Apakah Aman Mewarnai Kuku Bayi dengan Kuteks?
Mewarna kuku bayi dengan kutek terlihat menggemaskan. Tapi, apakah ini aman dilakukan?
27 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat menggunakan cat kuku, bayi kecil mama mungkin tertarik melihat warna-warna cantik dari cat kuku. Maka tidak jarang, para Mama pun turut menghias kuku tangan dan kaki si Kecil.
Namun, apakah cat kuku aman untuk bayi?
Nah, bila Mama termasuk orangtua yang suka menghias kuku si Kecil, simak dulu ulasan Popmama.comtentang apakah aman mewarnai kuku bayi dengan kuteks.
Editors' Pick
Apakah Aman Mewarnai Kuku Bayi dengan Kuteks?
Kuteks bebas racun (toxin-free) banyak dijual di pasaran. Namun apakah kuteks jenis ini aman untuk bayi? Cat kuku bebas racun juga tidak bisa dibilang bebas bahan kimia berbahaya. Menurut para ilmuwan dan ahli yang telah meneliti cat kuku dan efeknya, banyak produsen yang tidak mencantumkan bahan kimia apa saja yang terkandung dalam kuteks. Tidak jarang, bahan kimia tersebut berbahaya bagi orang dewasa dan juga bayi.
Karena itu, kuteks tidak aman untuk bayi, ya, Ma. Bayi sering memasukkan jari tangan ke dalam mulut. Ini adalah salah satu perkembangan sensorik bayi.
Saat kukunya diwarnai dengan cat kuku, bayi akan perlahan-lahan menelan cat tersebut dan menyerap bahan kimia berbahaya.
Bayi juga memiliki kulit yang lebih lembut dibandingkan orang dewasa. Ini berarti kulit mereka dapat menyerap lebih banyak cat kuku, sehingga membawa bahan kimia langsung ke dalam kulit.
Bahan kimia dalam cat kuku juga dikenal sebagai bahan kimia yang disebut pengganggu endokrin. Ini bisa sangat berbahaya bagi tubuh yang sedang berkembang. Cat kuku dengan beberapa bahan kimia tingkat tinggi juga diketahui menyebabkan mimisan dan ruam. Dalam beberapa kasus, kuteks bisa menyebabkan cacat lahir, asma, atau masalah lainnya.
Kapan Mama Boleh Mengecat Kuku Tangan dan Kaki Bayi?
Bayi cenderung memasukkan jari tangan dan kaki ke dalam mulutnya. Jadi, Mama sebaiknya menghindari mewarnai atau mengecat kuku bayi selama tahun pertama kehidupannya.
Mama bisa mengecat kuku bayi saat ia sudah tidak lagi mengisap ibu jari atau bahkan jarinya. Hal ini untuk menghindari tertelannya cat kuku. Mengisap jempol biasanya berhenti saat bayi berusia antara 2 hingga 4 tahun. Di usia ini, Mama juga bisa menjelaskan kepada si Kecil bahwa cat kuku hanya untuk kuku dan tidak untuk dimakan. Di bawah usia 2 tahun, tidak disarankan mengecat kuku bayi.