Eksklusif: Anak Donita Obesitas Hingga Sulit Merangkak, Kuantitas ASI Penyebabnya!
Ketahui juga pendapat dokter mengenai obesitas pada bayi yang masih ASI
29 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi ASI eksklusif bisa saja mengalami kelebihan berat badan. Biasanya bayi ASI eksklusif akan mengalami kenaikan berat badan yang lebih banyak dibandingkan bayi susu formula pada dua sampai tiga bulan pertama kehidupannya.
Namun setelah itu, berat badannya akan berangsur berkurang antara usia 9-12 bulan, seiring dengan kemampuan bayi bergerak yang tambah banyak.
Pada usia tersebut, bayi sudah mulai bisa berbalik, berguling, merangkak, dan belajar jalan perlahan.
Jadi, berat badan bayi yang meningkat kemudian berangsur berkurang pada bulan-bulan pertama merupakan hal yang normal.
Meski begitu, ternyata hal tersebut tidak sejalan dengan apa yang dirasakan oleh anak kedua Donita, Parvaiz Farazell Shaquil Nugroho atau yang biasa disapa Parva.
Ditemui langsung di kediamannya saat pemotretan Millennial Mama of the Month, Donita mengatakan bahwa dirinya sempat panik saat Parva tak kunjung bisa merangkak, bahkan tengkurap di usianya yang sudah menginjak 7 bulan.
Tak disangka, ternyata penyebabnya adalah kualitas ASI Donita yang sangat baik dan berlimpah.
Mengapa bisa begitu? Lalu, bagaimana cara Donita mengatasinya?
Nah, untuk menjawab itu semua, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa informasi pentingnya.
1. Paniknya Donita saat sang Anak belum bisa tengkurap di usia 7 bulan
Istri Adi Nugroho, Donita mengatakan bahwa dirinya sempat panik saat mengetahui anak keduanya, Parva belum bisa tengkurap di usianya yang sudah 7 bulan.
Kecemasannya tersebut sampai membuat Donita harus membawa Parva ke dokter untuk dilakukan terapi.
"Dia itu umur 7 bulan itu 12 kg hampir 1 kg, gede banget. Terus sampai 9 bulan, Parva itu dari tengkurap terus balik lagi saja susah, belum bisa duduk juga, dan itu kan sudah telat banget," ujar Donita.
Belum sempat melakukan terapi dengan dokter, Donita mengatakan bahwa putranya tersebut akhirnya sudah bisa tengkurap dan duduk lantaran berat badannya turun drastis pasca alami batuk pilek.
"Saya panik terus langsung ke dokter, akhirnya dokternya bilang minggu depan mulai terapi. Tapi setelah pulang dari dokter, beberapa hari kemudian Parva batuk pilek dan berat badannya turun, abis gitu dia langsung bisa duduk," ungkapnya lagi.
"Waktu batuk pilek dia juga sempat saya ajak liburan dan sempat mogok makan cuma mau nyusu doang, terus berat badannya langsung turun sampai 2 kg lebih," tambah Donita.
2. Penyebab Parva obesitas saat masih ASI
Saat ditanya mengenai penyebab obesitas pada Parva, Donita menjawab bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas ASI yang ia miliki.
"Sebenarnya itu bukan karena MPASI nya, dia obesitas karena memang ASI saya yang bagus dan lancar," jawab Donita.
Tak hanya karena kuantitas dan kualitas ASI, ternyata ada pula penyebab lain dari obesitas pada bayi.
"Penyebab obesitas bisa jadi dari cara pemberiannya, direct breastfeeding atau pakai dot? Kalau pake dot memang tendensi overfeeding, baik itu susu formula atau ASI perah," jelas dr. Juliana, Sp.A.
Meskipun begitu, menurut dr. Juliana, Sp.A, sebenarnya hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan, pasalnya berat badan bayi akan berkurang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya umur si Kecil.