Bayi sering menangis dan itu menyebabkan matanya berair. Dan pada beberapa bayi, mata terlihat berair bahkan ketika mereka tidak menangis. Ini membuat Mama khawatir dan bertanya-tanya.
Mata berair (epiphora) disebabkan oleh adanya air mata berlebih di mata. Mata berair pada bayi tidak perlu dikhawatirkan. Bisa jadi karena beberapa alasan, sebagian besar tidak berbahaya dan beberapa karena kondisi medis yang mendasarinya.
Berikut ini adalah alasan utama mengapa bayi bisa memiliki mata berair.
1. Saluran air mata yang tersumbat
Youtube/CanadaQBank
Air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis atau kelenjar air mata yang terletak di atas mata. Setelah air mata mengalir melalui permukaan mata, mereka memasuki dua lubang kecil di sudut dalam mata. Setiap lubang mengarah ke saluran. Kedua saluran memasuki tabung yang lebih besar, yang merupakan saluran air mata. Saluran air mata bertanggung jawab untuk mengalirkan air mata berlebih dari mata ke dalam rongga hidung.
Penyumbatan pada saluran air mata dapat mencegah air mata mengalir ke rongga hidung. Sehingga ini yang menyebabkan mata berair. Menurut American Academy of Ophthalmology, saluran air mata pada sekitar 20 persen bayi baru lahir tersumbat saat lahir. Tetapi kondisinya membaik Ketika bayi berusia 4-6 bulan.
Penyumbatan saluran air mata juga dapat disebabkan oleh infeksi mata, kelainan kraniofasial, dan cedera pada wajah.
2. Infeksi mata
Youtube/paulthomasmd
Salah satu tanda pertama mata yang terinfeksi adalah sekresi air mata yang berlebihan. Beberapa infeksi mata dapat menyebabkan mata berair pada bayi. Salah infeksi yang paling umum adalah konjungtivitis atau mata merah. Infeksi dapat menyebabkan mata berair. Gejala lainnya adalah mata kemerahan dan iritasi.
Infeksi lain yang dapat menyebabkan mata berair pada bayi adalah tembel atau bintitan. Tembel terjadi karena infeksi kelenjar minyak atau keringat di kelopak mata dan menyebabkan benjolan merah yang menyakitkan di kelopak mata.
Editors' Pick
3. Alergi
Youtube/paulthomasmd
Jika bayi memiliki alergi maka salah satu gejalanya adalah mata yang berair. Alergi bisa disebabkan oleh berbagai hal misalnya bulu, debu, serbuk sari, atau hewan peliharaan.
Mata berair yang dipicu oleh alergi cenderung lebih mudah diketahui karena adanya gejala lain seperti gatal-gatal pada kulit dan pembengkakan wajah.
4. Infeksi hidung dan saluran pernapasan atas
Pixabay/Myriams Fotos
Mata berair bersama dengan pilek adalah gejala infeksi saluran pernapasan atas seperti pilek.
Infeksi lain yang mempengaruhi sistem pernapasan bagian atas, terutama rongga hidung, juga dapat menyebabkan mata berair pada bayi.
5. Anomali hidung, cedera, dan benda asing
Freepik
Kondisi seperti polip hidung dan tumor di sekitar saluran air mata juga menyebabkan mata berair. Cedera pada wajah, terutama pada tulang di sekitar mata dan hidung, dapat merusak jaringan. Mata mungkin menjadi berkaca-kaca sebagai akibatnya. Kehadiran benda asing dapat menyebabkan mata bayi menjadi berair juga.
Selain itu juga, mata bayi bisa berair karena alasan sederhana seperti keberadaan bulu mata di mata.
Kapan si Kecil Harus ke Dokter Mata?
pixnio.com
Temui dokter jika gejala-gejala berikut menyertai mata berair:
Kemerahan dan radang jaringan mata,
muncul nanah atau cairan kuning dari mata,
mata lengket,
pembengkakan kelopak mata,
pembengkakan pada hidung, tenggorokan, atau bagian dari wajah,
iritasi dan bayi menjadi lebih rewel serta tidak mau makan.
Dokter akan mendiagnosis penyebab yang mendasari melalui pemeriksaan mata dan beberapa tes jika diperlukan.
Tips untuk Mencegah Mata Berair pada Bayi
pixabay.com/Cheryl Holt
Mama dapat mencegah mata berair dengan melakukan beberapa hal seperti:
Mengutamakan kebersihan tangan dan mainan bayi. Siapa pun yang terkena flu harus menghindari kontak dengan bayi.
Tetap waspada terhadap saluran air mata yang tersumbat. Bayi dapat dilahirkan dengan saluran air mata yang tersumbat. Jika Mama melihat bayi Anda dengan mata berair sepanjang waktu selama berhari-hari atau berminggu-minggu, maka ada baiknya memeriksakan mereka untuk saluran air mata yang tersumbat. Sebagian besar kasus saluran air mata tersumbat hilang dalam waktu enam bulan. Tetapi jika bayi mengalami masalah ini selama lebih dari 6 bulan dan tanpa alasan yang jelas, maka ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter.
Kelola alergi jika mengetahui bahwa bayi memiliki alergi, maka hindari makanan dan kondisi yang memicu alergi.
Mencegah terjadinya cedera pada bayi.
Pada beberapa kasus, mata berair pada bayi tidak perlu dikhawatirkan. Namun, segera ambil tindakan jika terlihat parah ya, Ma.