Kenali Ciri-Ciri Pneumonia pada Bayi, Mama Harus Waspada!

Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan yang mengganggu fungsi paru-paru

1 April 2024

Kenali Ciri-Ciri Pneumonia Bayi, Mama Harus Waspada
freepik/krakenimages.com

Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan yang mengganggu fungsi paru-paru. Penyakit ini disebabkan karena infeksi bakteri, virus, atau jamur yang umumnya akan menyebabkan batuk, demam, dan membuat penderitanya kesulitan bernafas.

Jika pneumonia tidak ditangani dengan tepat, maka penyakit ini dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Terlebih lagi, bayi masih memiliki sistem imun lebih rentan dibandingkan orang dewasa atau anak-anak dengan usia yang lebih tua darinya.

Oleh sebab itu, Mama harus selalu waspada terhadap penyakit yang satu ini. Pasalnya, pneumonia dapat menyebabkan si Kecil mengalami penurunan kapasitas paru-paru atau bahkan kehilangan nyawa.

Berikut ini Popmama.comtelah merangkum informasi terkait ciri-ciri pneumonia pada bayi yang harus Mama waspadai. Yuk, simak hingga akhir!

Ciri-Ciri Pneumonia pada Bayi

Ciri-Ciri Pneumonia Bayi
Freepik/freepik

Ciri-ciri atau gejala pneumonia sering kali diawali dengan infeksi saluran pernapasan bagian atas, yakni pada bagian hidung dan tenggorokan yang biasanya muncul pada 2 – 3 hari setelah bayi terinfeksi.

Akan tetapi, sedikit berbeda dari pneumonia pada umumnya, pneumonia pada bayi biasanya diikuti dengan beberapa gejala peningkatan laju pernapasan dan tarikan dinding dada ketika si Kecil bernapas.

Tentunya, ciri-ciri yang ditunjukkan pada setiap bayi yang menderita pneumonia juga dapat berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya. Jika pneumonia disebabkan oleh bakteri, maka beberapa ciri yang akan muncul biasanya meliputi:

  • Demam
  • Bayi mengalami sesak napas
  • Muntah
  • Diare
  • Batuk kering atau berdahak yang disertai dengan lendir
  • Kelelahan
  • Hilangnya nafsu makan
  • Perubahan warna bibir dan kuku menjadi lebih biru

Sedangkan gejala pneumonia yang disebabkan oleh virus sebenarnya hampir mirip dengan pneumonia akibat bakteri. Namun, kemunculan ciri atau gejalanya akan terjadi secara perlahan. Berikut ini beberapa ciri lain yang mungkin dialami oleh bayi saat terkena pneumonia:

  • Demam dan keringat dingin
  • Muncul gejala mengi
  • Bayi terlihat kesulitan saat bernapas
  • Batuk yang semakin memburuk

Editors' Pick

Apa Itu Pneumonia?

Apa Itu Pneumonia
Freepik/freepik

Pneumonia menurut World Health Organization, diartikan sebagai suatu bentuk infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru, sehingga menyebabkan alveoli dipenuhi oleh nanah dan cairan yang membuat pernapasan terasa nyeri dan asupan oksigen terbatas.

Pada tahun 2019, dari total kasus kematian anak-anak dibawah usia 5 tahun, pneumonia membunuh sekitar 14% diantaranya. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa infeksi bakteri, virus dan juga jamur. Berikut ini beberapa penyebab pneumonia yang paling umum:

  • Streptococcus pneumoniae adalah bakteri penyebab pneumonia pada bayi yang paling umum.
  • Haemophilus influenzae tipe b (Hib) merupakan bakteri penyebab pneumonia pada bayi yang paling umum kedua setelah Streptococcus pneumoniae.
  • Respiratory syncytial virus adalah virus penyebab pneumonia pada bayi yang paling umum.

Pneumonia dapat menyebar melalui berbagai cara. Virus dan bakteri penyebab pneumonia biasanya terdapat pada bagian hidung atau tenggorokan si Kecil dapat menginfeksi paru-paru jika sewaktu-waktu terhirup.

Bakteri atau virus penyebab pneumonia juga dapat menyebar melalui darah, terutama sesaat dan selama proses persalinan. Artinya, bayi yang lahir dari ibu hamil pengidap pneumonia, memiliki risiko yang lebih tinggi tertular pneumonia saat proses persalinan.

