4 Langkah Merawat Memar dan Benjol Pada Kepala Bayi Setelah Jatuh
Bayi pasti sering terjatuh selama belajar berjalan. Bagaimana kalau kepalanya menjadi benjol nih?
2 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi terjatuh adalah hal yang biasa. Namun setiap kali bayi jatuh terguling - dari sofa, tempat tidur, kursi tinggi, boks, atau meja- Mama harus melakukan pemeriksaan menyeluruh. Tujuannya untuk mengetahui cedera, terutama jika bagian kepala atau punggung yang terbentur.
Mama harus memastikan bahwa bayi tidak memiliki luka serius, gegar otak, atau kerusakan internal lain. Jatuh bisa menjadi hal yang serius, tetapi tulang bayi dan balita masih lunak, sehingga tidak mudah patah seperti pada anak yang lebih tua.
Jika bayi terlihat baik-baik saja dan tampak normal, kemungkinan jatuhnya tidak menyebabkan cedera serius. Bersyukurlah, tetapi tetap awasi. Terus perhatikan dengan cermat selama 24 jam ke depan, terutama jika bayi terbentur di bagian kepala.
Apa saja yang harus dilakukan oleh Mama jika bayi jatuh? Popmama.com mengulasnya untuk Mama.
Editors' Pick
4 Langkah Merawat Benjolan di Kepala Bayi
"Telur angsa" di kepala adalah hal biasa, terutama pada bayi yang baru belajar berjalan. Meskipun benjolan di kepala terlihat menakutkan, itu tidak berarti bahwa bayi terluka parah.
Ketika pembengkakan terjadi di kepala, sebagian besar menonjol ke luar karena tengkorak bayi hanya di bawah kulit. Ini langkah untuk mengatasi benjol itu:
- Untuk membantu benjolan mengempes, bungkus es dengan handuk tipis dan kompres benjolan itu selama dua hingga lima menit.
- Susui bayi atau bacakan buku kesayangannya selama proses pengompresan ini untuk mengalihkan perhatiannya dari rasa tidak nyaman.
- Jika Mama merasa bayi terganggu oleh benjolan itu, konsultasikan dengan dokter apakah Mama bisa memberikan acetaminophen atau ibuprofen dengan dosis yang sesuai. Obat itu bisa meredakan rasa sakit si Kecil.
- Ketika bayi terjatuh, cobalah untuk tidak bereaksi berlebihan. Langsung bergegas ke sisinya setiap kali ia tersandung akan membuat bayi tidak percaya diri. Jika bayi kesal, buat bayi tenang dan dorong dia untuk bangkit kembali.
Benjolan kecil dan memar adalah bagian tak terhindarkan dari pengembangan keterampilan motorik dan kemandirian. Selama bayi berada di bawah pengawasan orang dewasa dan area bermainnya bebas dari tangga, tepi yang tajam, dan bahaya lainnya, kebanyakan jatuh tidak akan menyebabkan cedera serius.
Namun, jatuh adalah penyebab nomor satu dari cedera yang tidak disengaja pada anak-anak, dan 1 dari 3 kecelakaan ini dapat dicegah.
7 Cara Mencegah Cedera
Terjatuh adalah hal yang umum. Namun Mama bisa meminimalisir kemungkinan terjadinya cedera. Beberapa hal bisa dilakukan oleh Mama:
- Gunakan karpet dan keset yang memiliki karet anti slip.
- Jauhkan bayi dari serambi dan teras yang ditinggikan. Pasang pagar pengaman di bagian atas dan bawah tangga.
- Jauhkan kursi dan perabot lainnya dari jendela .
- Turunkan kasur bayi segera setelah ia mulai berdiri di tempat tidurnya.
- Saat Mama berada di mal, pastikan Mama selalu mengawasi bayi yang sudah mulai belajar berjalan.
- Awasi bayi setiap saat jika dia mulai memanjat kursi atau sofa sehingga Mama dapat cepat bertindak ketika terjadi hal yang tidak diinginkan.
- Hindari penggunaan taplak meja, untuk mencegah bayi menariknya untuk dijadikan pegangan berdiri.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera ke dokter jika terjadi hal-hal berikut:
- Kehilangan kesadaran dan tidak bernapas,
- Berdarah dan tidak bisa dihentikan,
- Kejang,
- Jika bayi bernapas tetapi tidak responsif,
- Patah tulang termasuk kelainan bentuk, seperti pergelangan tangan yang tertekuk tidak normal, atau lengan serta kaki yang tampak tidak sejajar,
- Kemungkinan fraktur tengkorak. Daerah lunak dan bengkak di kulit kepala, terutama di sisi kepala (di atas atau di belakang telinga); darah tampak di bagian putih matanya; atau cairan merah muda atau darah mengalir dari hidung atau telinganya,
- Gegar otak, seperti muntah terus-menerus atau rasa kantuk yang berlebihan. Bergantung pada usia bayi, cari perubahan dalam cara dia merangkak atau berjalan; kebingungan; atau masalah dengan kemampuan bicara, penglihatan, atau motorik,
- Kemungkinan cedera otak, seperti perubahan ukuran pupil dan gerakan mata yang tidak biasa,
- Menangis atau menjerit dalam waktu lama, yang dapat mengindikasikan kemungkinan cedera internal seperti pendarahan perut.
Pastikan anak selalu dalam keadaan aman ya, Ma. memang tidak mudah untuk mengawasi terus-menerus tapi harus dilakukan untuk kebaikan bayi.
Baca juga:
- Ma, Ini 4 Hal Penting yang Harus Diketahui Saat Bayi Belajar Berjalan
- Ini Dia 3 Tahapan Bayi Belajar Duduk. Dampingi Mereka, Ma!
- 6 Tips Menciptakan Rumah yang Aman Bagi Bayi Belajar Merangkak