Ini 6 Alasan di Balik Rontoknya Rambut Bayi
Duh, kenapa ya rontok terus?
7 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama mungkin heran kok bayi mengalami kerontokan rambut seperti layaknya orang dewasa. Apakah ini normal atau gejala suatu penyakit?
Yuk simak ulasan berikut
Editors' Pick
1. Normalkah?
Kerontokan pada rambut bayi adalah hal normal. Ini biasanya terjadi sampai bayi berumur 6 bulan. Namun Mama tidak perlu khawatir, ini tanda bahwa rambut bayi memasuki siklus pertumbuhan baru.
Setelah mengalami siklus kerontokan, selanjutnya rambut akan memasuki siklus pertumbuhannya kembali. Rambut yang baru mungkin akan berbeda dengan rambut sebelumnya, biasanya menjadi lebih gelap dan kasar. Namun dalam beberapa kasus, kerontokan ini disebabkan oleh kondisi medis.
Jika sudah melewati umur 6 bulan dan rambutnya masih rontok, Mama harus waspada. Ada beberapa hal yang menjadi alasan rambut bayi rontok.
2. Penyebab kerontokan
Jika sampai lebih dari 6 bulan masih rontok, mungkin ini penyebabnya:
- Infeksi jamur
Penyebab paling umum dari kerontokan rambut pada bayi adalah infeksi jamur yang dikenal sebagai tinea capitis atau kerak. Carilah bintik-bintik botak yang tampak merah dan bersisik atau berkerak. Kadang-kadang rambut putus di permukaan dan bercak ditutupi dengan titik-titik hitam.
Perawatan biasanya memakan waktu sekitar 8 minggu dan terdiri dari obat oral dan sampo anti-jamur.
- Kerusakan Fisik
Terkadang orang tua mengikat rambut halus bayi terlalu kencang. Ketika rambut diikat terlalu kencang menyebabkan trauma pada batang rambut dan ini menyebabkan rambut rontok.
Jika Mama melihat rambut rontok pada bayi, berhentilah mengikat rambut.
- Alopecia areata
Jika bayi berumur lebih dari 6 bulan dan mengalami kerontokan rambut di beberapa tempat, tanyakan kepada dokter untuk menyingkirkan alopecia areata.
Ini adalah kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut, yang mengakibatkan rambut rontok.
Meski tidak umum, 1 dari 5 bayi mengalaminya jika anggota keluarga memiliki kondisi yang sama. Dalam beberapa kasus, rambut akan tumbuh kembali, tetapi ini bisa lambat dan bahkan bisa bertahun-tahun.
- Telogen Effluvium
Pertumbuhan rambut mengikuti siklus. Dimulai dengan fase aktif yang tumbuh, kemudian fase transisi, dan terakhir fase istirahat. Fase terakhir dari siklus ini dikenal sebagai telogen, di mana folikel rambut tetap tidak aktif.
Pada telogen effluvium, rambut baru segera didorong ke fase terakhir, menghasilkan banyak rambut rontok. Ini biasanya dipicu oleh sesuatu. Untuk bayi, itu bisa terjadi karena operasi, demam tinggi, atau bahkan stres.
Tidak ada perawatan selain mencari tahu apa yang menyebabkannya kerontokan. Ini hanya kondisi sementara dan rambut bayi Anda akan segera tumbuh kembali.
- Posisi tidur
Apakah rambut bayi rontok di tempat tertentu? Mungkin bagian belakang kepala atau samping?
Perhatikan dengan seksama bagaimana bayi tidur. Ketika bayi dalam posisi terlentang terkadang bisa merusak batang rambutnya. Atau bayi menggosok-gosokkan kepalanya sehingga menyebabkan rambutnya rontok.
- Kondisi Medis
Dalam kasus yang jarang terjadi, kerontokan rambut bayi Anda bisa disebabkan oleh kekurangan zat besi (atau nutrisi lainnya), ketidakseimbangan tiroid atau masalah medis lainnya.
3. Apa yang harus dilakukan?
Cobalah melakukan hal ini untuk mencegah rambut si Kecil terus rontok:
- Tummy time
Posisi ini dapat memberikan rambut waktu untuk ‘bernapas’.
- Jangan terlalu sering menyisir rambut bayi
Rambut bayi halus dan harus ditangani dengan hati-hati. Menyisir rambut bayi beberapa kali sehari bisa jadi terlalu keras untuk kulit kepala mereka yang sensitif.
- Jangan mencuci rambut setiap hari
Jangan terlalu sering mencuci rambut bayi. Gunakan sampo bayi ringan. Dan gunakan sikat bayi lembut untuk menyisir rambut.
- Ubah posisi tidur bayi
Ini membantu untuk mengubah posisi bayi selama tidur sehingga mereka tidak menekan kepala mereka pada posisi yang sama terus menerus.
Baca juga: Fakta tentang Pertumbuhan Rambut si Kecil