Berapa Lama MPASI Dapat Disimpan di Chiller?
Ketahui cara menyimpan MPASI yang benar, Ma
20 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sistem pencernaan dan kekebalan tubuh bayi belum matang dan mereka tidak memiliki kekebalan yang sama seperti anak-anak dan orang dewasa. Oleh karena itu, sangat penting bagi Mama untuk memperhatikan keamanan dan kebersihan makanan saat menyiapkan dan menyimpan makanan bayi.
Karena bayi hanya makan dalam jumlah kecil, Mama dapat lebih menghemat waktu untuk membuat makanan bayi dalam jumlah yang lebih besar dan menyimpannya untuk waktu makan berikutnya.
Namun, MPASI di chiller tahan berapa lama? Untuk mengetahui jawabannya, simak dulu penjelasan Popmama.com berikut ini, ya, Ma.
Editors' Pick
MPASI di Chiller Tahan Berapa Lama?
Saat membuat MPASI untuk bayi, Mama mungkin akan menyiapkan lebih dari satu porsi. Kemudian Mama menyimpan sisa MPASI yang belum dimakan di chiller agar tidak basi atau rusak. Tapi berapa MPASI bisa disimpan di dalam chiller?
Mengutip dari laman Healthy Little Foodies, MPASI bisa disimpan di dalam chiller selama 24-48 jam. MPASI yang mengandung daging, unggas, dan nasi dapat disimpan hingga satu hari dan buah atau sayuran selama 2 hari.
Jika masih ada sisa makanan di mangkuk bayi setelah makan, buanglah. Makanan yang terkena air liur mengandung bakteri yang akan berkembang biak jika dibiarkan.
Simpan MPASI bayi dalam wadah tertutup dan bersih. Ketika Mama memberi makan si Kecil, ambil satu porsi saja dari wadah dan simpan kembali sisanya.
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menyiapkan MPASI Bayi
Meski mudah menyiapkan makanan bayi, ada beberapa pedoman yang dapat Mama ikuti, seperti:
- Utamakan kebersihan
Sistem kekebalan tubuh bayi yang sensitif membuatnya lebih rentan terhadap keracunan makanan daripada orang dewasa.
Buah-buahan dan sayuran harus dicuci dan dikupas secara menyeluruh, terutama yang ditanam dekat tanah seperti stroberi, wortel, dan kentang.
Jangan menggunakan makanan kaleng yang sudah kedaluarsa, yang kemasannya berkarat atau bocor.
Selain itu, pastikan permukaan meja, pisau, peralatan masak, dan tangan Mama tetap bersih. Sebaiknya menggunakan talenan terpisah untuk memotong daging dan ikan.
Jaga agar permukaan talenan, peralatan memotong, dan tangan Mama tetap bersih, serta pastikan untuk menggunakan talenan terpisah untuk daging, unggas, dan ikan.
- Masak makanan dengan benar
Setelah membuang semua biji buah-buahan, membersikan sayuran, membuang tulang dan duri dari daging atau ikan, masaklah makanan tersebut sampai empuk.
Buah dan sayuran yang dikukus dengan sedikit air mengandung vitamin dan mineral. Saat memasak daging, gunakan termometer daging untuk memastikan suhu internal mencapai setidaknya 74 derajat Celcius untuk unggas daging putih, setidaknya 63 derajat untuk ikan, dan 71 derajat untuk daging merah. Kalau termometer dirasa merepotkan, Mama bisa memastikan air mendidih saat memasak daging-dagingan dan masaklah hingga matang sempurna.
- Buang sisa makanan
Makanan apa pun yang disajikan untuk bayi namun tidak habis dimakan harus dibuang setelah makan. Jika sendok masuk ke mulut bayi dan kemudian menyentuh makanan, makanan itu mungkin sudah terkontaminasi bakteri dari dalam mulut.