4 Hal yang Harus Diwaspadai jika Bayi Berkeringat saat Tidur
Bayi berkeringat saat tidur adalah normal. Tapi ada beberapa hal yang harus diwaspadai
26 September 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat malam menjelang tidur, Mama sudah membersihkan tubuh bayi, memakaikan baju tidur yang nyaman, dan tidak lupa mengatur suhu ruangan agar ia tidak kepanasan. Bayi kesayangan pun sudah siap untuk tidur.
Namun, tidak lama kemudian Mama menemukan si kecil sudah bercucuran keringat. Banyak Mama, terutama yang baru memiliki anak pertama, akan merasa bingung dengan kondisi bayi tersebut.
Sekarang Mama nggak perlu khawatir lagi. Simak ulasan Popmama.com berikut ini mengenai penyebab bayi berkeringat saat tidur.
Editors' Pick
1. Penyebab bayi berkeringat saat tidur
Ada beberapa hal yang menyebabkan bayi berkeringat saat tidur, di antaranya:
- Sistem saraf yang belum sempurna
Salah satu fungsi sistem saraf adalah mengendalikan suhu tubuh. Namun, sistem saraf bayi yang baru lahir belum sepenuhnya berkembang.
Akibatnya, sistem saraf tidak dapat mengatur suhu tubuh bayi yang baru lahir seperti pada orang dewasa. Hal inilah yang menyebabkan bayi berkeringat saat tidur.
- Bayi berkeringat saat tidur nyenyak
Biasanya orang yang tidur sangat nyenyak cenderung akan mengeluarkan keringat lebih banyak, bahkan sampai basah kuyup. Bayi menghabiskan banyak waktu dalam siklus tidur nyenyak.
Karena bayi banyak menghabiskan waktu untuk tidur nyenyak, dia akan lebih banyak berkeringat saat malam dibandingan anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa.
- Lokasi kelenjar keringat
Sebagai orang dewasa, kelenjar keringat kita tidak terbatas pada satu bagian dari tubuh kita. Tetapi bayi berbeda, kelenjar keringat yang paling aktif terletak di area kepala mereka. Ini menyebabkan mereka mengeluarkan keringat berlebih, terutama di malam hari ketika mereka tidak banyak mengubah posisi kepala.
- Terlalu hangat
Ya, alasannya sesederhana itu. Sebagian besar orang akan berkeringat saat merasa kepanasan. Demikian juga, yang terjadi saat bayi berkeringat ketika tidur adalah karena ruangannya terlalu hangat atau baju tidurnya terlalu tebal.
Sebagai orangtua, wajar kalau Mama khawatir bayi merasa kedinginan saat tidur sehingga memakaikan pakaian tebal, kaos kaki, dan selimut. Namun, tetap u tamakan kenyamanan bayi ya, Ma.
2. Kapan Mama perlu khawatir?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bayi yang berkeringat saat tidur adalah normal dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Tetapi berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang ditandai dengan keringat berlebih.
- Penyakit Jantung Bawaan
Apabila bayi Mama berkeringat saat melakukan kegiatan lain seperti menyusu, sebaiknya Mama segera berkonsultasi dengan dokter anak. Hal ini bisa jadi merupakan gejala penyakit jantung bawaan.
Penyakit jantung bawaan diakibatkan tumbuh kembang jantung yang tidak sempurna saat bayi masih dalam kandungan. Bayi dengan kondisi ini lebih banyak berkeringat daripada bayi lain karena jantung mereka harus bekerja lebih keras untuk memompa darah secara efisien.
- Hyperhidrosis
Ketika di ruangan dengan suhu udara yang dingin dan bayi masih berkeringat deras, itu bisa disebabkan oleh kondisi yang dikenal sebagai hyperhidrosis.
Hyperhidrosis adalah ketika bayi berkeringat melebihi apa yang dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh normal. Orang-orang dengan telapak tangan dan kaki berkeringat juga memiliki kondisi ini.
Ini tidak perlu dikhawatirkan. Seiring dengan bertambahnya usia anak, Mama bisa mengajarinya mengakali kelebihan keringat ini dengan menggunakan deodorant.
- Sleep Apnea
Lebih sering terjadi pada bayi prematur, sleep apnea adalah alasan lain mengapa bayi berkeringat saat tidur. Biasanya disertai dengan gejala napas yang tiba-tiba berhenti setidaknya selama 20 detik dan itu menyebabkan tubuh bayi bekerja sangat keras untuk bernapas.
Gejala lainnya adalah warna kulit yang kebiruan.
- Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)
SIDS adalah diagnosis yang diberikan ketika seorang anak berusia di bawah satu tahun meninggal mendadak dengan penyebab pasti tidak dapat ditemukan.
SIDS dapat menimbulkan kondisi tubuh bayi mengalami overheating yakni panas berlebihan. Sehingga membuat bayi akan jatuh ke dalam tidurnya yang paling dalam dan sulit dibangunkan atau memiliki kemungkinan tidak dapat dibangunkan kembali.
3. Tips agar bayi tidak kegerahan saat tidur
Menurut laman IDAI, tidur merupakan hal yang penting bagi bayi karena berpengaruh kepada perkembangan fisik dan emosinya. Karena alasan itu, penting bagi Mama untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi bayi saat tidur. Ini tipsnya agar bayi tidak kegerahan saat tidur:
- Buat suhu ruangan nyaman, tidak terlalu panas atau dingin.
- Hindari baju tidur yang tebal. Gunakan baju tipis agar mampu menyerap keringat dan kulit bayi bisa bernapas.
- Pastikan bayi terhidrasi dengan cara menyusuinya sebelum tidur. Hal ini mencegah bayi bangun tengah malam karena kehausan akibat cairan tubuhnya berkurang karena dehidrasi.
Bayi berkeringat saat tidur adalah normal namun apabila bayi berkeringat berlebihan, Mama tidak boleh mengabaikan masalah itu. Segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Semoga bermanfaat ya, Ma!
Baca juga:
- Ini 6 Gaya Merangkak Bayi, Si Kecil Melakukan Gaya yang Mana?
- Benar Nggak Sih Pemberian Suplemen Dapat Cegah Corona? Ini Kata Dokter
- Bayi Menolak Disuapi dengan Sendok, Normalkah?