Manis dan Segar, Bolehkah Bayi Minum Sirup?
Sirup sering dijadikan hidangan saat Lebaran, apakah aman jika diminum oleh bayi?
8 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjelang Lebaran, Mama mulai menyiapkan kue-kue kering, panganan, dan minuman untuk menyambut Hari Raya.
Sirup dingin dapat memuaskan dahaga terutama ketika hawa terasa panas. Namun perlu diperhatikan jika sirup mengandung banyak gula. Asupan gula yang terlalu banyak dapat meningkatkan beragam risiko kesehatan. Salah satunya adalah diabetes.
Sirup juga biasanya disukai oleh anak kecil, namun apakah aman jika diminum oleh bayi?
Untuk tahu jawabannya, Mama wajib simak ulasan Popmama.com berikut ini tentang bolehkah bayi minum sirup.
Bolehkah Bayi Minum Sirup?
Pengenalan beragam rasa pada bayi dapat dilakukan sejak dini. Sebagian bayi dan anak kecil menyukai rasa manis. Terkadang bayi melakukan aksi gerakan tutup mulut karena makanannya terasa hambar.
Sirup bisa menjadi salah satu minuman kesukaan bayi karena rasanya yang manis. Tetapi apakah bayi boleh minum sirup?
Sirup mengandung kadar gula dan kalori tinggi. Sehingga jika diminum berlebihan dapat meningkatkan berat badan dan pada akhirnya menyebabkan obesitas.
Asupan gula terlalu banyak juga dapat merusak gigi yang baru tumbuh pada si Kecil, Ma.
Ahli gizi menyarankan agar bayi dan anak kecil untuk menghindari minuman yang mengandung fructose corn syrup. Pasalnya zat tersebut dapat menurunkan sensitivitas insulin.
Jadi, sebaiknya sirup tidak diberikan kepada bayi terutama yang masih berusia di bawah satu tahun, ya, Ma.
Editors' Pick
Dampak Gula Berlebihan pada Bayi
Asupan gula berlebihan dapat berdampak negatif bagi bayi, seperti:
Asupan gula terlalu banyak memicu kerusakan gigi. Minum sirup yang mengandung kadar gula tinggi dapat memicu kerusakan gigi saat gigi pertama muncul. Gula berlebihan juga menyebabkan peningkatan populasi bakteri dalam mulut. Akhirnya, gigi-gigi yang tumbuh selanjutnya juga bisa mengalami kerusakan.
Meningkatkan risiko obesitas. Gula yang terlalu banyak menyebabkan kalori menumpuk di dalam tubuh. Nah, jika terlalu banyak pada akhirnya dapat menyebabkan obesitas.
Si Kecil menolak MPASI dan ASI. Karena rasanya manis, si Kecil lebih memilih sirup dan makanan lain yang mengandung gula. Ini dapat merugikan kesehatan dan pertumbuhannya. Padahal saat ini bayi membutuhkan asupan nutrisi lewat MPASi dan ASI.
Membangun kebiasaan makan yang buruk. Penambahan gula pada makanan dan minuman membuat bayi lebih memilih rasa manis dari gula. Ini menyebabkan bayi menolak beragam makanan dan minuman sehat yang tidak menggunakan gula.
Menyebabkan kelesuan. Tingginya kadar gula dalam darah akibat konsumsi gula berlebihan dapat memicu peningkatan produksi hormon insulin. Terlalu banyak insulin dalam tubuh dapat memicu penurunan kadar gula darah secara tiba-tiba. Bila ini terjadi, bayi bisa lemas dan lesu.
Meningkatkan risiko diabetes.