ASI Mengandung MSG, Maka Bolehkah Bayi Mengonsumi Vetsin pada Makanan?
Ketahui faktanya sebelum mempercayai mitos yang tersebar di masyarakat!
3 Oktober 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak orang yang beranggapan bahwa MSG merupakan zat yang amat berbahaya bagi tubuh, apalagi jika dikonsumsi oleh bayi dan anak-anak.
Namun pernyataan tersebut sebenarnya tidak seutuhnya benar!
WHO sendiri sudah merekomendasikan pada masyarakat bahwa MSG aman untuk dikonsumsi, jika tidak lebih dari 6 gram per hari.
Sedangkan, rata-rata orang Indonesia hanya mengonsumsi 0.65 gram MSG setiap harinya. Hal tersebut membuktikan bahwa konsumsi MSG pada masyarakat Indonesia sangatlah sedikit jika dibandingkan batas maksimal dari WHO yakni 6 gram per hari.
Lebih mengejutkannya lagi, ternyata kandungan MSG juga terdapat pada ASI (Air Susu Ibu) yang ternyata bermanfaat untuk merangsang bayi.
Mengetahui hal tersebut, maka Mama seharusnya sudah tidak perlu takut lagi akan efek buruk yang akan ditimbulkan ketika keluarga mengonsumsi MSG dalam takaran yang aman.
Untuk lebih lengkapnya lagi, berikut Popmama.com telah merangkum 3 fakta penting mengenai MSG yang perlu Mama ketahui!
Editors' Pick
1. Kandungan MSG pada ASI
Monosodium Glutamat atau dikenal dengan MSG merupakan salah satu bumbu penambah rasa yang sering digunakan pada makanan, kalengan dan jenis makanan instan lainnya.
Meskipun biasa dikenal dengan bumbu penyedap rasa dalam makanan, namun ternyata pada sebuah literatur, glutamat juga ternyata terkandung dalam ASI.
Dalam ASI tersebut, kandungan glutamat ditujukan untuk merangsang bayi meminum ASI. Glutamat sendiri sebenarnya mengandung zat gizi.
World Health Organization (1970) menyatakan bahwa MSG dikatakan aman jika dikonsumsi sebanyak 0-120 mg/kg berat badan.
FDA juga sudah memberikan kategori "aman untuk dikonsumsi" pada MSG meskipun kontroversi efek buruk MSG masih belum bisa dihilangkan dari stigma masyarakat luas.
2. Apakah MSG pada makanan berbahaya jika dikonsumsi oleh bayi?
MSG sendiri sebenarnya diproduksi dalam tubuh akibat hidrolisa protein, jadi dalam kadar yang secukupnya maka MSG tidak akan menimbulkan efek buruk seperti yang banyak orang bicarakan.
Jika masih meragukannya, Mama dapat mengubah konsumsi MSG menjadi bahan lain seperti kecap ikan, gula tebu, sawi untuk menambah rasa pada makanan.
Nah, jika MSG yang sudah terlanjur dikonsumsi maka umumnya MSG akan dikeluarkan dari tubuh sesuai metabolisme tubuh masing-masing.
Ada baiknya memang tidak memberikan MSG kepada anak-anak secara berlebihan untuk menghindari efek yang tidak diinginkan.
Perhatikan juga takaran yang tepat bagi anak untuk mengonsumsi MSG.