Bayi Tersengat Lebah, Kenali Gejala dan Penanganannya
Yuk simak langkah-langkah penanganan bayi yang tersengat lebah
30 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika mulai merangkak dan belajar berjalan, bayi suka menjelajah dan selalu ingin tahu. Termasuk menjelajahi kebun dan halaman, sehingga bukan tidak mungkin mereka akan digigit oleh serangga atau bahkan tersengat lebah.
Ketika seekor lebah menyengat, ia menusukkan sengatnya yang mengandung racun ke dalam kulit. Racun lebah mengandung protein yang dapat menyebabkan pembengkakan dan gatal-gatal di dekat tempat yang terinfeksi. Beberapa bayi bahkan orang dewasa dapat mengembangkan reaksi anafilaksis yang parah terhadap racun lebah.
Reaksi ringan dapat diobati dengan beberapa pengobatan rumahan. Namun, jika bayi alergi terhadap racun lebah atau disengat berkali-kali, segera cari bantuan medis ya, Ma.
Pada ulasan Popmama.com kali ini, Mama akan mendapatkan informasi mengenai gejala, penanganan, serta pencegahan sengatan lebah pada bayi.
Gejala Sengatan Lebah
Lebah menyengat saat marah dan akan terasa nyeri yang mirip dengan suntikan. Lokasi sengatan mungkin terasa hangat dan mungkin gatal. Akan terdapat titik merah kecil dan area sekitarnya mungkin menjadi bergelombang atau membengkak tergantung jumlah racun yang disuntikkan.
Gejala sengatan lebah bervariasi pada tiap orang. Biasanya akan terasa sakit dan tidak nyaman dalam beberapa waktu. Namun ada juga yang mengalami alergi parah. Berikut beberapa gejala reaksi sengatan lebah mulai dari yang ringan hingga berat.
Reaksi ringan
Sengatan lebah umumnya menyebabkan reaksi ringan yang mencakup gejala berikut:
- Rasa sakit yang tajam dan sensasi terbakar di tempat sengatan,
- pembengkakan ringan dengan diameter kurang dari 1 cm di sekitar area yang terkena,
- kulit bergelombang dan merah di sekitar lokasi sengatan,
- dalam kebanyakan kasus, reaksi mereda dalam beberapa jam.
Reaksi sedang
Pada beberapa bayi, reaksi alergi terhadap racun lebah mungkin sedikit kuat dan menunjukkan gejala berikut:
- Pembengkakan yang diameternya lebih besar dari 1 cm,
- kemerahan yang menyebar di sekitar lokasi sengatan.
Reaksi sedang biasanya berlangsung selama lima sampai sepuluh hari. Cari pertolongan medis segera jika tempat sengatan berada di dekat saluran udara dan pembengkakan menyebabkan kesulitan bernapas.
Reaksi alergi berat
Beberapa bayi mungkin mengalami reaksi anafilaksis yang parah ketika disengat lebah. Jika Mama melihat salah satu gejala, segera hubungi dokter:
- Kesulitan bernapas dan menelan dalam waktu dua jam setelah sengatan lebah,
- perasaan sesak di dada dan tenggorokan,
- benjolan merah dan gatal pada kulit,
- penurunan tekanan darah,
- denyut nadi lemah,
- mual, muntah, atau diare,
- kram perut,
- penurunan kesadaran,
- infeksi.
Jika bayi dikelilingi oleh segerombolan lebah, ia mungkin disengat oleh lebih dari satu lebah. Gigitan sengatan antara 30 dan 50 telah terbukti berakibat fatal pada bayi dan anak-anak.
Jika ini terjadi, akumulasi racun dapat menyebabkan reaksi toksik yang parah.
Editors' Pick
Komplikasi Sengatan Lebah pada Bayi
Bayi dan anak-anak yang tinggal di dekat sarang lebah atau mereka yang sering bermain di hutan memiliki risiko lebih tinggi untuk disengat lebah. Jika si Kecil hanya mengalami reaksi ringan terhadap sengatan lebah, itu tidak berarti mereka tidak berisiko terkena anafilaksis di masa depan. Sengatan lebah yang berulang dapat menyebabkan alergi racun saat bayi bertumbuh.
Reaksi ringan hingga sedang mungkin tidak menimbulkan komplikasi parah dan gejalanya mungkin mereda dalam satu atau dua minggu. Namun, jika bayi mengalami reaksi alergi yang parah, hal itu dapat menyebabkan komplikasi seperti penyumbatan saluran napas atau masalah kardiovaskular.
Mengobati Sengatan Lebah
Jika bayi dan anak kecil tersengat lebah, lakukan beberapa hal berikut:
- Pada bayi, balita, dan anak kecil, minta mereka untuk tidak panik jika disengat lebah. Tutupi mulut dan hidungnya dan dengan tenang bawa si Kecil menjauh dari area tersebut.
- Periksa tubuh. Jika ada beberapa sengatan, yang terbaik adalah membawa bayi ke IGD.
- Bersihkan sengat sedini mungkin untuk mencegah racun tambahan masuk ke kulit bayi.
- Gunakan kuku atau kartu untuk mengikis sengat dari area tersebut dengan lembut. Jangan pernah menggunakan benda tajam atau pinset untuk menghilangkan sengat, karena dapat mendorong lebih banyak racun ke dalam kulit.
- Cuci area tersebut dengan sabun dan air, dan oleskan es batu untuk meredakan gatal, bengkak karena racun.
- Mama juga dapat menggunakan obat yang dijual bebas seperti krim untuk gatal atau pembengkakan parah.
Yuk, Cegah si Kecil dari Sengatan Lebah
Lakukan langkah-langkah berikut untuk mencegah sengatan lebah pada bayi
- Pastikan untuk memeriksa kebun dan halaman belakang apakah ada sarang lebah. Jika menemukannya, jauhkan bayi dan anak-anak darinya. Mama juga bisa meminta bantuan profesional atau petugas pemadam kebakaran untuk mengatasinya.
- Kenakan pakaian dan celana panjang saat si Kecil bermain di kebun atau taman.
- Hindari mengenakan pakaian berwarna cerah atau wewangian yang harum saat pergi ke luar, karena dapat menarik perhatian lebah.
- Pastikan wadah makanan dan minuman dalam keadaan tertutup saat berada di luar ruangan agar tidak memancing serangga.
- Bersihkan semua tempat sampah dan jangan biarkan buah atau bunga membusuk karena dapat menarik lebah.
Meski jarang terjadi, sebaiknya Mama melakukan pencegahan terhadap sengatan lebah atau serangga ketika berada di luar ruangan.
Semoga informasi mengenai sengatan lebah pada bayi ini dapat membantu, Ma.
Baca juga:
- Waspada! Gigitan Nyamuk Ini Dapat Menghambat Tumbuh Kembang Bayi
- Jika Si Kecil Digigit Serangga, Lakukan 5 Langkah Berikut ini Ma
- Ternyata 5 Jenis Serangga di Rumah Ini Cukup Berbahaya