Tahap Perkembangan Sensorimotor Bayi dan Tips untuk Menstimulasinya
Perkembangan sensorimotor ini dibutuhkan untuk perkembangan selanjutnya
5 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak lahir, bayi belajar dan berkembang. Mereka menggunakan indranya untuk aktivitas seperti menggenggam, mendengarkan, menyentuh, dan mengisap. Inilah yang seharusnya dilakukan bayi, yang merupakan bagian dari tahap perkembangan sensorimotornya.
Perkembangan sensorimotor bayi dan balita dimulai sejak lahir hingga usia dua tahun. Orangtua harus mendukung perkembangan ini karena perkembangan sensorimotor dibutuhkan untuk tahap perkembangan selanjutnya.
Ketahui tahapan perkembangan sensorimotor bayi sehingga Mama dapat membantu bayi untuk berkembang. Berikut ulasan Popmama.com mengenai tahapan perkembangan sensorimotor bayi serta tips untuk menstimulasinya.
Tahapan Perkembangan Anak
Sesuai Teori Perkembangan Kognitif Piaget, seorang anak berkembang melalui empat tahap perkembangan mental yang berbeda sepanjang masa kanak-kanak mereka. Tahapan perkembangannya adalah sebagai berikut:
- Sensorimotor: lahir sampai dua tahun
- Pra-operasional: dua hingga tujuh tahun
- Operasional konkret: tujuh sampai 11 tahun
- Operasional formal: 12 tahun ke atas
Setiap anak mengalami pertumbuhan secara bertahap, dan setiap langkah merupakan bagian integral dari perkembangan mereka. Keterampilan sensorimotor yang mereka kembangkan pada tahap pertama sangat penting untuk tahap perkembangan selanjutnya.
Editors' Pick
Apa Itu Tahap Sensorimotor?
Tahap sensorimotor berlangsung sejak lahir hingga sekitar dua tahun. Periode ini ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan perkembangan kognitif bayi.
Menurut Piaget, disebut tahap 'sensorimotor' karena refleks awal dan tanda-tanda kecerdasan berkembang melalui persepsi sensorik dan aktivitas motorik yang dialami bayi. Pada tahap inilah bayi dan balita belajar tentang dunia di sekitar mereka. Mereka melakukannya dengan mengoordinasikan semua pengalaman indrawi, seperti mendengar, melihat, menyentuh, mengecap, dan menjangkau.
Dalam setahun, berikut tahapan sensorimotor yang harus dicapai oleh bayi:
- Refleks (0-1 bulan)
Selama tahap ini, bayi baru lahir akan merespons berbagai rangsangan dengan tindakan refleks, seperti menggenggam, tersenyum, dan mengisap. Refleks ini datang pada bayi secara bawaan dan tidak diajarkan.
- Reaksi melingkar primer (1-4 bulan)
Tahap kedua ditandai dengan pengulangan aktivitas yang menurut bayi menyenangkan. Misalnya, bayi pada kelompok usia ini cenderung untuk mengisap ibu jari, menggoyangkan jari kaki dan tangan, serta menggerakkan kaki untuk menendang. Tindakan ini bukanlah tindakan refleks tetapi dilakukan dengan sengaja untuk kesenangan.
Pada saat ini, bayi akan tersenyum kepada orang-orang secara spontan, meniru gerakan dan ekspresi wajah, merespons kasih sayang yang ditunjukkan kepada mereka, meraih mainan dengan satu tangan, dan melihat wajah orang-orang dengan sangat dekat. Mereka juga mulai mengenali orang dan benda bahkan dari kejauhan.
- Reaksi melingkar sekunder (4-8 bulan)
Dalam empat bulan ke depan, bayi mengulangi tindakan menyenangkan mereka, tetapi mereka menggunakan benda untuk belajar tentang dunia. Misalnya, tindakan sederhana seperti menjatuhkan mainan, membenturkan benda atau peralatan, atau melempar bantal ke bawah akan membuat mereka lebih percaya diri untuk mencoba tindakan baru. Mereka lebih cenderung melanjutkan kegiatan ini karena menurut mereka menyenangkan.
Selama bulan-bulan ini, bayi juga cenderung mengeluarkan suara sendiri, tertawa, bersuara untuk bercakap-cakap, atau mengekspresikan emosi mereka. Bayi juga menjadi sedikit lebih fokus pada lingkungannya dan melakukan tindakan untuk mendapatkan respons dari lingkungannya.
- Koordinasi reaksi (8-12 bulan)
Bayi menggunakan refleks dasar yang mereka ketahui dan telah kembangkan dalam beberapa bulan terakhir untuk merencanakan dan mengoordinasikan tindakan mereka. Mereka melakukan aksi tersebut untuk mengantisipasi kejadian. Bayi sekarang dapat melakukan aktivitas yang berorientasi pada tujuan.
