Bolehkah Bayi Diurut Tradisional? Ini Faktanya
Terdapat area tubuh yang perlu dihindari saat bayi diurut
1 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak zaman dahulu, urut tradisional telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Banyak orangtua yang memercayai bahwa urut bayi yang diurut dapat memberikan berbagai manfaat.
Namun, di balik kepercayaan ini, muncul juga pertanyaan yang sering ditanyakan bolehkan bayi diurut tradisional? Menjawab pertanyaan ini tidaklah sederhana, mengingat setiap bayi memiliki kebutuhan dan kondisi fisik yang berbeda.
Untuk informasi selengkapnya, berikut Popmama.com siap membahasnya khusus untuk para orangtua.
Bolehkah Bayi Diurut Tradisional?
Melansir dari riset yang dirilis National Library of Medicine, pijat tradisional pada bayi merupakan praktik kuno di berbagai budaya. Aktivitas tersebut mempunyai banyak manfaat, bahkan bagi masyarakat Barat sekali pun.
Mengingat banyaknya manfaat yang dijelaskan dalam literatur, pijat tradisional pada bayi tidak dapat dianggap sebagai praktik yang merugikan. Namun, hal ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah terjadinya komplikasi tersebut.
Panduan Mengurut Bayi secara Tradisional
Sebelum mengurut bayi, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan bayi. Berikut beberapa panduan yang harus diikuti:
Gunakan Teknik yang Lembut: Kulit bayi sangat sensitif, jadi pastikan untuk menggunakan sentuhan yang sangat lembut dan hindari menekan terlalu keras.
Pilih Minyak yang Aman: Gunakan minyak yang aman untuk bayi, seperti minyak kelapa atau minyak zaitun. Hindari minyak yang mengandung bahan kimia atau pewangi yang kuat.
Perhatikan Respons Bayi: Amati reaksi bayi selama diurut. Jika bayi tampak tidak nyaman atau menangis, segera hentikan urutan dan coba cari tahu apa yang membuatnya tidak nyaman.
Konsultasi dengan Profesional: Jika Mama tidak yakin tentang teknik yang tepat, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan bidan, dokter anak, atau terapis pijat bayi yang berpengalaman.
Hindari Bagian Tubuh Tertentu: Hindari mengurut area tertentu yang sensitif seperti kepala bagian atas, tulang belakang, dan area pusar.
Waktu yang Tepat: Urut bayi ketika ia dalam keadaan tenang dan rileks, bukan saat lapar atau setelah makan.
Lingkungan yang Nyaman: Pastikan ruangan tempat bayi diurut hangat dan nyaman, serta bebas dari gangguan.
Editors' Pick
Manfaat Urut Tradisional untuk Bayi
Urut tradisional memiliki berbagai manfaat untuk bayi yang dapat berkontribusi pada kesehatan fisik dan emosional mereka. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari urut tradisional untuk bayi:
Relaksasi dan Tidur Nyenyak: Urut tradisional dapat membantu menenangkan bayi, membuatnya lebih rileks, dan meningkatkan kualitas tidur.
Mengurangi Kolik dan Gas: Pijatan pada perut bayi dapat membantu mengurangi gejala kolik dan membantu mengeluarkan gas dari perut.
Meningkatkan Sirkulasi Darah: Urut dapat meningkatkan aliran darah, membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Mempererat Ikatan Emosional: Sentuhan dan interaksi selama urut dapat memperkuat ikatan emosional antara bayi dan orangtua.
Area Tubuh yang Dianjurkan Pijat Bayi
Pijat bayi dapat memberikan banyak manfaat asalkan dilakukan dengan teknik yang benar dan hati-hati. Dengan mengikuti panduan ini, Mama dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan bayi melalui sentuhan penuh kasih sayang.
Berikut beberapa area yang disarankan untuk dilakukan pijat:
Kaki
- Mulailah dengan kaki bayi. Pegang pergelangan kaki bayi dengan lembut dan pijat dari paha ke pergelangan kaki dengan gerakan memerah.
