Cara Menyimpan Kaldu untuk MPASI agar Tahan Lama

Penyimpanan yang baik membuat kaldu lebih tahan lama, Ma

21 Februari 2025

Cara Menyimpan Kaldu MPASI agar Tahan Lama
Freepik/Atlas Company

Ketika menyiapkan MPASI untuk si Kecil, Mama mungkin suka menambahkan kaldu. Selain menambah rasa, kaldu pun kaya mineral dan vitamin yang baik untuk tumbuh kembang bayi.

Mama bisa membeli kaldu yang dijual di pasaran atau bahkan membuat kaldu sendiri di rumah.

Bila Mama membuat sendiri kaldu untuk bayi, bagaimana cara menyimpannya agar tidak mudah rusak?

Sebelum Mama membuat kaldu untuk MPASI bayi, simak dulu ulasan Popmama.com berikut ini tentang cara menyimpan kaldu untuk MPASI. Semoga bisa membantu, ya, Ma.

Editors' Pick

Menyimpan Kaldu di Lemari Es

Menyimpan Kaldu Lemari Es
YouTube/GlentinaPasaribu

Menyimpan kaldu buatan sendiri di lemari es merupakan pilihan yang sangat baik untuk digunakan dalam beberapa hari. Suhu lemari es yang lebih dingin dapat memperlambat pertumbuhan bakteri. Jadi, kaldu tetap segar untuk waktu yang lebih lama. Namun, menyimpan kaldu dengan benar penting untuk memastikan keamanan dan kualitasnya.

Untuk menyimpan kaldu di lemari es, biarkan dingin hingga mencapai suhu ruangan. Setelah dingin, pindahkan kaldu ke wadah kedap udara. Wadah kaca atau plastik bebas BPA merupakan pilihan terbaik, karena aman untuk menyimpan makanan dan tidak akan bereaksi dengan kaldu.

Saat mengisi wadah, sisakan sedikit ruang kosong agar kaldu bisa mengembang saat dingin. Aturan praktis yang baik adalah menyisakan ruang setidaknya 2 cm di bagian atas wadah. Beri label wadah dengan tanggal dan isi, lalu simpan di lemari es.

Penting untuk dicatat bahwa kaldu buatan sendiri dapat bertahan hingga seminggu di lemari es. Namun masa simpannya dapat bervariasi tergantung pada bahan yang digunakan dan cara pembuatannya. Buang kaldu segera jika Mama melihat ada yang rusak, seperti bau asam, jamur, atau rasa yang tidak enak.

Menyimpan Kaldu di Freezer

Menyimpan Kaldu Freezer
Tokopedia

Jika ingin membekukan kaldu buatan sendiri, ada beberapa cara untuk mempermudah prosesnya.

Salah satu metode yang populer adalah menggunakan cetakan es batu atau cetakan muffin untuk membagi kaldu sebelum dibekukan. Dengan cara ini, Mama dapat dengan mudah mencairkan dan menggunakan kaldu yang Mama butuhkan untuk masak tanpa mencairkan seluruh wadah.

Cukup tuangkan kaldu yang sudah dingin ke dalam cetakan muffin dan bekukan hingga padat. Setelah beku, keluarkan masing-masing bagian dan simpan dalam wadah kedap udara atau kantong plastik di dalam freezer. Metode ini sangat berguna untuk resep dengan sedikit kaldu buatan sendiri.

Metode praktis lainnya untuk membekukan kaldu buatan sendiri adalah cetakan es silikon. Cetakan ini tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk dan dirancang untuk memudahkan pembekuan dan pencairan. Tuang kaldu yang sudah dingin ke dalam cetakan, tutup, dan masukkan ke dalam freezer.

Setelah beku, Mama dapat dengan mudah mengeluarkan masing-masing bagian dengan mengeluarkannya dari cetakan. Metode ini sangat cocok untuk membuat kubus kaldu buatan sendiri yang dapat ditambahkan ke sup, semur, dan saus.

Pertimbangkan untuk membekukan kaldu dalam kantong pembeku dengan ruang pembeku terbatas. Letakkan kantong secara mendatar di dalam pembeku, dan setelah beku, kantong dapat ditumpuk satu di atas yang lain untuk menghemat ruang. Saat waktunya mencairkan kaldu, letakkan kantong dalam mangkuk berisi air dingin atau biarkan mencair di lemari es (dalam mangkuk) semalaman.

Kaldu buatan sendiri bisa bertahan hingga 4-6 bulan untuk yang disimpan pada plastik ziploc dan toples kaca. 

Jangan Lupa Diberi Tanggal

Jangan Lupa Diberi Tanggal
Pexels/Anete Lusina

Saat menyimpan kaldu buatan sendiri, jangan lupa untuk menambahkan informasi tanggal pembuatan ya, Ma.

Pastikan untuk mencatat tanggalnya dan menempelkannya pada wadah. Hal ini bertujuan agar Mama dapat mengetahui kira-kira sampai kapan kaldu yang disimpan dapat awet dan aman untuk dikonsumsi. 

Jadi sekarang Mama sudah mengetahui cara menyimpan kaldu untuk MPASI. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Ma.

Baca juga:

Topic:

The Latest