5 Hal yang Bikin Bayi Khawatir dan Takut. Ini Cara Mama Mengatasinya!
Jangan abaikan rasa takut pada Si Kecil. Ia perlu bantuan Mama untuk mengatasinya!
6 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi, bisa juga merasakan takut. Mereka kadang menangis keras karena ketakutan yang menyiksanya. Di usia di atas 5 bulan, ketakutan-ketakutan yang dialami Si Bayi semakin beragam.
Mengapa bisa demikian? Bagaimana mengatasinya?
Simak saran Popmama.com berikut ini.
1. Bayi sangat takut akan suara keras
Telinga si Kecil masih sangat sensitif. Mereka, tidak suka suara keras. Bahkan, kadang, mereka ketakutan dengan suara yang biasa saja di telinga Mama tetapi mengganggu si Kecil. Suara keras membuat ia merasa terancam sehingga tidak heran, ia akan menangis keras.
Yang bisa Mama lakukan:
Langkah pertama, Mama harus menenangkan si Kecil. Beri ia rasa aman, terlindungi, dan mendapat simpati atas rasa takutnya itu.
Jika si Kecil menangis keras, gendong ia dan tenangkan dengan nyanyian lembut atau suara ssshhh, yang membuatnya tenang. Sebenarnya, ia hanya perlu kehadiran Mama sih, ibaratnya Mama lah yang menyelamatkannya dari rasa tidak amannya itu.
Editors' Pick
2. Semua bayi takut ditinggal pengasuhnya
Di usia lebih dari 5 bulan, si Kecil merasa takut jika ditinggal. Ia akan gelisah dan menangis keras jika tidak melihat Mama di dekatnya.
Masalah yang seringkali disebut separation anxiety ini terjadi karena bayi telah menyadari kondisi lingkungannya. Jadi, ketika jarak pandangnya tidak bisa mendeteksi Mama, ia akan takut.
Apa yang harus Mama lakukan:
Ajarkan kepada si Kecil bahwa Mama akan kembali setelah sejenak meninggalkannya. Selalu berpamitan kepadanya ketika Mama meninggalkannya. Katakan dengan nada riang, bahwa Mama akan pergi dan kembali tidak lama lagi. Ketika Mama menemui si Kecil lagi, sapalah ia dengan nada riang untuk menunjukan bahwa Mama sudah kembali.
3. Semua bayi takut terjatuh
Lucunya, karena masih sangat sensitif, si Kecil sangat takut jatuh. Ia tidak nyaman jika mengalami gerakan yang mendadak dan mengejutkannya. Mereka akan merasakan sensasi akan jatuh dan merasa terancam bahaya. Itu sebabnya, ketika terkejut, ia akan menangis keras.
Yang harus Mama lakukan:
Saat menggendong si Kecil, lakukan gerakan-gerakan dengan lembut, termasuk jika Mama ingin memindahkan gendongan. Gerakan lembut dan lambat akan membuatnya nyaman dan merasa aman.
4. Bayi takut didekati orang asing
Di usia 6 bulan ke atas, Si Kecil mulai merasa takut jika didekati orang yang tidak dikenalnya. Ini sebenarnya adalah bagian dari perkembangan sosialnya dimana ia menjadi waspada jika orang yang tidak biasa ia lihat, mendekatinya.
Yang bisa Mama lakukan:
Jika si Kecil dibawa ke acara keluarga atau suatu tempat dimana ia akan bertemu banyak orang, berikan dukungan untuknya mengenal semua. Berikan ia waktu sebelum bisa akrab dengan orang lain.
Jangan memaksanya, jangan pula meninggalkannya sebab ia pasti akan sangat ketakutan.
5. Sebagian bayi takut akan gelap
Ketakutan akan gelap akan berkembang dan menetap hingga si Kecil berusia sekitar 2 tahun. Takut akan gelap bisa terjadi karena ia tidak terbiasa melihat gelap. Tetapi, ketakutan ini berbeda, bukan berarti ia tidak bisa tidur di kamar yang redup.
Takut akan gelap, mungkin wujudnya seperti ini: ia takut memasuki ruangan baru yang gelap atau jika mendadak lampu di rumah mati.
Apa yang bisa Mama lakukan?
Takut akan gelap adalah hal yang sangat alami. Sesungguhnya, ini adalah mekanisme pertahanan diri yang membuat si Kecil bisa tumbuh waspada. Tidak ada yang bisa Mama lakukan kecuali membuatnya tenang. Jika terpaksa harus masuk ke ruangan gelap, dampingi dirinya.