- Pijat telapak kaki dengan gerakan melingkar menggunakan ibu jari.
Perut
- Gunakan gerakan memutar searah jarum jam untuk memijat perut bayi. Ini dapat membantu mengurangi gas dan kolik.
- Gerakan “I Love You” juga bisa diterapkan: gunakan tiga jari untuk menulis huruf "I", "L", dan "U" di perut bayi untuk membantu pencernaan.
Dada
- Letakkan kedua tangan mama di tengah dada bayi dan usap ke arah luar, menuju ke bahu. Lakukan gerakan ini dengan lembut dan perlahan.
Lengan
- Pijat lengan bayi dari bahu ke pergelangan tangan dengan gerakan memerah yang lembut.
- Pijat telapak tangan bayi dengan gerakan melingkar menggunakan ibu jari.
Punggung
- Posisikan bayi tengkurap. Gunakan kedua tangan untuk memijat dari leher ke bawah menuju bokong dengan gerakan memanjang.
- Hindari memberikan tekanan langsung pada tulang belakang.
Wajah
- Gunakan ujung jari untuk memijat dahi bayi dengan gerakan melingkar kecil.
- Usap dari pangkal hidung ke pipi dengan lembut, dan dari tengah dahi ke arah luar.
Area yang Perlu Dihindari saat Pijat Bayi
Selain area yang disarankan untuk dipijat, terdapat pula beberapa bagian tubuh bayi yang perlu dihindari untuk dilakukan pijat, antara lain:
- Kepala Bagian Atas: Hindari mengurut bagian kepala yang lembut (ubun-ubun) karena bagian ini masih sangat sensitif.
- Tulang Belakang: Jangan memberikan tekanan langsung pada tulang belakang.
- Pusar: Hindari memberikan tekanan pada area pusar, terutama jika tali pusar bayi belum sepenuhnya normal.
Waktu yang Tepat untuk Mengurut Bayi
Menentukan waktu yang tepat untuk mengurut bayi sangat penting agar manfaat dari pijatan dapat dirasakan sepenuhnya oleh bayi. Berikut beberapa panduan tentang waktu yang tepat untuk mengurut bayi:
Setelah Mandi
Waktu setelah mandi adalah salah satu saat terbaik untuk mengurut bayi. Kulit bayi sudah bersih dan otot-ototnya lebih rileks karena hangatnya air. Pastikan bayi sudah dikeringkan dengan baik sebelum mulai pijatan.
Sebelum Tidur
Mengurut bayi sebelum tidur dapat membantu mereka lebih rileks dan tidur lebih nyenyak. Pijatan sebelum tidur dapat menjadi bagian dari rutinitas malam hari yang menenangkan.
- Pagi Hari
Pijat pagi hari juga bisa menjadi cara yang baik untuk memulai hari. Hal ini bisa membantu membangunkan otot-otot bayi dan membuatnya siap untuk aktivitas sehari-hari.
- Setelah Ganti Popok
Setelah mengganti popok, bayi biasanya dalam keadaan nyaman. Momen tersebut bisa menjadi waktu yang tepat untuk memberikan pijatan singkat, terutama pada bagian perut dan kaki.
Hindari Pijatan Setelah Makan
Hindari mengurut bayi setelah makan karena ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau muntah. Tunggu setidaknya satu jam setelah makan sebelum memulai pijatan.
Itu dia penjelasan mengenai bolehkah bayi diurut tradisional. Urut tradisional memang dapat memberikan banyak manfaat kesehatan bagi bayi, asalkan dilakukan dengan teknik yang benar dan hati-hati.
Selalu perhatikan respons bayi dan gunakan sentuhan yang lembut. Jika Mama merasa ragu, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan panduan yang tepat.
Baca juga:
- Benarkah Bayi yang Kelelahan Harus Dipijat?
- Benarkah Pijat Wajah Bisa Bikin Bayi Lebih Cepat Bicara?
- Teknik Pijat untuk Mengatasi Kolik dan Perut Kembung pada Bayi