Bayi Tidak Buang Air Besar Berhari-hari, Apa Dampaknya?
Bayi tidak BAB berhari-hari, apakah Mama perlu membawa si Kecil ke dokter?
27 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Buang air besar merupakan salah satu hal yang dilakukan oleh bayi. Feses dan buang air besar bisa menjadi petunjuk kondisi kesehatan bayi. Oleh karena itu, Mama tentu khawatir jika bayi tidak buang air besar selama beberapa hari.
Tidak buang air besar selama beberapa hari bisa menjadi salah satu gejala sembelit atau masalah pencernaan lainnya. Apa dampaknya bila bayi tidak buang air besar selama beberapa hari?
Nah, untuk mengetahui jawabannya, simak dulu penjelasan Popmama.com berikut ini, ya, Ma.
Bayi Tidak Buang Air Besar Berhari-hari, Apa Dampaknya?
Bila feses keras, bentuknya bulat, seperti tahi kambing, disebut sembelit, atau konstipasi. Penyebabnya macam-macam, di antaranya kebanyakan minum susu, kurang minum air putih, kurang asupan serat dari sayuran dan buah, atau efek samping obat. Bawalah ke dokter, karena sembelit yang masih dini dapat mudah diobati. Mengutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sembelit yang kronis sangat sulit diobati karena sudah ada pengaruhnya terhadap psikologis anak.
Jadi tidak buang air besar selama beberapa hari, misalnya karena sembelit, harus segera ditangani, ya, Ma. Pasalnya, hal ini dapat memengaruhi kondisi kesehatan si Kecil kelak.
Selain itu, tidak buang air besar juga merupakan gangguan fungsional pada saluran cerna bayi. Hal ini disebabkan karena organ pencernaannya belum matang atau dewasa. Hal ini bukan penyakit, namun bukan berarti gangguan ini tidak berbahaya bagi si Kecil, lho.
Prevalensi gangguan saluran cerna fungsional cukup besar pada bayi kurang dari 12 bulan. Gangguan tersebut dikhawatirkan memberikan dampak kepada kesehatan anak di masa akan datang bila tidak ditangani dengan tepat.
Editors' Pick
Frekuensi Buang Air Besar Bayi yang Disusui
Ada banyak batasan normal mengenai frekuensi buang air besar pada bayi dan hal ini juga akan berubah seiring pertumbuhannya. Kemungkinan bayi baru lahir yang mendapat ASI akan buang air besar setelah hampir setiap sesi menyusui, biasanya sekitar 8 atau 10 kali setiap hari.
Kenapa sering sekali? Refleks gastrokolik mereka belum matang, yang berarti usus besar mereka diberi sinyal untuk mengosongkan setiap kali perut mereka diregangkan karena makanan. Setelah beberapa minggu, jadwal buang air besar bayi yang disusui akan berubah, dan mereka akan buang air besar sekitar 3 atau 4 kali sehari.
Ketika si Kecil berusia lebih dari 6 minggu, ia mungkin akan buang air besar lebih sedikit lagi—mungkin hanya sekali seminggu. Hal ini karena ASI memiliki keseimbangan nutrisi yang sempurna untuk bayi, sehingga limbah yang dihasilkan dari ASI sering kali sangat sedikit. Biasanya Mama tidak perlu khawatir kecuali warna atau konsistensi tinjanya terlihat tidak normal.