Waspada Bahaya Infeksi Saluran Kencing pada Bayi!
Sulit diketahui bukan berarti Mama tidak menyadari masalah ini pada anak
28 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Infeksi saluran kencing merupakan penyakit yang sering ditemui pada bayi.
Pada bayi yang baru lahir, infeksi saluran kemih lebih sering terjadi pada bayi laki-laki (75-80%) dibandingkan dengan bayi perempuan.
Namun, setelah usia 3 bulan, bayi perempuanlah yang lebih sering mengalami infeksi saluran kencing daripada bayi laki-laki.
Dampak yang terjadi ketika bayi mengalami infeksi saluran kencing sangatlah berbahaya.
Infeksi saluran kencing yang menjalar ke saluran kemih bagian atas, seperti ginjal, bisa menyebabkan jaringan parut dan gagal ginjal.
Dan jika bakteri masuk ke aliran darah bayi, mungkin ada komplikasi infeksi yang mengancam jiwa.
Mengetahui bahaya yang akan dihadapi si Kecil terkait dengan infeksi saluran kencing, berikut Popmama.com telah merangkum 4 faktanya.
Simak baik-baik ya, Ma!
1. Penyebab infeksi saluran kencing pada bayi
Tanpa disadari, ternyata penyebab infeksi saluran kencing merupakan hal sepele yang kerap kali tidak Mama pikirkan sebelumnya.
Popok yang terlalu lama dibiarkan setelah bayi mengompol, tidak membersihkan daerah kemaluan dan dubur bayi dengan baik, dan tidak menjaga kebersihan tangan saat membersihkan area kemaluan bayi merupakan beberapa penyebab terjadinya infeksi saluran kencing.
Tak hanya itu, faktor daya tahan tubuh bayi yang belum optimal juga dapat menjadikan kuman-kuman tersebut lebih mudah untuk berkembang.
Faktor lain yang dapat menyebabkan infeksi saluran kencing pada bayi adalah kurangnya mengkonsumsi air minum yang dapat membuat air seni terbendung di dalam kandung kemih sehingga menyebabkan pertumbuhan kuman di sekitar dubur masuk ke dalam saluran kemih. Dalam hal ini, jika bayi tidak cukup minum ASI.
Editors' Pick
2. Gejala yang terjadi pada bayi
Gejala satu-satunya dari infeksi saluran kemih pada kebanyakan bayi yaitu berupa demam tanpa penyebab yang spesifik.
Sekitar 5% bayi dan batita yang mengalami demam tanpa gejala tertentu menderita infeksi saluran kemih.
Selain itu, pada beberapa kasus tertentu, bayi mungkin menunjukkan beberapa gejala lain dengan atau tanpa didahului demam, meliputi:
- Urine yang bercampur darah
- Menangis atau indikasi lain yang menunjukkan rasa sakit saat pipis
- Urine yang berbau tidak wajar
- Tidak mau makan
- Rewel terus-menerus tanpa penyebab yang pasti
- Muntah
3. Cara mengetahui infeksi saluran kencing pada bayi
Cara untuk mengetahui apakah bayi mama sedang menderita infeksi saluran kencing atau tidak adalah dengan rutin melakukan pemeriksaan setiap 1 bulan sekali semenjak bayi lahir hingga ia berusia 1 tahun.
Gejala infeksi saluran kencing akan terlihat ketika ia sudah terserang infeksi tersebut.
Maka dari itu sebelum terlambat mengatasinya, lebih baik Mama melakukan pengecekan kesehatan bayi secara rutin di dokter sepesialis anak yang Mama percayai.
4. Cara mengobati infeksi saluran kencing pada bayi
Pada umumnya infeksi saluran kencing perlu penanganan khusus dari dokter.
Dalam hal ini, dokter akan memberikan resep antibiotik dalam bentuk cairan.
Obat ini dapat diberikan pada si Kecil antara 1 hingga 4 dosis sehari selama 2 minggu berturut-turut, tapi itu semua tergantung pada jenis obat yang diresepkan.
Meski bayi mama sudah terlihat membaik dalam beberapa hari, tetap lanjutkan pemberian obat dan gunakan semua obat sampai habis.
Jika tidak, bakteri yang menyebabkan infeksi mungkin tidak semuanya hilang dan infeksi bisa kembali lagi sehingga membuat bayi semakin sakit.
Jika bayi terlihat sangat sakit dan tak mampu makan atau minum karena kondisi ini, itu berarti ia membutuhkan perawatan beberapa hari di rumah sakit agar dapat menerima obat melalui infus.
Bayi yang berusia lebih kecil dari 30 hari yang menderita infeksi saluran kemih biasanya perlu dirawat di rumah sakit.
Bila bayi mengalami penyumbatan di saluran kencingnya, dokter mungkin akan melakukan pembedahan untuk memperbaikinya.
Pada beberapa kasus, pembedahan juga diperlukan untuk memperbaiki VUR, meski banyak anak bisa mengatasi kondisi ini saat mereka berusia 6 tahun.
Yang bisa dilakukan dokter untuk menjaga pasien dari kerusakan ginjal adalah memberikan resep untuk jangka panjang, berupa antibiotik dengan dosis rendah untuk mencegah infeksi saluran kemih kambuh kembali.
Nah, itulah 4 hal yang perlu Mama ketahui mengenai infeksi saluran kencing yang dapat terjadi pada bayi.
Meskipun penyebabnya sepele, namun ternyata infeksi saluran kencing berdampak sangat buruk bagi si Kecil. Waspada ya, Ma!
Baca juga:
- Infeksi Saluran Ginjal Bisa Terjadi pada Anak Mama
- Infeksi Masa Nifas yang Perlu Diwaspadai Pasca Melahirkan
- Pahami Gejala dan Penyebab Infeksi Lambung pada Anak