Mereka tahu siapa orang asing dan mungkin menolak untuk pergi ke orang yang tidak mereka kenal, mungkin berkata 'tidak', melihat sesuatu jatuh, memindahkan barang dari satu tangan ke tangan lainnya, dan mengambil makanan dari mangkuk untuk meletakkannya di mulut mereka.
Aktivitas untuk Menstimulasi Perkembangan Sensorimotor Bayi
Bermain dengan bayi adalah cara terbaik untuk merangsang perkembangan kognitif mereka. Ada banyak aktivitas yang dapat dilakukan dengan bayi untuk meningkatkan kognisi dalam tahap sensorimotor, seperti:
1. Obyek bermain permanen
Sebuah permainan sederhana cilukba adalah cara yang bagus untuk membantu bayi belajar keabadian objek. Ambil selimut dan sembunyikan wajah di baliknya. Cobalah untuk menutupi wajah bayi dan bertepuk tangan atau bersorak saat menampakkan wajahnya untuk menciptakan semacam antusiasme atau kegembiraan.
2. Bermain taktil
Menyentuh dan merasakan sesuatu mungkin merupakan salah satu keterampilan motorik pertama yang dipelajari bayi. Mendorong permainan taktil dapat membantu mereka mengembangkan sensasi yang berbeda, mengembangkan keterampilan motorik, dan merangsang kreativitas mereka yang sedang berkembang. Beberapa aktivitas yang dapat membantu dalam permainan taktil adalah sebagai berikut:
- Mengisi mangkuk kosong.
- Membentuk sesuatu dari playdough.
- Mencampur warna dengan pasir dan menggambar sesuatu di pasir.
- Permainan memukul dan mengetuk.
- Permainan lempar tangkap bola.
3. Membacakan buku cerita
Bayi dan balita peka terhadap sebuah cerita atau lagu. Perkenalkan mereka pada buku dengan gambar dan pemandangan 3D yang memungkinkan mereka menyentuh dan merasakan tekstur dan bentuk. Ini adalah cara yang bagus untuk membantu mereka memahami dunia di sekitar mereka.
4. Memindahkan mainan
Mama bahkan dapat meningkatkan kognisi bayi dengan mainan, seperti mesin kereta yang mengeluarkan suara saat bergerak atau mainan anjing yang bergerak saat ditarik dengan tali. Ini menarik perhatian bayi dan mengembangkan indra pendengaran, ketajaman visual, keterampilan pengenalan, dan indra peraba.
Tips untuk Orangtua
Mengasuh bayi di setiap tahap, termasuk tahap sensorimotor, mengharuskan Mama berkomunikasi dengan bayi dan membantunya lebih memahami lingkungan dan tindakannya.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat meningkatkan ikatan dengan si Kecil dan meningkatkan perkembangan kognitif mereka.
- Sering berbicara dengan bayi
Kegiatan ini dapat meningkatkan persepsi bayi tentang rangsangan yang berbeda, meningkatkan kemampuannya untuk memahami kata-kata baru, dan meningkatkan kosa kata.
- Ajarkan diskriminasi sensorik
Bantu mereka belajar dan membedakan antara dua pengalaman sensorik yang umum, seperti sensasi hangat dan dingin.
- Bantu mereka memahami stabilitas
Tahap pengembangan sensorimotor didasarkan pada stabilitas lingkungan, membangun kepercayaan, penemuan perulangan, penguatan, dan penemuan selanjutnya. Lingkungan di sekitar bayi harus dijaga agar tetap stabil.
- Berikan stimulasi lingkungan
Selama tahap perkembangan sensorimotor, penting untuk merangsang panca indra bayi. Mama dapat melakukannya dengan memberikan mainan dengan tekstur yang berbeda untuk meningkatkan indra peraba. Memberikan mainan dengan beragam suara dan warna juga dapat Mama lakukan untuk mendukung perkembangannya.
- Awasi mereka
Meskipun penting untuk memaparkan bayi pada berbagai hal di sekitarnya, penting juga untuk memastikan lingkungan bermain yang aman bagi bayi setiap saat.
Tahap sensorimotor adalah fondasi yang kuat untuk tahun-tahun perkembangan bayi. Mama dapat mengamati si Kecil dan membantu mereka mengeksplorasi dan bereksperimen dengan hal-hal di sekitar mereka.
Ini juga merupakan tahap di mana Mama terikat dengan bayi dan melihat tindakan pertama mereka sebagai kenangan berharga seumur hidup.
Nah, itulah informasi seputar tahap perkembangan sensorimotor pada bayi. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.
Baca juga:
- Tidak Hanya Lucu, Senyum Bayi Menunjukkan Perkembangan Uniknya
- Wajib Tahu: Tahap Perkembangan Motorik Tangan Sesuai dengan Usia Anak
- 5 Tips Mendorong Perkembangan Sosial dan Emosional Bayi