Ketika si Kecil sudah memasuki usia 6 bulan, tandanya si Kecil sudah siap untuk diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Ternyata, pada proses pemberian MPASI banyak drama yang bermunculan, seperti anak melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM).
Meski perilaku ini sangat sering kita jumpai sehari-hari, tapi jangan dianggap sepele ya Ma. Karena jika dibiarkan maka dapat berdampak buruk pada si Kecil, salah satunya kekurangan asupan gizi.
Tapi Mama mesti tahu dulu nih, alasan kenapa si Kecil melakukan GTM. Dan, berikut ulasannya dari Popmama.com untuk Mama:
1. Memulai makan yang tidak pada waktunya
Pexels.com/amsw photography
Berdasarkan penelitian oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia, mereka mengatakan bahwa yang membuat anak menjadi GTM adalah perilaku makan yang tidak benar. Salah satunya, pola makan yang tidak tepat waktu. Maksud dari tidak tepat waktu ialah, ketika Mama memberikan makanan yang belum waktunya dimakan si Kecil. Misalnya, makan nasi daripada bubur saring di usia 7 bulan.
Alhasil, si Kecil pun menjadi GTM deh yang disebabkan oleh ketidaksiapan si Kecil untuk menerima makanan yang belum seharusnya ia makan.
2. Pemberian porsi makan yang tidak tepat
Freepik
Pilihkan jenis makanan yang tepat untuk si Kecil, Ma. Jika berat badan si Kecil saat ini 10 kg, maka takaran makannya juga haruslah dihitung untuk ukuran anak dengan berat badan 10 kg.
Perlu diingat ya Ma, jangan pernah berikan anak makanan yang sama porsinya dengan yang Mama makan sebelum waktunya. Dikarenakan porsinya yang terlalu besar, hal ini akan berakibat pada anak yang menjadi tidak mau makan, karena perutnya yang sudah terlalu kenyang.
Editors' Pick
3. Membandingkan kemampuan makan si Kecil dengan anak lainnya
Unsplash.com/Aditya Romansa
Terkadang tanpa disadari, Mama melakukan perbandingan terhadap si Kecil dengan anak lainnya. Nah, hal ini justru yang menjadi pemicu adanya perilaku makan yang tidak benar.
Hanya karena anak tetangga lebih gemuk dan makannya banyak, lalu Mama ikut menerapkan porsi makan anak tetangga kepada anak mama, yang sebenarnya kurang tepat. Memberi makan si Kecil ada aturannya Ma, agar sesuai dengan tumbuh kembangnya dan tetap pada kebutuhan porsinya.
4. Mengabaikan tekstur makan si Kecil
Pexels.com/Element5 Digital
Hal ini mungkin terlihat kecil dan sepele. Namun, sebenarnya tekstur pada makanan si Kecil itu penting dan harus diperhatikan lho, Ma. Dikarenakan hal ini akan berpengaruh kepada banyak hal salah satunya yaitu, merasa aneh dan trauma yang dapat berakibat pada GTM.
Seperti yang dikatakan oleh dr. Ida Gunawan, MS SpGK (K), ketika ditemui di Bunga Rampai pada acara Sahabat Ibu Pintar dari Blibli.com, “Jadi tekstur makan anak juga harus diperhatikan kalau belum waktunya untuk coba makanan yang kasar-kasar ya jangan langsung dikasih seperti itu, kadang-kadang anak merasakan sesuatu yang aneh di lidahnya maka akibatnya dilepeh atau dia malah trauma.”
Menyesuaikan tekstur makan si Kecil penting lho, Ma. Tekstur disesuaikan dengan perkembangan si Kecil. Si Kecil yang tidak mau makan dikarenakan makanannya terasa asing di mulutnya, bisa karena teksturnya yang terlalu padat, kasar, atau terlalu encer.
5. Memberi makan sambil jalan-jalan
Freepik.com/senivpetro
Mungkin Mama mengira bahwa anak melakukan GTM bisa dikarenakan bosan dan butuh keluar rumah. Makan sambil jalan-jalan pun menjadi solusinya. Meski menyenangkan, tetapi hal ini kurang tepat lho, Ma.
Justru, hal ini akan melatih si Kecil untuk menjadi tidak disiplin. Selain itu hal ini juga berbahaya karena dapat membuatnya tersedak jika makan sambil jalan kesana kemari. Selain itu, dampak buruk lainnya yaitu, dapat mengurangi tingkat kefokusannya dalam melakukan suatu hal. Hal ini tentunya tidak baik, karena kebiasaan seperti ini bisa terbawa hingga ia besar nanti.
Nah, berikut sedikit ulasan cara mengatasi si Kecil agar tidak GTM lagi nih, Ma.
Cara Mengatasi agar si Kecil tidak GTM
Untuk mengatasi GTM pada si Kecil, yang paling utama adalah dengan menghindari kesalahan-kesalahan pemberian makan si Kecil pada 5 poin diatas. Selain itu juga, ada beberapa hal yang harus diperhatikan nih Ma, yaitu:
Menerapkan jadwal makan yang teratur serta mengajarkan si Kecil kapan ia harus makan dan kapan ia tidak makan. Ketika si Kecil sudah memiliki jadwal makan yang teratur dan si Kecil juga mengerti kapan ia harus makan dan kapan tidak makan. Maka dengan sendirinya, si Kecil akan memahami bahwa sudah waktunya untuk ia makan.
Mengajarkan si Kecil rasa lapar, kenyang dan memberi pengertian bahwa makanan itu menyehatkan tubuhnya.
Demikian cara agar si Kecil tidak melakukan Gerakan Tutup Mulut. Semoga artikel ini bermanfaat ya, Ma!