Bekas kehitaman pada kulit anak setelah digigit nyamuk sering kali membuat orangtua khawatir. Fenomena ini bukan disebabkan oleh mitos tentang darah manis, melainkan reaksi kulit yang sensitif.
dr. Galih Linggar Astu, seorang dokter anak dari Brawijaya Hospital Tangerang dan RSU Hermina Ciledug, melalui Instagram pribadinya menjelaskan bahwa faktor-faktor seperti reaksi alergi, lokasi gigitan, dan kualitas kulit anak dapat memengaruhi kemunculan bekas tersebut.
Durasi lesi, serta langkah pencegahan yang efektif juga sangat penting untuk diketahui agar Mama bisa merawat kulit si kecil dengan lebih baik.
Kini Mama tenang saja, karena Popmama.com sudah membahas penjelasan penting dari dr. Galih mengenai bekas gigitan nyamuk. Yuk, simak penjelasannya!
1. Hitam setelah digigit nyamuk bukan karena darah manis
Freepik
Menurut dr. Galih Linggar Astu, anak yang memiliki bekas kehitaman setelah digigit nyamuk artinya dia sensitif dengan gigitan serangga, bukan karena darah manis. Sering kali, kita mendengar mitos bahwa anak dengan kulit hitam setelah digigit nyamuk disebabkan oleh darah manis.
Namun, sebenarnya ini adalah reaksi kulit yang normal pada anak-anak yang sensitif. Kulit anak-anak yang tipis dan halus lebih rentan terhadap perubahan akibat gigitan serangga.
Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa bekas hitam bukanlah indikasi kesehatan yang buruk, melainkan tanda bahwa kulit si Kecil bereaksi terhadap iritan.
2. Bisa timbul benjolan merah jika anak sensitif dengan gigitan serangga
Freepik
"Anak yang sensitif atau alergi terhadap gigitan serangga dapat timbul benjolan kemerahan yang terasa gatal atau dikenal sebagai papular urtikaria,” kata dr. Galih.
Ini menunjukkan bahwa tubuh anak merespons gigitan dengan cara yang bervariasi. Apabila si Kecil memiliki riwayat alergi atau sensitivitas kulit, reaksi ini kemungkinan besar akan lebih nyata.
Dalam banyak kasus, benjolan ini bisa terasa sangat gatal dan mengganggu aktivitas sehari-hari mereka. Oleh karena itu, orangtua harus mengenali gejala ini dan mencari cara penanganan yang tepat agar anak merasa nyaman.
Editors' Pick
3. Lokasi benjolan merah muncul di tempat yang rentan
Freepik
dr. Galih menyebutkan bahwa benjolan kemerahan ini biasanya terjadi di area yang tidak tertutup pakaian, seperti di kaki, tangan, atau wajah, dengan diameter 0,2 sampai 2 cm dan ada bintik di tengahnya.
Hal ini sangat penting bagi orangtua untuk memperhatikan area tubuh anak yang lebih rentan terhadap gigitan nyamuk. Area terbuka seperti lengan dan kaki juga lebih sering terpapar oleh serangga, sehingga lebih berisiko mengalami gigitan.
Untuk melindungi anak, Mama bisa menggunakan pakaian panjang saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat senja dan malam hari ketika nyamuk lebih aktif. Menggunakan losion pengusir nyamuk yang aman untuk anak juga dianjurkan.
4. Durasi lesi akibat gigitan nyamuk
Freepik
“Lesi ini dapat menetap beberapa hari hingga beberapa minggu. Bahkan, benjolan bisa berubah menjadi blister berisi air,” ujar dr. Galih.
Durasi ini dapat bervariasi tergantung pada reaksi individual si kecil terhadap gigitan. Dalam beberapa kasus, benjolan bisa hilang dalam waktu singkat, namun pada anak yang lebih sensitif, bekasnya mungkin bertahan lebih lama.
Sebaiknya, jika Mama melihat blister, jangan sekali-kali memecahkannya, karena dapat menyebabkan infeksi. Berikan perawatan dengan salep yang direkomendasikan untuk mengurangi rasa gatal dan mempercepat penyembuhan. Pastikan untuk memantau kondisi kulit anak secara rutin untuk mencegah terjadinya infeksi.
5. Bekas hitam juga bisa disebabkan karena si Kecil menggaruknya
Freepik
“Karena gatal, anak cenderung menggaruk sehingga luka semakin dalam dan bisa meninggalkan bekas kehitaman atau putih,” ungkap dr. Galih.
Ini adalah masalah umum yang dihadapi banyak orangtua. Anak yang menggaruk bekas gigitan nyamuk tidak hanya menyebabkan rasa sakit, tetapi juga dapat memperburuk kondisi kulit dan meninggalkan bekas yang sulit hilang.
Untuk mengatasi ini, Mama bisa memberikan alternatif saat anak merasa gatal, seperti kompres dingin atau menggunakan krim anti-gatal yang aman. Mengajarkan si Kecil untuk tidak menggaruk, meskipun sulit, sangat penting agar bekas tidak menjadi permanen.
6. Peran kualitas kulit anak
Freepik
“Kualitas kulit setiap anak berbeda, sehingga respons terhadap gigitan nyamuk pun bervariasi,” kata Dr. Galih.
Kulit yang lebih sensitif cenderung bereaksi lebih kuat terhadap gigitan serangga. Faktor genetik, lingkungan, dan pola makan juga dapat memengaruhi reaksi kulit anak.
Oleh karena itu, memastikan anak mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga kelembapan kulitnya dapat membantu meningkatkan ketahanan kulit terhadap iritasi.
7. Pencegahan dan perawatan yang efektif
Freepik
dr. Galih menekankan pentingnya pencegahan. Menurutnya, mencegah gigitan nyamuk lebih baik daripada mengobati. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan termasuk menggunakan pakaian yang menutupi kulit, menghindari penggunaan parfum atau produk beraroma kuat yang dapat menarik nyamuk, serta menerapkan pengusir serangga yang aman untuk anak. Jika anak sudah digigit, segera bersihkan area tersebut dengan sabun dan air, lalu oleskan salep anti-gatal untuk meredakan rasa gatal.
Dengan penjelasan dari dr. Galih Linggar Astu ini, diharapkan Mama lebih memahami alasan di balik bekas hitam pada kulit anak setelah digigit nyamuk. Penanganan yang tepat dan pencegahan yang baik dapat membantu menjaga kesehatan kulit si kecil.
Jika bekas gigitan tidak kunjung membaik atau terdapat gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Ingat, perhatian dan perawatan yang baik adalah kunci untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan anak!