Selain Stunting, Wasting juga Masalah Gizi yang Harus Diwaspadai!
Wasting juga termasuk masalah gizi yang harus diwaspadai. Kenali perbedaan wasting dan stunting!
8 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama mungkin sudah familiar dengan istilah stunting, bukan? Ternyata bukan hanya stunting saja masalah gizi yang harus diwaspadai. Ada pula wasting yang juga masalah gizi yang perlu diperhatikan.
Wasting sendiri adalah kondisi di mana si Kecil mengalami kurang gizi atau gizi buruk.
Mengutip dari situs resmi UNICEF Indonesia, 1 dari 12 balita di Indonesia mengalami wasting dan 1 dari 5 balita menderita stunting. Karena jumlah balita yang mengalami stunting dan wasting masih cukup banyak di Indonesia, di bawah ini Popmama.com akan mengulas perbedaan wasting dan stunting.
Editors' Pick
Perbedaan antara Wasting dan Stunting
Wasting dapat dengan mudah dikenali dengan badan si Kecil yang terlihat sangat kurus. Karena kekurangan gizi ataupun mengalami gizi buruk. Berat badan bayi yang mengalami wasting umumnya lebih rendah jika dibandingkan dengan tinggi badan maupun lingkar lengan atasnya.
Dikutip dari Kementerian Kesehatan, berat badan yang rendah pada penderita wasting terjadi akibat dari penurunan berat badan dalam jangka waktu tertentu, hingga total berat badannya jauh dibawah kurva pertumbuhan.
Penyebab wasting sendiri adalah karena asupan kualitas serta kuantitas gizi pada anak maupun bayi masih belum memadai. Umumnya, penderita wasting akan lebih sering terkena penyakit infeksi. Salah satu penyakit yang sering dialami penderita wasting adalah diare.
Perlu digaris bawahi, wasting ternyata menyimpan risiko kematian yang paling tinggi jika tidak ditangani dengan benar.
Sedangkan, stunting adalah kondisi yang ditandai oleh tinggi badan anak yang lebih pendek jika dibandingkan dengan anak seusianya. Perbedaanya terletak pada kurun waktu terjadinya, wasting memiliki jangka waktu yang lebih singkat jika dibandingkan stunting. Stunting sendiri adalah kondisi kekurangan gizi kronik (jangka panjang).
Perlu diingat, menurut Kementerian Kesehatan, penderita stunting bisa saja memiliki badan yang gemuk dan berat yang normal, hanya tingginya saja yang lebih pendek.
Hubungan antara Wasting dan Stunting
Walaupun berbeda, wasting dan stunting ternyaya saling berkorelasi. Keduanya sama-sama memiliki risiko yang memperburuk kondisi tubuh si Kecil yang mengidap wasting dan stunting.
Selain risiko kematian yang tinggi, wasting yang tidak ditangani akan akan berisiko 3 kali lebih tinggi menjadi stunting, serta pengidap stunting akan berisiko 1,5 kali lebih tinggi menjadi wasting. Tentunya, risiko kematian akan semakin tinggi jika si Kecil alami kedua masalah gizi ini.
Begini Cara Mencegah Wasting agar Tidak Menjadi Stunting
Semenjak dalam kandungan, bayi sudah harus dipenuhi gizinya. Mama perlu mengonsumsi makanan dan minuman, serta vitamin yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mama dan janin.
Perhatikan juga kehidupan si Kecil setelah lahir hingga usianya dua tahun, karena ini adalah periode emas untuk mencegah wasting dan stunting.
Tapi, jika upaya pencegahan gagal dilakukan dan si Kecil alami wasting, maka perlu dilakukan pengobatan dan perawatan intensif secara segera agar ia dapat mengejar ketertinggalan pertumbuhan dan perkembangannya.
Nah, itu tadi perbedaan wasting dan stunting. Yuk, mulai perhatikan kebutuhan gizi si Kecil agar terhindar dari wasting dan stunting, Ma!
Baja juga:
- Tak Hanya ISPA, Polusi Udara bisa Picu Penyakit dan Stunting
- Menerapkan 3 Feeding Rules untuk Mencegah Anak Stunting dan Obesitas
- Gangguan Mental Mama Bisa Membuat Anak Stunting