5 Kebiasaan Makan Sehat Bayi yang Dapat Mama Tiru
Ternyata, bayi mungil Mama menunjukkan kebiasaan makan sehat yang layak ditiru, Ma
4 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap Mama pasti akan selalu memikirkan asupan makanan untuk bayinya. Pola makan sehat bahkan sudah diterapkan sejak bayi pertama kali mengenal makanan pendamping ASI atau MPASI.
Terlalu sibuk memikirkan pola makan bayi, seringkali membuat Mama lupa untuk memerhatikan pola makannya sendiri. Padahal pola makan mama setiap hari juga sangat penting, agar Mama bisa mengurus bayi dengan tubuh yang sehat dan fit.
Tanpa Mama sadari, sebenarnya banyak kebiasaan makan bayi yang dapat Mama tiru.
Berikut Popmama.com akan mengulas lima kebiasaan makan sehat bayi yang dapat Mama tiru setiap hari.
1. Ketika lapar, itu adalah waktunya makan
Sejak awal, Mama belajar membaca isyarat lapar bayi seperti menggigit bibir, mengisap jari, atau menangis.
Bayi tidak dilahirkan dengan naluri makan karena emosi seperti rasa bosan, sedih, atau cemas. Mereka hanya akan merasa lapar karena butuh asupan kalori, yang dapat berubah tergantung pada seberapa aktif atau seberapa besar lonjakan pertumbuhan yang sedang mereka alami.
Orang dewasa memang tidak mengalami lonjakan pertumbuhan. Tetapi, orang dewasa seringkali makan akibat lapar emosi atau makan di saat mengalami lonjakan emosi, seperti marah, sedih, atau galau.
Jadi, ambil pelajaran dari bayi dan amati ketika Mama mendapatkan isyarat lapar. Apakah Mama benar-benar lapar atau hanya ingin makan karena bosan atau stres? Jawaban atas pertanyaan itu dapat membuat perbedaan besar pola makan mama sehari-hari.
Editors' Pick
2. Mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang
Ketika Mama merencakan makanan pertama bayi, yang muncul pertama kali di pikiran Mama pasti bukan pizza, biskuit, atau mungkin coklat.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa makanan yang ideal untuk bayi adalah makanan bergizi seimbang, yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
Mama sebaiknya mengikuti pola makan tersebut. Konsumsilah makanan bergizi seimbang dan pilihlah makanan utuh, yang tidak diproses, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan ini menghasilkan nutrisi yang lebih baik dibandingkan dengan makanan olahan.
Selain itu hindari juga makanan yang mengandung banyak gula, pengawet, pemanis buatan, dan garam.
3. Cobalah makanan baru
Ketika bayi pertama kali mulai mengeksplorasi makanan padat, reaksi mereka terhadap makanan baru sangat menarik untuk diamati. Rasa dan tekstur baru bertemu dengan kegembiraan, keingintahuan, bahkan kekonyolan.
Di awal masa MPASI, bayi biasanya terbuka untuk mencoba banyak makanan yang berbeda. Bereksperimen dengan rasa dan tekstur baru membuat mereka mendapatkan zat gizi yang bervariasi.
Diet yang bervariasi juga bisa Mama tiru. Cobalah beberapa makanan sehat baru yang belum pernah Mama coba sebelumnya.
Memilih berbagai makanan baru dapat membuat waktu makan menjadi lebih menyenangkan sehingga Mama tidak terjebak dalam kebiasaan.
4. Nikmati setiap gigitan
Mama mungkin mengalami ini, bayi mengonsumi potongan wortel sebagai cemilan selama 45 menit dan benar-benar menikmatinya.
Ia mengambil wortel satu demi satu, memeriksa, menyentuh, dan merasakan aromanya. Mereka selalu fokus dan menikmati semua makanannya.
Bayi membutuhkan waktu, sebagian karena mereka masih belajar cara makan, tetapi sebagian besar karena mereka belum belajar untuk makan dengan terburu-buru.
Secara naluriah bayi mengetahui bahwa makan secara perlahan itu baik. Makan dengan perlahan akan membuat prose makan menjadi lebih menyenangkan. Prinsip ini juga berlaku untuk orang dewasa.
Penelitian telah menunjukkan bahwa makan perlahan akan membantu Mama makan lebih sedikit karena memberi waktu pada otak untuk memproses isyarat kenyang dari perut.
Mengunyah makanan secara perlahan dapat meningkatkan enzim pencernaan di mulut, sehingga membantu sistem pencernaan untuk memproses makanan dengan lebih mudah.
Ketika Mama menikmati makanan, tidak melakukan apa pun selain menikmati rasa, tekstur, dan aromanya, Mama akan mendapatkan pengalaman makan yang lebih menyenangkan dan mengenyangkan.
5. Ketika kenyang, itu adalah saatnya untuk berhenti makan
Percaya atau tidak, ada sesuatu yang bisa dipelajari bayi memalingkan wajah, mulut terkatup, dan melemparkan kentang yang menandakan akhir waktu makan bayi.
Ini hal yang luar biasa. Bayi tahu kapan mereka telah merasa kenyang, dan kemudian mereka berhenti makan.
Kebanyakan orang dewasa, telah kehilangan naluri alami ini. Kita terlalu sering lalai dan mengabaikan rasa kenyang. Seringkali, kita baru mengakhiri sesi makan saat piring bersih atau sebuah acara televisi yang kita tonton telah berakhir.
Mereka yang belajar untuk berhenti makan saat sudah merasa kenyang, akan lebih mudah untuk mengontrol berat badan.
Jadi cobalah menyadari rasa kenyang dan jangan paksakan diri untuk menghabiskan makanan meski sudah merasa kenyang.
Jadi yuk, kita tiru kebiasaan atau pola makan sehat bayi sehari-hari.
Baca juga:
- 10 Makanan yang Ampuh untuk Menambah Berat Badan Bayi
- Ini 7 Makanan Sumber Protein yang Baik untuk Bayi
- Bayi Menolak Disuapi dengan Sendok, Normalkah?