Terapi Uap untuk Bayi, Apakah Aman dan Ampuh Sembuhkan Pilek?
Ketahui juga cara tepat melakukannya agar bayi tidak trauma!
11 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terapi uap pada bayi biasa dilakukan untuk mengatasi pilek, batuk, hingga mengeluarkan dahak agar si Kecil bisa kembali bernapas dengan baik.
Selain dapat lebih menghemat biaya, keuntungan lain dari terapi uap ini adalah orangtua tak perlu repot-repot lagi ke rumah sakit karena proses uap bisa dilakukan sendiri di rumah.
Namun masalahnya, masih banyak Mama yang bertanya-tanya apakah terapi uap ini aman bagi bayi?
Nah, untuk menjawab segala keresahan Mama, berikut Popmama.com telah merangkum 3 informasi pentingnya.
Editors' Pick
1. Amankah terapi uap untuk bayi?
Dilansir dari healthline.com, penggunaan nebulizer atau terapi uap adalah cara yang aman dan efektif untuk mengatasi pilek, batuk, hingga mengeluarkan dahak pada bayi.
Namun, jika bayi mama mengalami kesulitan bernapas setelah menggunakan nebulizer, sebaiknya segeralah hubungi dokter.
Pasalnya, beberapa bayi dapat memiliki reaksi yang berlawanan setelah melakukan terapi uap atau nebulizer.
Untuk itu, bertanyalah lebih jauh pada dokter anak mengenai kemungkinan efek samping yang akan dirasakan pada si Kecil.
Dengan begitu, Mama pun dapat Mama lebih cepat mengidentifikasi gejala-gejala yang tidak diinginkan.
2. Cara melakukan terapi uap yang tepat untuk bayi
Bagi Mama yang ingin melakukan terapi uap pada bayi, berikut beberapa langkah tepat yang dapat dilakukan:
- Tuangkan obat ke dalam nebulizer. Beberapa diantaranya tersedia dalam bentuk cair yang harus ditambahkan dengan obat lainnya. Selain itu, ada juga yang berbentuk cairan atau bubuk yang harus dicampur dengan air steril atau larutan garam. Untuk lebih jelasnya, baca petunjuk penggunaan dengan seksama sebelum menuangkan obat ke dalam cangkir.
- Hubungkan ujung tabung ke cangkir obat dan ujung lainnya ke nebulizer.
- Hubungkan masker atau dot ke cangkir.
- Letakkan masker di wajah anak dan perkuat dengan tali yang tersedia, jika bayi nyaman menggunakan tali. Namun jika tidak, mungkin Mama dapat memegangnya sendiri pada wajah anak hingga menutupi hidung dan mulutnya.
- Nyalakan nebulizer.
- Pegangi masker di wajah anak saat terapi uap di mulai hingga mengeluarkan kabut di dalam topeng.
- Mama akan tahu kapan perawatan selesai ketika kabut perlahan berkurang dan isi cangkir tampak hampir mengering.
- Bersihkan masker dan nebulizer setelah digunakan.
3. Tips menghindari trauma terapi uap pada bayi
Meskipun cara menggunakan nebulizer cukup mudah untuk dilakukan, namun terapi uap yang satu ini ternyata bisa membuat bayi trauma. Oleh karena itu, Mama harus cerdas-cerdas mengakalinya, si Kecil mungkin akan lebih tenang ketika pikirannya teralihkan.
Maka dari itu, cobalah untuk memasang musik atau menyetel film kartun di televisi selama terapi nebulizer untuk bayi dilakukan agar ia tidak terlalu terbebani dengan rutinitas pengobatannya.
Setiap kali habis terapi, jangan lupa juga untuk memuji si Kecil atas 'kesuksesannya', misalnya dengan bersorak dan bertepuk tangan.
Konsultasikan juga ke dokter anak jika Mama tetap merasa kesulitan untuk memakaikan nebulizer pada bayi.
Nah, itulah ketiga informasi penting terkait terapi uap pada bayi.
Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Ketahui Manfaat dan Dampak Terapi Uap untuk Pengobatan Anak
- Alasan untuk Memilih Terapi Uap Saat Anak Mama Flu
- 5 Obat Batuk Berdahak Alami untuk Anak