Berbahayakah Pemakaian Perhiasan Emas untuk Kulit Bayi?
Bayi yang menggunakan perhiasan emas tampak menggemaskan, tapi apakah ini aman untuk kulitnya?
14 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di Indonesia, pemberian hadiah emas sudah menjadi tradisi. Baik itu diberikan ketika bayi baru lahir, pernikahan, atau ulang tahun oleh para tetua keluarga.
Sebagian orang memberikannya sebagai tanda sayang, bangga, atau untuk bekal tabungan di masa depan. Selain itu, ada juga yang percaya perhiasan emas dapat digunakan sebagai jimat atau pelindung.
Jadi tidak heran jika bayi mama yang baru lahir mendapat hadiah perhiasan emas dari keluarga dekat. Tetapi apakah penggunaan perhiasan emas aman bagi si Kecil? Apa risikonya bagi kesehatan?
Simak ulasan Popmama.com berikut mengenai penggunaan perhiasan emas pada kulit bayi dan beberapa tips untuk penggunaan yang aman.
Apakah Penggunaan Perhiasan Emas Aman untuk Bayi?
Emas dalam bentuk perhiasan merupakan emas dalam molekul yang sangat besar. Molekul besar ini memiliki kemungkinan kecil terserap oleh kulit bayi.
Sedangkan emas dalam nanopartikel digunakan oleh beberapa merek produk perawatan wajah. Hal tersebut berdasarkan klaim bahwa partikel kecil emas dapat diserap oleh kulit dan bersifat memperbaiki sirkulasi kulit.
Sebagian bayi dan orang dewasa mungkin memiliki alergi terhadap logam. Namun umumnya itu logam selain emas. Tetapi tidak ada salahnya untuk mengawasi apakah bayi memiliki alergi pada emas.
Jadi, penggunaan perhiasan emas sebenarnya aman untuk kulit bayi. Yang perlu diwaspadai justru bentuk perhiasan, pilihlah yang tidak melukai bayi.
Lalu bagaimana memilih perhiasan emas yang aman bagi bayi? Berikut tipsnya:
Editors' Pick
1. Pilihlah emas murni
Seperti telah disebutkan di atas, memakaikan perhiasan untuk bayi sebenarnya diperbolehkan. Tetapi Mama harus memerhatikan jenis logam yang digunakan untuk menghindari risiko iritasi, alergi, atau infeksi.
Pilihlah perhiasan untuk bayi yang berbahan dasar emas murni ketimbang perhiasan perak, platinum, atau besi yang mengandung nikel.
Perak, besi, dan nikel paling berisiko menimbulkan reaksi alergi. Reaksi alergi logam ini dikenal dengan sebutan eksim atau dermatitis kontak. Gejala dermatitis kontak akan semakin parah jika kulit berkeringat.
Jika bayi mama menggunakan perhiasan berbahan dasar emas murni, maka risiko terjadinya alergi sangat kecil, bahkan biasanya jarang terjadi. Penyebabnya adalah sifat emas yang stabil dan tidak reaktif. Artinya, perhiasan berbahan dasar emas murni tidak akan bereaksi dengan kulit.
2. Memeriksa sensitivitas kulit bayi
Dibandingkan dengan orang dewasa, kulit bayi lebih tipis. Hal ini membuat kulit bayi cenderung lebih sensitif terhadap berbagai perubahan yang terjadi di sekitarnya, termasuk ketika Mama memakaikan perhiasan dari bahan yang tidak cocok.
Tanpa perhiasan pun, kulit bayi yang sensitif sangat rentan terhadap gangguan, seperti ruam, alergi, gatal, atau iritasi.
Untuk memastikan apakah kulit bayi sangat sensitif, Mama bisa berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum memakaikan perhiasan emas untuk bayi. Mama juga dapat memeriksakan kulit bayi pada dokter kulit untuk mengetahui apakah ada risiko alergi pada bayi.
3. Pemilihan model perhiasan
Selain jenis logamnya, Mama juga perlu mempertimbangkan bentuk dan model perhiasan sebelum dipakaikan ke bayi. Ini karena bayi suka menarik benda di sekitarnya dan memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya. Jadi bisa dibayangkan akan sangat berbahaya jika bayi menarik-narik anting dan kalung yang ia pakai.
Selain itu, jika perhiasan putus saat ditarik, mungkin bayi akan memasukkannya ke mulut. Jadi berisiko menyebabkan bayi tersedak.
Beberapa perhiasan memiliki ujung yang tajam atau kasar, ini juga perlu dihindari agar tidak melukai kulit bayi. Perhiasan emas sederhana yang tidak memiliki manik-manik cukup aman untuk bayi.
Untuk gelang dan gelang kaki, pastikan ukurannya pas, tidak terlalu ketat ataupun terlalu longgar. Sebaiknya hindari memakaikan kalung pada bayi hingga usianya cukup besar. Ini untuk menghindari bayi menarik-narik sehingga menyebabkan lehernya terluka atau tercekik.
Mama juga perlu menjaga kebersihkan perhiasan. Bersihkan teratur dan beri cairan antiseptik secara berkala. Ketika Mama memandikan bayi, jangan lupa bersihkan bagian yang terhalang oleh perhiasannya.
Faktor keamanan juga harus menjadi pertimbangan ketika akan mengenakan perhiasan ke bayi. Jangan sampai si Kecil mengenakan perhiasan yang terlalu mencolok yang mengundang orang untuk melakukan kejahatan.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai keamanan pemakaian perhiasan emas pada kulit bayi. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.
Baca juga:
- Waspadai Alergi Dingin pada Bayi. Ini Cara Mencegahnya, Ma!
- Perbedaan Gejala Virus Corona, Pilek, Flu, dan Alergi pada Bayi
- Awas! 4 Hal ini Menyebabkan Ruam Leher pada Bayi, Ma