele, Waspada Sakit Kuning saat Hamil