Faktor Risiko Pneumonia pada Bayi

Faktor Risiko Pneumonia Bayi
Freepik/freepik

Bayi umumnya memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah. Hal inilah yang menurut Kids Health, dapat menyebabkan si Kecil belum mampu melawan infeksi dengan sistem imun tubuhnya secara alami. Akibatnya, bayi memiliki risiko yang lebih tinggi terkena pneumonia.

Lemahnya sistem imun tubuh bayi, selain disebabkan karena sistem tubuhnya belum matang, kondisi ini juga kemungkinan dapat disebabkan karena malnutrisi atau kekurangan gizi, terlebih pada bayi yang tidak mendapat ASI secara eksklusif.

Penyakit yang sebelumnya sudah menjangkiti tubuh si Kecil, seperti HIV dan campak yang bergejala, juga dapat meningkatkan risiko bayi terkena pneumonia. Tidak hanya itu, faktor lingkungan di bawah ini ternyata juga dapat meningkatkan kerentanan bayi terkena pneumonia:

  • Polusi udara dalam ruangan yang dihasilkan dari proses memasak atau memanaskan makanan dengan bahan bakar biomassa, seperti kayu atau kotoran hewan.
  • Tinggal di daerah pemukiman yang padat penduduk.
  • Bayi lahir dari orangtua yang merokok secara aktif.

Penanganan Pneumonia pada Bayi

Penanganan Pneumonia Bayi
Freepik/lifeforstock

Bayi yang terinfeksi pneumonia perlu banyak beristirahat dan pastikan untuk selalu mengonsumsi banyak cairan untuk membantu tubuh melawan infeksi. Biasanya, jika si Kecil didiagnosis terkena pneumonia yang disebabkan oleh bakteri, bayi akan diobati dengan antibiotik.

Mama harus pastikan memberikannya obat sesuai dosis dan jadwal yang sudah dianjurkan oleh dokter. Pastikan juga obat antibiotik yang diberikan harus dihabiskan untuk memastikan bakteri benar-benar mati dan kemungkinan untuk terkena infeksi kembali dapat dihindari.

Sedangkan, pada kasus pneumonia yang disebabkan oleh virus tidak bisa diobati dengan antibiotik. Oleh karenanya, biasanya dokter akan meresepkan obat antivirus yang dapat membunuh virus dalam tubuh bayi.

Sementara perawatan secara intensif akan dilakukan pada bayi yang terkena pneumonia disertai dengan demam tinggi, masalah pernapasan, kekurangan oksigen, muntah-muntah dan tidak dapat minum obat, atau bahkan memiliki infeksi paru-paru yang telah menyebar ke aliran darah.

Perawatan intensif ini biasanya mencakup pemberian antibiotik dan perawatan pernapasan. Umumnya, pneumonia akibat bakteri akan sembuh selama 1 – 2 minggu dengan pengobatan.

Sedangkan pada pneumonia yang disebabkan oleh virus, jangka waktu sembuhnya kemungkinan membutuhkan waktu selama 4 – 6 minggu untuk hilang sepenuhnya.

Melihat bahaya dari penyakit ini, WHO dan juga UNICEF mengeluarkan Global Action Plan for Pneumonia and Diarrhoea (GAPPD) sebagai upaya melindungi, mencegah, dan menangani pneumonia pada bayi melalui beberapa langkah berikut ini:

  • Protect, bantu lindungi si Kecil dari pneumonia dengan memberikan ASI secara eksklusif dan memberikan MPASI yang bernutrisi dan memadai.
  • Prevent, cegah pneumonia dengan melakukan vaksinasi, mencuci tangan menggunakan sabun, dan kurangi produksi polusi rumah tangga.
  • Treat, fokus obati pneumonia dengan memastikan bahwa setiap bayi yang terinfeksi memiliki akses yang baik terhadap pelayanan atau fasilitas kesehatan.

Harapannya melalui langkah-langkah ini angka kematian bayi yang disebabkan oleh pneumonia dapat diminimalisir dan ditanggulangi dengan baik.

Itu dia rangkuman terkait ciri-ciri pneumonia pada bayi. Apabila si Kecil menunjukkan ciri atau gejala pneumonia seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga:

The Latest