Bolehkah Bayi Makan Rendang? Temukan Jawabannya di Sini!
Sebelum memberikan rendang pada bayi, simak dulu penjelasannya, Ma!
19 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang beragam. Mulai dari kue, minuman, serta makanan tradisional. Salah satunya adalah rendang. Makanan ini juga menjadi salah satu menu wajib saat Lebaran.
Dibuat dari daging yang dibumbui santan dan rempah yang telah dihaluskan seperti serai, bawang merah, bawang putih, lengkuas, jintan, cabai, jahe, ketumbar, pala, dan kemiri. Maka tidak heran jika rendang memiliki rasa yang khas dan lezat.
Rendang terpilih sebagai salah satu makanan terenak di dunia. Pada 2017, CNN Travel menyatakan bahwa kuliner dari Minangkabau ini menempati posisi pertama sebagai makanan terenak sedunia.
Maka tidak heran jika Mama ingin memberikan makanan enak ini ke si Kecil yang sudah mulai mengonsumsi makanan padat. Namun, bolehkah bayi mengonsumsi rendang? Apakah rempah dan rasa pedasnya aman untuk sistem pencernaan bayi?
Sebelum Mama memperkenalkan rendang pada bayi, simak dulu ulasan Popmama.com berikut ini tentang bolehkah bayi makan rendang.
Apakah Bayi Boleh Makan Rendang?
Shahzadi Dveje, ahli diet dari Toronto, menuturkan jika bayi boleh mengonsumsi rendang. Namun Mama harus waspada dengan rasa pedasnya yang kuat.
Mama dapat memberikan rendang tanpa cabe untuk bayi. Ini untuk mencegah bayi mengalami gangguan pencernaan karena mengonsumsi makanan pedas.
Mama dapat memberikan rendang sepotong kecil terlebih dahulu dan amati reaksi bayi. Selain itu, perhatikan tekstur rendang. Jika bayi belum bisa mengunyah dengan baik, Mama dapat mencincang atau menghaluskannya. Ini untuk mencegahnya agar tidak tersedak.
Editors' Pick
Kapan si Kecil Boleh Mengonsumsi Makanan Pedas?
Di Indonesia, banyak sekali makanan yang menggunakan cabe atau lada. Bagi sebagian orang, rasanya kurang pas kalau makanan kurang atau tidak pedas. Namun kapan si Kecil boleh mengonsumsi makanan pedas, misalnya rendang pedas?
Susan Moores, seorang ahli diet St. Paul dan juru bicara American Dietetic Association, mengungkapkan bahwa tidak ada aturan yang pasti kapan anak mulai diperkenalkan dengan makanan pedas.
Ia menyarankan agar Mama dapat menunggu si Kecil berusia dua tahun sebelum memperkenalkan makanan pedas untuk si Kecil.
Pasalnya, sistem pencernaannya telah berkembang lebih sempurna sehingga mampu mengonsumsi makanan pedas.
Namun, jangan diberikan secara berlebihan untuk pertama kalinya ya, Ma. Mama dapat memperkenalkannya sedikit demi sedikit. Misalnya pertama, Mama coba menambahkan lada ke dalam makanannya, kemudian cabe.
Jika Mama mau memberikan rendang pedas, berikan sedikit saja dan amati reaksinya.
Waktu yang Tepat untuk Memberikan Rendang pada Bayi
Daging merupakan sumber protein hewani yang kaya zat besi. Meski kaya nutrisi, teksturnya tidak sehalus sayur atau buah, sehingga Mama mungkin bingung kapan bayi boleh mengonsumsi daging.
Di usia 6–12 bulan, bayi memerlukan 11 mg zat besi setiap harinya. Sebanyak 0,2 mg/hari didapatkan dari ASI.
Sisanya harus dipenuhi lewat makanan yang dikonsumsi oleh bayi. Nah, karena itu, pemberian daging dan makanan yang mengandung zat besi lainnya sangat penting untuk bayi, Ma.
Daging merah seperti daging dan hati sapi adalah sumber zat besi terbaik. Si Kecil bisa mengonsumsi daging begitu memasuki usia 6 bulan. Namun perhatikan tekstur menu MPASInya ya, Ma.
Berikut tips memperkenalkan menu daging, misalnya rendang, untuk bayi:
- Sebelum mengonsumsi daging, Mama dapat memperkenalkan serealia yang kaya zat besi. Baru setelah itu, berikan sayur, buah, dan daging yang kaya zat besi.
- Amati reaksi alergi setelah bayi mengonsumsi makanan baru ya, Ma.
- Perhatikan tekstur daging yang diberikan agar bayi tidak tersedak. Sesuaikan dengan usia dan kemampuan mengunyahnya.
Manfaat Konsumsi Rendang untuk Bayi
Mama khawatir jika daging dapat membuat bayi tersedak atau membuat pencernaannya bermasalah karena teksturnya.
Rendang kaya rempah yang baik untuk pertumbuhan bayi, Ma. Misalnya jinten sebagai salah satu bahan pembuat rendang. Konsumsi jinten dapat mendukung sistem pencernaan bayi, Ma.
Lalu ketumbar juga merupakan sumber magnesium, mangan dan zat besi untuk bayi.
Daging sapi mengandung banyak nutrisi penting untuk tubuh, termasuk zat besi, protein, kalsium, dan seng. Mengonsumsi daging sapi dapat memberikan beberapa manfaat untuk perkembangan bayi, seperti:
- Menambah berat badan,
- Sumber energi,
- Meningkatkan perkembangan otak,
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar tidak mudah sakit,
- Menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Nah, itu penjelasan tentang bolehkah bayi makan rendang. Mama dapat memperkenalkan rendang pada si Kecil namun perhatikan rasa pedas dan teksturnya. Perkenalkan dalam jumlah kecil dan amati selama beberapa hari apakah ada reaksi alergi.
Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- Resep Rendang Ayam Pedas yang Empuk dan Gurih
- Resep Rendang Daging Sapi Khas Minang yang Empuk dan Gurih
- Ini 5 Cara Memilih Daging Sapi yang Baik untuk Rendang