Wajib Baca! Ketahui 3 Fakta Penting Mengenai Benjolan di Kepala Bayi
Jangan panik dulu Ma, ketahui penyebab dan cara mengatasinya dengan tepat
16 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama meraba bagian belakang kepala bayi dan menemukan benjolan kecil di sana?
Kadang benjolan ini ada di kepala belakang bagian bawah, namun ada juga yang di dekat telinga.
Benjolan apa ya itu?
Apakah berbahaya bagi anak?
Bagaimana cara mengatasinya?
Nah, jika si Kecil mengalami hal tersebut maka jangan langsung panik ya, Ma.
Lebih baik, bacalah beberapa fakta mengenai benjolan kecil pada kepala bayi yang telah Popmama.com rangkum sebelumnya.
Editors' Pick
1. Penyebab benjolan pada kepala bayi
Benjolan di belakang telinga atau kepala pada bayi dan balita kemungkinan besar adalah kelenjar getah bening yang sedang aktif. Benjolan di kepala bayi dan balita terjadi sebagai respons terhadap proses yang tubuhnya alami. Saat bayi akan tumbuh gigi, terjadilah alergi atau demam yang biasanya dapat memperbesar ukuran benjolan di kepalanya.
Benjolan di kepala bayi itu normal asal ukurannya tidak membesar secara berkala atau dalam waktu singkat.
Tak hanya bayi dan balita, pada orang dewasa pun sering kali ditemukan benjolan serupa di belakang kepala atau belakang telinganya.
Hal tersebut umumnya disebabkan oleh kelenjar getah bening. Kelenjar ini memang terdiri dari sel-sel imunitas yang melakukan perlawanan terhadap infeksi atau radang, sehingga bila terjadi infeksi maka kelenjar getah bening cenderung membesar.
Selain disebabkan oleh kelenjar getah bening, ada beberapa kondisi lain yang bisa menyebabkan benjolan kecil di belakang kepala bayi, di antaranya:
- Hemangioma (tumor jinak pembuluh darah),
- furunkel (bisul),
- kutil (infeksi virus HPV),
- folikulitis (infeksi akar rambut),
- lipoma (tumor jinak sel lemak),
- limfangioma (tumor jinak pembuluh limfatik),
- nevus (tahi lalat),
- skin tag (daging tumbuh berukuran kecil),
- sarkoma (tumor di jaringan tubuh bagian tengah).
2. Cara mengatasi benjolan pada kepala bayi
Jika hal tersebut terjadi pada si Kecil, maka dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, misalnya biopsi jaringan untuk diperiksa secara mikroskopik.
Sebagai penanganan awal, cobalah lakukan tips berikut:
- Mandikan anak dengan teratur 2 kali sehari menggunakan sabun khusus bayi.
- Tidak memegang terlalu sering, memencet, atau mencungkil benjolan.
- Tidak menggunakan tutup kepala yang kotor atau terlalu ketat pada bayi.
- Bolak balik posisi tidur bayi agar tidak selalu menindih benjolan.
3. Apakah normal jika ada benjolan di kepala bayi?
Untuk menentukan normal atau tidaknya suatu benjolan, perlu dilakukan pemeriksaan fisik secara langsung terhadap benjolannya.
Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik benjolan, baik ukuran, warna, konsistensi, mobilitas, dan berbagai karakteristik lainnya.
Jadi, sebaiknya bawalah anak mama untuk memeriksakannya langsung ke dokter spesialis anak jika menemukan benjolan di sekitar kepalanya.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai benjolan pada kepala bayi yang ternyata tidak membahayakan selama ukurannya tidak membersar dari hari ke hari.
Meskipun begitu, Mama juga harus tetap berjaga-jaga, jangan sampai kondisi kesehatannya terganggu akibat benjolan dikepalanya.
Baca juga:
- Pesan Viral dari Mama yang Tengkorak Kepala Bayinya Retak karena Jatuh
- Manfaat Mengukur Lingkar Kepala Bayi Menurut WHO
- Penyebab Kepala Bayi Baru Lahir Peyang dan Cara Mengatasinya