Mengapa Bayi Lebih Suka Rasa Sayur pada Makanan Instan? Ini Alasannya!
Padahal sama-sama sayur, tapi bayi lebih memilih makanan instan kemasan. Kenapa ya?
3 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makanan bayi instan menjadi pilihan ketika Mama sibuk dan tidak sempat menyiapkan makanan bagi bayi. Makanan ini merupakan cara yang cepat dan nyaman untuk memberi makan bayi dalam situasi apa pun.
Saat ini banyak dijual makanan bayi instan yang mengandung sayur dan buah. Mama pun dapat membaca kandungan nutrisi di label kemasan.
Tetapi ketika Mama ingin memberi makan bayi sayur dan buah yang sama dengan yang dikonsumsi Mama, bayi menolaknya. Padahal buah yang Mama berikan sama dengan buah pada makanan bayi instan.
Apakah makanan instan aman untuk bayi? Bagaimana caranya agar bayi mau mengonsumsi sayur atau buah yang sama? Popmama.com mengulas beberapa informasi untuk Mama.
Apakah Makanan Bayi Cukup Mengandung Sayuran?
Makanan bayi instan biasanya mngandung sayuran namun dikombinasi dengan buah untuk menutupi rasa sayur. Sebuah studi pada tahun 2018 mengungkapkan betapa umum makanan bayi yang mengandung sayuran tidak hanya dicampur dengan buah-buahan manis tetapi juga memiliki buah-buahan tersebut sebagai bahan, rasa pertama dan paling menonjol.
Dari 548 makanan bayi berbahan dasar sayur yang digunakan untuk penelitian ini, hanya 52 di antaranya merupakan makanan bayi yang hanya menggunakan 1 jenis sayur. Dan tidak ada satu pun yang mengandung sayur-sayuran yang berwarna hijau tua, kacang-kacangan, dan kacang polong.
Jika bayi tidak terbiasa dengan rasa sayuran ini sendiri, masuk akal bahwa bayi menolak sayuran yang sama dengan yang tertera di kemasan.
Editors' Pick
Bagaimana Membantu Bayi Agar Tertarik untuk Mengonsumsi Sayur
Sebuah penelitian di 2017 menunjukkan bahwa bayi dan balita cenderung lebih menyukai makanan yang tinggi energi, gula, dan garam. Ketika memasuki usia prasekolah, anak mulai mnolak mengonsumsi makanan baru. Tetapi Mama dapat melakukan perubahan.
Studi ini meneliti bagaimana kebiasaan memperkenalkan rasa baru selama kehamilan, menyusui, dan pemberian makanan tambahan dapat mempengaruhi preferensi makanan bayi. Juga kemauan untuk mencoba makanan baru, termasuk sayuran hijau seperti brokoli, brussel sprout, dan sayuran hijau lainnya.
Mama dapat menawarkan jenis makanan baru dengan cara dikukus dan diampur dengan sedikit mentega, dipanggang dengan garam dan merica, serta menggunakan perangkat makan yang lucu.
Apa yang Harus Diberikan Kepada Bayi?
Mama dapat melakukan eksperimen ketika bayi mulai mengonsumsi makanan padat. Misalnya dengan memberinya potongan besar sayuran kukus atau panggang, sama dengan yang dimakan oleh keluarga. Atau memperkenalkannya pada semur atau ayam goreng yang Mama sediakan untuk makan malam agar bayi terbiasa dengan berbagai rasa dan tekstur.
Jadi, Apakah Harus Meninggalkan Makanan Instan?
Jenis makanan ini dapat diandalkan dalam keadaan terdesak, ketika Mama tidak dapat menyediakan makanan yang pas atau ketika bayi mendadak menjadi pemilih.
Dalam keadaan darurat, Mama bisa mendapatkan nutrisi dari makanan instan. Namun yang paling penting Mama sudah memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai keterbatasan dari makanan instan.
Makanan apa yang menjadi kesukaan bayi Mama?
Baca juga:
- Ini 5 Manfaat Air Beras untuk Bayi, Ma!
- Kismis, si Mungil yang Punya Banyak Manfaat bagi Bayi
- 7 Ide Menu MPASI Bayi dengan Buah Kiwi