Benjolan di Kepala Bayi: Penjelasan, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Benjolan pada kepala memang umum terjadi pada bayi yang aktif, namun jangan sampai disepelekan!

22 Januari 2023

Benjolan Kepala Bayi Penjelasan, Penyebab, Cara Mengobatinya
Freepik/cookie_studio

Meski benjolan di kepala bayi bisa terjadi, tapi bukan berarti hal itu tidak mengkhawatirkan. Bayi mengalami benjolan di kepala disebabkan berbagai alasan serta faktor tak terduga, Ma.

Untuk mengetahui penjelasan lebih lengkap mengenai benjolan di kepala bayi, di bawah ini Popmama.com telah merangkumnya untuk Mama yang dilansir dari berbagai sumber.

Yuk, kita simak sama-sama!

Editors' Pick

1. Penjelasan mengenai benjolan di kepala bayi

1. Penjelasan mengenai benjolan kepala bayi
Pexels/Tanaya Sadhukhan

Umumnya, benjolan yang kerap ditemukan di kepala bayi merupakan kelenjar getah bening aktif. Benjolan tersebut dapat dijumpai pada area sekitar belakang telinga.

Benjolan pada bayi lumrah terjadi sebagai respons dari proses alami tubuh, seperti akan tumbuh gigi, sedang alergi, atau demam.

Kondisi benjolan akibat sedang aktifnya pembesaran kelenjar getah bening tidak perlu dikhawatirkan jika tak membesar secara berkala. Bahkan, kondisi tersebut juga bisa terjadi pada orang dewasa.

2. Penyebab benjolan di kepala bayi

2. Penyebab benjolan kepala bayi
Pexels/Lisa Fotios

Tetapi, tidak semua benjolan pada kepala bayi diakibatkan kelenjar getah being. Sebab, bayi bisa mengalami benjolan di kepala karena berbagai alasan.

Sebagian besar disebabkan oleh jatuh, sehingga ia harus diawasi dengan baik. Berikut beberapa penyebab yang mungkin terjadi ketika bayi mengalami benjolan di kepala:

  • Benturan pada kepala

Bayi maupun balita secara alami punya sifat ingin tahu tinggi. Di sisi lain, mereka tidak memiliki koordinasi fisik seperti yang dimiliki anak-anak berusia remaja. Faktor ini lah yang dapat membuat mereka rentan terjatuh.

Bahkan, sebuah penelitian menunjukkan anak-anak berusia di bawah 12 bulan paling sering jatuh dari tempat tidur, yang berujung rentan terjadi benturan pada kepala. Benjolan yang diakibatkan benturan bisa hilang dalam beberapa hari.

Namun jika belum hilang dan kondisi bayi semakin parah, seperti muntah atau kejang, maka bayi mama harus segera mendapat penanganan lebih lanjut dari tim medis.

  • Faktor ketidaksengajaan

Benjolan pada bayi bisa juga diakibatkan dari faktor ketidaksengajaan, seperti bayi yang tiba-tiba saja terhuyung-huyung ke dinding atau kepalanya terkena mainan yang sedang dimainkannya.

Itu semua bagian dari tumbuh kembang si Kecil. Benjolan yang tidak disengaja jarang menyebabkan cedera kepala berat. Namun, tetap saja Mama harus mengawasinya agar terhindar dari benjolan yang tentu tidak diinginkan.

  • Rambut gagal tumbuh

Kondisi ini bisa terjadi setelah bayi dicukur rambutnya. Rambut yang seharusnya keluar menembus kulit justru masuk ke dalam lapisan kulit.

Sehingga, rambut terjebak di dalam sana dan berujung menjadi benjolan kecil kemerahan. Hal itu memang tidak membahayakan si Kecil, namun pada kondisi tertentu dapat menyebabkan infeksi.

  • Hemangioma (Tumor jinak pembuluh darah)

Benjolan ini pada kepala bayi umumnya berwarna merah, lantaran muncul dari sekumpulan pembuluh darah yang tidak normal dan menjadi satu. Selain pada kulit kepala, Hemangioma juga kerap ditemukan di area wajah, leher, dada, dan punggung bayi.

Benjolan akibat hemangioma akan hilang dengan sendirinya. Namun, Mama perlu memeriksakan kondisi ini jika benjolan membuat penglihatan dan pernapasan bayi terganggu.

  • Lipoma (tumor jinak sel lemak)

Benjolan ini dapat muncul akibat timbunan lemak yang berbentuk bulat atau lonjong. Benjolannya akan tumbuh perlahan hingga berdiameter 10 cm, sehingga perlu dihilangkan lantaran bisa membuat bayi tidak nyaman.

  • Nevus (tahi lalat)

Kalau benjolan ini muncul di kepala bayi berupa plak berwarna kuning. Kondisi tersebut semakin terlihat dan menonjol ketika anak memasuki masa pubertas. Meski Nevus jarang sekali terjadi, namun harus diwaspadai karena sangat berpotensi menyebabkan kanker kulit.

  • Limfangioma (tumor jinak pembuluh Limfatik)

Benjolan jenis ini termasuk tumor jinak yang dapat menyerang bayi baru lahir atau anak-anak. Kondisi tersebut ditandai dengan pembengkakan area leher dan kepala. Perlu penanganan lebih lanjut oleh tim medis walaupun termasuk tumor jinak.

  • Karsinoma sel basa

Ini merupakan benjolan yang kerap ditemukan pada kepala bayi. Kondisi itu bisa terjadi karena paparan sinar matahari intens. Tampilan benjolan dari Karsinoma sel basa berwarna merah dengan bentuk menyerupai bekas luka.

3. Cara mengobati benjolan di kepala bayi

3. Cara mengobati benjolan kepala bayi
Pexels/ANTONI SHKRABA

Ketika melihat benjolan pada kepala bayi untuk pertama kali, pasti sebagian besar Mama akan merasa panik. Mama dianjurkan untuk tetap tenang, kemudian lakukan langkah-langkah berikut:

  • Bayi yang menangis merupakan reaksi normal, lantaran ia mungkin saja merasa terkejut atau sakit usai mengalami benturan. Mama bisa langsung menggendong bayi untuk segera menenangkannya.
  • Jika bayi memiliki benjolan, Mama dapat melakukan kompres dingin selama 20 menit setiap tiga atau empat jam sekali.
  • Jika terjadi pendarahan, segera tekan dengan kain bersih selama sekitar 15 menit.
  • Mintalah panduan dari dokter anak untuk memberikan bayi kecil mama obat pereda nyeri, seperti asetaminofen.
  • Tips tambahan: Jangan mencoba memindahkan bayi yang kehilangan kesadaran. Bayi mama mungkin mengalami cedera tulang belakang atau leher, yang kondisinya dapat diperburuk dengan gerakan tidak tepat.

Itu tadi penjelasan mengenai benjolan di kepala bayi. Semoga informasinya membantu, Ma!

Baca juga:

The Latest