Bisa Merusak Mata dan Otak, Jika Bayi Dibiarkan Menonton Televisi
Bolehkan bayi menonton televisi? Berikut penjelasannya
14 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir di setiap rumah terdapat satu atau lebih televisi. Begitu banyak program televisi ditujukan untuk anak-anak. Televisi merupakan salah satu media yang baik untuk perkembangan bahasa dan edukasi bagi anak namun ternyata tidak untuk bayi berusia di bawah 2 tahun.
Menurut American Academy of Paediatrics (AAP) bayi dan balita belum memiliki keahlian untuk mengerti apa yang mereka tonton saat berada di depan televisi, sehingga mampu menyebabkan mereka mengalami masalah tidur dan berdampak negatif pada perkembangan bahasa maupun kesehatan sampai mereka berusia 10 tahun.
Banyak penelitian telah dilakukan mengenai efek menonton televisi bagi anak-anak. Berikut beberapa hal yang harus diketahui sebelum Mama memberikan tontonan televisi kepada bayi.
1. Pancaran sinar biru merusak retina mata
Televisi merupakan salah satu alat elektronik yang memancarkan sinar biru yang dapat merusak retina mata bayi.
Bayi lahir dengan lensa yang relatif jernih dan bening, sangat rentan terhadap sinar biru. Beberapa penelitian menyebutkan ada dua hal yang memengaruhi jumlah sinar biru yang diterima mata bayi, yakni lamanya menonton televisi dalam satu hari serta jarak pandang mata dengan televisi.
Editors' Pick
2. Menonton televisi menurunkan fungsi retina bayi
Semakin lama waktu menonton TV maka skor fungsi retina semakin rendah.
Risiko terbesar kerusakan akibat sinar biru yaitu 70-80 persen mencapai retina pada usia 0-2 tahun, salah satunya akibat sinar biru dari televisi. Jadi, bayi tidak dianjurkan menonton televisi.