Bayi Menolak Disuapi dengan Sendok, Normalkah?
Bayi menolak makan dengan sendok mungkin membuat Mama khawatir, ini penyebab dan cara mengatasinya
14 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika Mama mencoba menyuapi bayi makanan kesukaannya, ia menutup mulutnya, mendorong sendok menjauh, dan melengkungkan punggungnya, lalu menjerit. Setiap upaya untuk memberi bayi makan dengan sendok selalu disambut dengan respons yang sama.
Beda halnya, ketika Mama meletakkan beberapa potong makanan di nampan kursi makannya, Si Kecil justru segera mengambil setiap potongan makanan tersebut dengan jarinya dan menghabiskan semua makanannya.
Ini bisa jadi membuat banyak Mama merasa khawatir, ketika bayi yang sebelumnya selalu makan dengan lahap, tiba-tiba menghindari penggunaan sendok. Tapi justru hal ini sangat normal, Ma.
Yuk, simak penjelasan Popmama.com berikut ini.
Menolak sendok merupakan tahap perkembangan bayi
Alih-alih membuat bayi kekurangan nutrisi, menolak sendok sebenarnya merupakan tahap perkembangan penting. Tidak kalah pentingnya dari gigi pertama atau langkah pertama. Sebagian besar bayi melewati tahap ini ketika berusia sekitar 9-11 bulan.
Pada tahap ini, bayi tidak mau berperan pasif dalam hal pemberian makan. Mereka ingin melakukan semuanya sendiri. Di samping itu, menolak sendok juga menjadi tanda perkembangan kemampuan fungsi oral mereka.
Tentu saja, setiap bayi berkembang dengan kecepatan yang berbeda, begitupun respons mereka saat disuapi dengan sendok.
Tetapi sebagian besar bayi menolak disuapi dengan sendok sampai pada akhirnya mereka mampu menggunakan sendok sendiri.
Editors' Pick
Mengapa ini membuat mama khawatir?
Sebagian orangtua memiliki kecenderungan untuk mengendalikan bayi. Terutama ketika mereka masih memiliki kemampuan yang terbatas dan butuh banyak bantuan untuk melakukan sesuatu, seperti makan.
Banyak mama yang berpikir bahwa menyuapi bayi makan, akan membuat bayi makan lebih banyak. Sehingga bayi bisa mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.
Sebaliknya, para mama menganggap bila bayi menolak disuapi dengan sendok dan memilih untuk makan dengan tangannya sendiri, bayi akan makan lebih sedikit.
Padahal Mama tidak perlu khawatir. Mama hanya perlu mendampingi saat bayi makan. Lalu, sajikan makanan dengan jenis dan jumlah yang dibutuhkan oleh bayi. Dengan begitu, bayi tetap akan mendapatkan apa yang ia butuhkan meski mereka makan tanpa disuapi.
Apa yang Harus Dilakukan oleh Mama?
Untuk membantu bayi dan meredakan kekhawatiran Mama, berikut beberapa tips yang dapat Mama lakukan:
- Ketika bayi memasuki usia 9 bulan, bersiaplah untuk tahap perkembangan ini. Mama dapat membangun keterampilan menggunakan alat makan dan mulai berikan bayi finger food. Sebagian besar bayi siap untuk finger food sejak usia 6 bulan.
- Hindari teknik tekanan seperti mengalihkan perhatian bayi saat makan. Bermain, menonton TV, atau bahkan memberikan buku agar bayi mau makan dengan sukarela. Ini kemungkinan akan berkontribusi pada keengganannya pada sendok, membuat waktu makan lebih menegangkan, dan mengajarkan bayi untuk mengabaikan sinyal kenyang.
- Gunakan perlengkapan makan yang menarik. Bersiaplah untuk rumah yang lebih kotor dan tenaga ekstra untuk membersihkan sisa makanan. Namun jerih payah Mama akan digantikan oleh waktu makan yang menyenangkan dan bayi yang dapat melakukan banyak hal sendiri.
- Percayalah pada bayi untuk memilih berapa banyak dan apa yang harus dimakan, walaupun sepertinya ia membutuhkan bantuan Mama. Tentu saja, tidak ada yang salah dengan memberi makan bayi dengan sendok dari waktu ke waktu, namun hindari untuk merusak kesenangan waktu makannya.
- Tetapkan jadwal makan yang baik. Pastikan Mama hanya memberi makan di jadwal makan yang sudah ditentukan. Jangan memberi camilan saat bayi tidak mau makan. Hal tersebut untuk melatih bayi mengenali konsep lapar dan kenyang.
Kapan harus ke dokter?
Jika bayi tetap menolak disuapi meski Mama sudah menerapkan jadwal makan dan membiarkannya makan sendiri, Mama perlu khawatir.
Apalagi jika bayi merupakan picky eater, memiliki diagnosis klinis, menunjukkan nafsu makan yang lebih kecil dari kebanyakan bayi seusianya.
Jika intuisi Mama memberi tahu bahwa bayi memiliki masalah makan yang lebih kompleks, selalu bicarakan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui penyebabnya dan mencari solusinya ya, Ma!
Baca juga:
- Mengapa Bayi Lebih Suka Rasa Sayur pada Makanan Instan? Ini Alasannya!
- Ini 5 Manfaat Air Beras untuk Bayi, Ma!
- 8 Hal ini Terjadi Ketika Bayi Mama Mulai Belajar Jalan