Selain mengasyikkan, mainan bayi ternyata bisa jadi sarana untuk mendorong perkembangan bayi, Ma. Mulai dari perkembangan motorik halus, motorik kasar, hingga otak. Ada banyak macam mainan bayi bisa Mama berikan untuk si Kecil. Salah satunya adalah puzzle.
Puzzle adalah salah satu jenis permainan yang dimainkan dengan cara menyusun potongan-potongan gambar atau simbol menjadi satu yang utuh. Mungkin ini kelihatan terlalu sulit untuk bayi. Tapi tahukah Mama, mainan ini ternyata sangat bermanfaat untuk bayi dan Mama bisa memberikannya sejak dini.
Kapan bayi bisa mulai bermain puzzle dan apa saja manfaatnya? Penjelasannya bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Mengapa Puzzle Penting untuk Bayi?
tokopedia.com
Puzzle bisa menjadi hiburan yang sangat bermanfaat bagi bayi. Mainan ini dapat menantang bayi untuk menggunakan otaknya. Dan dengan demikian, bayi yang bermain puzzle mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
Tidak hanya itu, mereka membangun koordinasi tangan-mata dan keterampilan motorik halus saat menyusun potongan puzzle.
Editors' Pick
Kapan Mama Bisa Memperkenalkan Puzzle untuk Bayi?
Freepik/Wirestock
Perkenalkan bayi dengan kegembiraan memecahkan puzzle saat mereka berusia sekitar 6-9 bulan atau ketika sudah bisa duduk.
Bayi, pada usia ini, akan menganggap puzzle kenop sangat mengasyikkan. Mama bisa memberikan puzzle jenis kenop dulu karena bayi belum bisa mengontrol gerakan jarinya.
Manfaat Bermain Puzzle Bagi Bayi
Tokopedia.com
Selain menyenangkan, puzzle ternyata dapat memberikan beberapa manfaat, seperti:
1. Meningkatkan rasa percaya diri
Ketika bayi memasang potongan terakhir puzzle, ini menjadi prestasi yang luar biasa baginya. Saat itu, Mama bisa memberikan pelukan dan pujian ya. Beri tahu si Kecil kalau ia berhasil. Nah, ini dapat mengembangkan rasa percaya diri si Kecil, Ma. Bayi belajar bahwa ia bisa menyelesaikan tugas.
2. Konsentrasi
Bayi berusia 6 hingga 12 bulan dapat berkonsentrasi pada apa saja selama sekitar 1 menit. Ketika bayi asyik mencari cara untuk menyesuaikan bagian yang tepat di tempat yang tepat, kemampuan mereka untuk fokus juga meningkat.
3. Belajar mengenal emosi dan kegigihan
Puzzle itu menantang, Ma. Saat mencoba menyelesaikan puzzle, bayi melewati aliran emosi – kemarahan, frustrasi, perasaan ingin berhenti. Di sisi lain, bayi juga ingin menyelesaikan permainannya. Dengan cara ini, bayi membangun sikap gigih untuk terus maju, apa pun kesulitannya.
4. Keterampilan motorik halus dan koordinasi tangan dan mata
Bayi mencari potongan puzzle yang tepat dengan mata mereka. Ketika menemukan puzzle, ia menggunakan tangannya untuk mengambil puzzle itu kemudian memasangkannya di tempat yang tepat. Koordinasi tangan dan mata bayi pun terbentuk. Selain itu, otot-otot kecil mulai terbentuk di tangan dan jari untuk menggenggam sesuatu dengan benar.
5. Pemecahan masalah
Bayi belajar untuk memecahkan masalah. Bayi memiliki masalah tepat di depannya dalam bentuk puzzle yang menantang. Mereka mulai membuat strategi dan menggunakan kreativitas. Bayi bahkan mungkin menemukan bahwa puzzle itu dapat diselesaikan dengan berbagai cara.
Mama harus sedikit campur tangan saat bayi berpikir. Tunjukkan pada bayi bagaimana hal itu dilakukan di awal. Selanjutnya, amati bagaimana bayi bermain. Namun, terkadang bayi membutuhkan bantuan Mama jika puzzle tersebut masih baru atau terlalu sulit.
Cara Memperkenalkan Puzzle pada Bayi
Pexels/Ivan Samkov
Pasangkan semua bagian dan tunjukkan pada bayi bagaimana semua bagian itu bersama-sama membuat gambarnya lengkap. Lalu, ambil satu puzzle dan beri tahu bayi untuk meletakkannya lagi. Bayi akan mengerti cara kerjanya.
Ulangi. Sekarang ambil dua bagian puzzle yang sudah dipasang, kemudian minta bayi untuk memasangkannya lagi ke tempat semula.
Mainan dapat mendukung tumbuh kembang bayi, Ma. Puzzle mungkin terlihat sulit di awal, namun ini merupakan mainan yang baik untuk perkembangan otak dan motoriknya.
Sekarang Mama sudah mengetahui tentang kapan bayi bisa mulai bermain puzzle dan apa saja manfaatnya. Yuk, mainkan bersama si Kecil, Ma.