Mengapa Bayi Suka Membenturkan Kepala? Simak Penyebabnya di Sini
Meski normal, Mama harus mewaspadai beberapa gejala lain yang menyertainya
7 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, setiap mama akan selalu memastikan keamanan si Kecil. Salah satunya dengan menyediakan mainan yang aman dan mengurangi risiko kecelakaan di rumah.
Namun, meski semua tindakan pencegahan sudah dilakukan, terkadang ada beberapa hal yang tidak dapat dihindari. Misalnya bayi mulai mengembangkan kebiasaan membenturkan kepala ke tembok atau mainan.
Meski ini membuat Mama khawatir, cobalah untuk tidak terlalu panik. Ini merupakan perilaku normal, meski ada beberapa hal yang perlu diwaspadai.
Untuk membantu Mama mengatasinya, Popmama.com mengulas penyebab bayi suka membenturkan kepala dan cara mengatasinya. Yuk, simak ulasan berikut ini, Ma!
Apakah Perilaku Membenturkan Kepala Normal?
Meski terlihat aneh, membenturkan kepala pada bayi dan balita sebenarnya adalah perilaku yang normal. Beberapa bayi melakukan ini menjelang waktu tidur, ini merupakan teknik menenangkan diri.
Namun, meski menjadi kebiasaan umum, Mama mungkin akan khawatir atau cemas jika bayi terluka. Ini mungkin membuat Mama bertanya-tanya bagaimana jika kebiasaan ini menyebabkan kerusakan otak. Atau apakah bayi sedang marah?
Membenturkan kepala dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Beberapa bayi hanya membenturkan kepala saat berbaring telungkup di tempat tidur, lalu berulang kali membenturkan kepala ke bantal atau kasur.
Namun, di lain waktu, bayi membenturkan kepala saat dalam posisi tegak. Dalam kasus ini, mereka mungkin membenturkan kepala ke dinding, pagar tempat tidur, atau bagian belakang kursi.
Beberapa bayi mengayunkan tubuhnya sambil membenturkan kepala dan yang lainnya mengerang atau mengeluarkan suara lain.
Namun, hal penting yang perlu diketahui adalah bahwa perilaku ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan, terutama jika hanya terjadi saat menjelang tidur.
Kebiasaan ini dimulai sekitar bayi berusia enam hingga sembilan bulan dan berlangsung selama 15 menit atau lebih lama.
Editors' Pick
Penyebab Bayi Membenturkan Kepala
Memahami mengapa bayi membenturkan kepalanya dapat membantu menghilangkan rasa khawatir. Berikut beberapa penyebab umum:
1. Gangguan gerakan ritmik yang berkaitan dengan tidur
Menariknya, kebiasaan ini sering terjadi tepat sebelum bayi tertidur. Ini mungkin terlihat menyakitkan, tetapi kenyataannya, membenturkan kepala adalah cara beberapa bayi menenangkan diri.
Ini mirip dengan cara sebagian bayi mengayunkan kaki saat tidur atau diayun untuk tidur. Sederhananya, membenturkan kepala adalah bentuk kenyamanan diri, yang paling sering mengarah pada tidur. Dan untuk alasan ini, tidak jarang beberapa bayi melakukannya untuk kembali tertidur setelah bangun di tengah malam.
Tentu saja, suara benturan yang tiba-tiba di malam hari mungkin akan mengejutkan Mama. Tapi tahan keinginan untuk segera menggendong si Kecil. Selama tidak ada risiko cedera, biarkan si Kecil kembali tidur. Ini hanya akan berlangsung beberapa menit sampai ia kembali tidur.
2. Penyimpangan dan gangguan perkembangan
Kadang-kadang, membenturkan kepala adalah tanda dari kondisi perkembangan seperti autisme atau mungkin menunjukkan masalah psikologis dan neurologis.
Untuk membedakan gangguan gerakan ritmis dari masalah perkembangan, amati kapan terjadi dan frekuensinya.
Sebagai pedoman umum, jika bayi sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda perkembangan, psikologis, atau kondisi neurologis dan benturan hanya terjadi sebelum tidur, kemungkinan besar itu adalah gangguan gerakan ritme yang sangat khas.
Di sisi lain, jika gejala lain menyertai benturan kepala, seperti keterlambatan bicara, ledakan emosi, atau interaksi sosial yang buruk, mungkin ada masalah lain. Temui dokter agar dilakukan pengamatan lebih lanjut.