Jangan Asal, Pahami Aturan Pemakaian Essential Oil untuk Bayi
Berbeda dengan orang dewasa, penggunaan minyak essensial untuk bayi memiliki aturan tertentu
15 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penggunaan essential oil atau minyak esensial akhir-akhir ini semakin populer di kalangan masyarakat. Minyak esensial memang memiliki berbagai manfaat bagi tubuh di antaranya membunuh bakteri dan kuman hingga memberikan efek menenangkan.
Essential oil ternyata juga bisa digunakan untuk bayi. Namun, berbeda dengan orang dewasa, penggunaan minyak esensial untuk bayi memiliki aturan tertentu. Pasalnya, penggunaan minyak esensial yang tidak tepat bisa mengakibatkan risiko kesehatan pada bayi.
Agar Mama bisa lebih memahami penggunaan minyak esensial untuk bayi, Popmama.com merangkum manfaat dan aturan pemakaian minyak esensial untuk bayi seperti di bawah ini.
Manfaat Essential Oil
Sebelum membahas lebih lanjut tentang aturan penggunaan essential oil, Mama perlu mengetahui terlebih dahulu manfaatnya untuk bayi. Beberapa tetes minyak esensial ternyata bisa memberikan manfaat pada fisik maupun psikologis bayi.
Berikut sejumlah manfaat minyak esensial untuk bayi:
- Membunuh bakteri, jamur, dan virus yang menempel di kulit maupun pakaian bayi
- Merangsang regenerasi jaringan sekaligus menyalurkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh
- Menenangkan bayi yang mudah rewel
- Membantu mengeluarkan racun dan limbah dari tubuh bayi
Nah, berikut ini beberapa aturan penggunaan essential oil untuk bayi:
Editors' Pick
1. Periksa label kemasan essential oil
Aturan pertama sebelum menggunakan minyak esensial untuk bayi adalah membaca label kemasannya terlebih dahulu. Mama perlu mengetahui cara penggunaan, khasiat, hingga bahan-bahan yang digunakan.
Sebab, ada beberapa bayi yang mungkin mengalami alergi ketika menghirup atau menggunakan minyak esensial yang dicampur dengan bahan-bahan kimia tertentu.
Hindari penggunaan minyak esensial yang dicampur dengan alkohol atau wewangian sintesis karena bisa menyebabkan alergi pada kulit bayi. Mama sebaiknya memilih minyak esensial yang benar-benar murni, tanpa campuran apapun.
2. Gunakan essential oil sesuai umur bayi
Untuk diketahui, minyak esensial sebaiknya tidak digunakan pada bayi yang berusia di bawah tiga bulan. Kulit bayi baru lahir biasanya masih sangat sensitif terhadap produk-produk bayi. Oleh karena itu, Mama perlu selektif dalam memilih produk atau pakaian yang akan digunakan oleh bayi.
Selain itu, indra penciuman bayi baru lahir umumnya masih baru mengenali aroma tubuh mama. Apabila bayi berusia di bawah tiga bulan terbiasa menghirup minyak esensial, kondisi itu dikhawatirkan bisa mengganggu proses menyusui.
Mama dianjurkan baru memberikan minyak esensial pada bayi yang sudah berusia lebih dari enam bulan. Apabila Mama ragu, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum mengoleskan minyak esensial pada bayi.
3. Encerkan essential oil sebelum dioleskan ke kulit bayi
Agar tidak menimbulkan iritasi atau alergi pada kulit bayi, Mama sebaiknya mengencerkan terlebih dahulu minyak esensial sebelum mengoleskan ke tubuh bayi. Mama bisa mengencerkannya menggunakan minyak kelapa atau almond oil.
Takaran pengenceran minyak esensial juga tergantung pada usia bayi dan cara penggunaan masing-masing produk. Jadi, pastikan untuk memeriksa label kemasan produk terlebih dahulu sebelum menggunakannya.
4. Hindari penggunaan diffuser jika bayi memiliki asma
Menggunakan minyak esensial dengan alat diffuser memang biasa dilakukan. Menghirup aroma minyak esensial memang bisa menenangkan bayi saat rewel dan membantunya untuk tidur nyenyak.
Namun, tidak semua bayi bisa menghirup minyak esensial dengan alat diffuser. Bayi yang memiliki asma umumnya lebih sensitif terhadap aroma-aroma tertentu. Jadi, Mama sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu saat ingin menggunakan diffuser.
Itulah aturan penggunaan essential oil untuk bayi. Minyak esensial memang bisa memberikan banyak manfaat pada bayi. Namun, Mama tetap harus memastikan produk minyak esensial yang digunakan aman untuk bayi. Hindari jenis-jenis minyak yang belum teruji keamanannya untuk bayi atau minyak esensial yang sudah dicampur dengan alkohol.
Baca juga:
- Amankah Penggunaan Diffuser dan Essential Oil di Dekat Anak?
- Reed Diffuser: Pengharum Ruangan Tahan Lama Tanpa Listrik
- Wajib Tahu, Perbedaan Air Purifier, Air Humidifier, dan Diffuser